Teknologi Canggih KRI TNI-AL Pecahkan Misteri Kedahsyatan Tsunami Palu
Tsunami Palu hasil repro dari video amatir warga. (Medsos)
MerahPutih.com - Kecanggihan teknologi KRI Spica-934 berhasil menemukan sumber kekuatan tsunami di Teluk Palu akibat Gempa Donggala beberapa waktu lalu. Tim KRI Spica-934 berada di bawah Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal).
KRI Spica-934 menemukan adanya longsoran dasar laut pada kedalaman 200-500 m di Tanjung Labuan/Wani Teluk Palu saat survei pemetaan pasca gempa dan tsunami.
Hasil data ini diperoleh KRI Spica setelah melakukan survei full covered dengan menggunakan Multibeam Echosounder EM-302 yang mampu mengukur kedalaman hingga 6000 M di dalam Teluk Palu.
Pakar Tsunami Dr Gegar Sapta Prasetya dan Dr Rahman Hidayat yang ikut di KRI Spica menyebutnya sebagai "submarine slumps" yang diperkirakan sebagai asal kekuatan tsunami yang memporakporandakan kawasan Teluk Palu.
Dalam rilisnya, Sabtu (13/10), Komandan Pushidrosal Laksamana Muda TNI Harjo Susmoro menjelaskan, KRI Spica juga mengecek kemungkinan adanya spot kedangkalan di mulut teluk dan menambah area pemeruman di luar perairan Teluk Palu.
Menurut Harjo, data akuisisi terbaru dari Pushidrosal dapat memberikan informasi dasar laut yang lebih detail mengingat kemampuan "Multibeam Echosounder" yang digunakan menghasilkan sapuan "batimetri full coverage". Setiap perubahan topografi dasar laut dapat digambarkan dengan lebih jelas.
Bagi pemerintah pusat, kata Harjo, data dan informasi ini menjadi dasar membuat kebijakan bagaimana melakukan prediksi proses-proses geologi ke depannya serta menjadi informasi penting dalam usaha mitigasi bencana pasca gempa disertai tsunami dimasa yang akan datang.
Untuk Pemprov Sulteng dan Pemkot Palu, lanjut dia, data dapat digunakan dalam perencanaan pembangunan kembali infrastruktur disekitar pesisir serta penataan kembali rencana detail tata ruang. "Bertujuan memperkuat data untuk pembuatan peta tematik mitigasi bencana," tandas jenderal bintang satu TNI AL itu. (*)
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Gempa M 6,7 Lepas Pantai Sanriku, Jepang Keluarkan Peringatan Tsunami Sore Tadi
Gempa M 6,5 di Leeward Islands, BMKG Ungkap Ada Pergerakan Lempeng Karibia dan Amerika Utara
BMKG Cabut Peringatan Dini Tsunami di Indonesia, Imbas Gempa M 7,6 Perairan Filipina
Tsunami Minor Sudah Terdeteksi Terjadi di Pesisir Talaud Imbas Gempa M 7,4 Filipina
Gempa M 7,4 Hantam Laut Filipina, BMKG Keluarkan Peringatan Tsunami di Kepulauan Talaud
150 Juta Penduduk Indonesia Tinggal di Kawasan Rawan Gempa, 5 Juta di Wilayah Rentan Tsunami
BRIN Lakukan Ekspedisi Maritim Pelajari Tsunami Akibat Tumbukan Lempeng Australia–Jawa, Ajak Peneliti China
Tsunami Besar di Selatan Jawa Berpotensi Terulang, Tunggu 200 Tahun Kedepan
Peringatan Tsunami Sudah Dicabut, Rusia Dihantam Gempa Susulan M 6,7
Tsunami Pasca Gempa Rusia Mereda, Jepang dan Kamchatka Cabut Peringatan!