Warga Hawaii Ramai-Ramai Menjauh dari Pantai saat Gelombang Tsunami Tiba, tak Mau Ambil Risiko

Dwi AstariniDwi Astarini - Rabu, 30 Juli 2025
Warga Hawaii Ramai-Ramai Menjauh dari Pantai saat Gelombang Tsunami Tiba, tak Mau Ambil Risiko

Warga Hawaii penuhi jalanan setelah peringatan tsunamin.(foto: Instagram @joecellapinig)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MERAHPUTIH.COM — SAAT gelombang tinggi tsunami akibat gempa bumi dahsyat ribuan kilometer jauhnya di dekat Rusia mencapai Hawaii dan wilayah Pasifik lainnya, banyak warga mengikuti imbauan resmi. Warga di negara bagian Amerika Serikat itu beramai-ramai meninggalkan wilayah pesisir.

Pusat Peringatan Tsunami Pasifik (Pacific Tsunami Warning Center/PTWC) menyebut gelombang setinggi beberapa kaki tercatat di Pulau Maui, Oahu, dan Hawaii pada Selasa (29/7) malam. Gelombang itu membuat masyarakat mengambil ‘tindakan mendesak’ demi melindungi nyawa dan harta benda. PTWC kemudian menurunkan status peringatan tsunami di Hawaii menjadi tsunami advisory (imbauan tsunami), meskipun memperingatkan bahwa banjir masih mungkin terjadi.

Gelombang setinggi 1,74 meter tercatat di Kahului, Maui, dan 1,5 meter di Hilo, Hawaii. Otoritas manajemen darurat memperingatkan warga untuk tetap berada di luar zona evakuasi pantai hingga ada pengumuman aman.

Gubernur Hawaii Josh Green menyampaikan nada optimistis, mengatakan sejauh ini belum terlihat adanya gelombang besar yang berdampak parah di wilayahnya. Sebelumnya, ia mengimbau warga di dataran rendah untuk berpindah ke tempat lebih tinggi, dan mencatat bahwa jalan-jalan mulai padat karena warga mengungsi dari rumah mereka.

Wilayah lain di pantai barat AS, termasuk California dan Alaska, juga melakukan persiapan setelah menerima tsunami advisory dari Pusat Peringatan Tsunami Nasional (NTWC). Peringatan tsunami menunjukkan adanya kemungkinan banjir luas yang sedang atau akan terjadi. Oleh karena itu, warga di dekat pantai harus segera pindah ke tempat tinggi dan lebih jauh ke dalam daratan. Sementara itu, imbauan tsunami menunjukkan potensi arus kuat atau gelombang berbahaya sehingga masyarakat diminta menjauhi air.

Pejabat memperingatkan, meskipun bahaya banjir langsung mungkin telah lewat di beberapa wilayah Hawaii, risiko arus kuat bisa terus berlanjut selama beberapa jam atau bahkan hari setelah gelombang awal.

Baca juga:

Gempa Bumi Magnitude 7,9 Guncang Kamchatka di Rusia Timur Jauh, Jepang Keluarkan Peringatan Waspada Tsunami


Kesiapsiagaan Tsunami




Seismolog Dr Lucy Jones sebelumnya memperkirakan gelombang dapat merusak pelabuhan dan properti di tepi air di Hawaii, dan mungkin juga di California, tetapi tidak akan menyebabkan korban jiwa dalam jumlah besar di Amerika.

Jones mencatat gelombang tertinggi bisa mencapai beberapa kaki di Hawaii. Sebagai perbandingan, gelombang mencapai 13 meter saat tsunami mematikan di Jepang pada 2011.

Dengan pengalaman itu, banyak warga Hawaii tidak mau ambil risiko. Warga di Maui, yang dihantam kebakaran hutan hebat dua tahun lalu, termasuk yang mengungsi ke tempat tinggi saat peringatan masih berlaku. David Dorn, salah seorang warga, mengatakan kepada BBC bahwa ia sudah terbiasa dengan peringatan tsunami, karena telah tinggal satu blok dari laut di kota pesisir Kihei, Maui, selama 30 tahun. Namun, kali ini, ia dan istrinya bersikap berbeda.

"Kami mencoba untuk selalu serius, tapi kebanyakan orang menganggapnya enteng," katanya tentang sirene peringatan yang terus berbunyi sejak peringatan pertama dikeluarkan.

Ia dan istrinya mengungsi ke tempat tinggi dan berencana bermalam di mobil van mereka di pusat perbelanjaan yang terletak di daratan. Sebelum pergi, Dorn memindahkan barang elektronik ke loteng, berharap jika air laut masuk, barang-barangnya tidak akan rusak.
Kekhawatiran terbesarnya ialah jalanan, terutama jika tiang listrik roboh dan menghalangi. “Lalu lintas selalu jadi masalah, dan makin parah. Saat keadaan darurat seperti ini, situasinya jadi jauh lebih buruk," ujarnya.

Saat Maui bersiap menghadapi gelombang tsunami, tempat perlindungan dibuka dan pasokan air dimatikan untuk mencegah kerusakan.(dwi)

Baca juga:

Bukan Gelombang Laut Biasa, BMKG Jelaskan Mengapa Tsunami Rusia Bisa Sampai di Indonesia

#Gempa Bumi #Hawaii #Amerika Serikat #Tsunami
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Dunia
Program Bantuan Pangan Dihentikan, Setengah dari Negara Bagian AS Gugat Pemerintahan Donald Trump
Pemerintahan Trump disebut kejam karena tak memperhatikan rakyat.
Dwi Astarini - Rabu, 29 Oktober 2025
  Program Bantuan Pangan Dihentikan, Setengah dari Negara Bagian AS Gugat Pemerintahan Donald Trump
Dunia
Gedung Putih Klaim PM Jepang Sanae Takaichi Janji Menominasikan Presiden AS Donald Trump untuk Hadiah Nobel Perdamaian
Setidaknya ada tiga hal penting yang didapat Trump sebagai oleh-oleh: pujian, kesepakatan investasi, dan janji dukungan untuk nominasi Hadiah Nobel Perdamaian.
Dwi Astarini - Rabu, 29 Oktober 2025
Gedung Putih Klaim PM Jepang Sanae Takaichi Janji Menominasikan Presiden AS Donald Trump untuk Hadiah Nobel Perdamaian
Indonesia
Gempa M 6,5 di Leeward Islands, BMKG Ungkap Ada Pergerakan Lempeng Karibia dan Amerika Utara
BMKG melaporkan belum ada aktivitas gempa susulan (aftershock) yang terdeteksi di sekitar sumber gempa.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 28 Oktober 2025
Gempa M 6,5 di Leeward Islands, BMKG Ungkap Ada Pergerakan Lempeng Karibia dan Amerika Utara
Indonesia
Gempa Magnitudo 6,5 di Laut Karibia Gemparkan Dunia, BMKG Pastikan Tsunami Jauh dari Pesisir Indonesia
Sejauh ini, belum ada laporan yang diterima mengenai kerusakan bangunan maupun korban jiwa akibat guncangan gempa tersebut
Angga Yudha Pratama - Selasa, 28 Oktober 2025
Gempa Magnitudo 6,5 di Laut Karibia Gemparkan Dunia, BMKG Pastikan Tsunami Jauh dari Pesisir Indonesia
Indonesia
Korban Tewas Akibat Gempa Magnitudo 6,9 di Filipina Meningkat Jadi 79 Orang
Pemerintah Filipina telah menyalurkan bantuan keuangan serta logistik untuk mendukung upaya pemulihan di wilayah yang terdampak paling parah.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 17 Oktober 2025
Korban Tewas Akibat Gempa Magnitudo 6,9 di Filipina Meningkat Jadi 79 Orang
Dunia
Media Besar AS Tolak Pembatasan Pers, Ramai-Ramai Say Good Bye ke Pentagon
Menteri Pertahanan Pete Hegseth menanggapi gelombang penolakan dari berbagai media dengan mengunggah emoji tangan melambai di platform X, isyarat perpisahan yang dianggap sinis.
Dwi Astarini - Jumat, 17 Oktober 2025
 Media Besar AS Tolak Pembatasan Pers, Ramai-Ramai Say Good Bye ke Pentagon
Indonesia
BPBD Mulai Terima Laporan Bangunan Rusak Buntut Gempa Magnitudo 6,6
Dampak guncangan gempa juga terasa di wilayah lain
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
BPBD Mulai Terima Laporan Bangunan Rusak Buntut Gempa Magnitudo 6,6
Indonesia
Papua Digoyang Gempa Magnitudo 6,6: Tak Berpotensi Tsunami, Masyarakat Diminta Waspada
BMKG mencatat kekuatan getaran mencapai skala V MMI di Sarmi
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
Papua Digoyang Gempa Magnitudo 6,6: Tak Berpotensi Tsunami, Masyarakat Diminta Waspada
Lifestyle
'Tepuk Gempa' BMKG dan Simulasi Sejak Dini, Perbandingan Cara Indonesia dan Jepang Bersiap Hadapi Bencana
Tak sekadar pakai lagu Tepuk Gempa, Jepang menanamkan kesiapsiagaan sejak dini.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
'Tepuk Gempa' BMKG dan Simulasi Sejak Dini, Perbandingan Cara Indonesia dan Jepang Bersiap Hadapi Bencana
Indonesia
Perang Dagang AS-China, Menkeu: Biar Aja Mereka Berantem, Kita Untung
Presiden AS Donald Trump baru saja menetapkan tarif impor sebesar 100 persen terhadap produk asal China mulai 1 November 2025
Wisnu Cipto - Senin, 13 Oktober 2025
Perang Dagang AS-China, Menkeu: Biar Aja Mereka Berantem, Kita Untung
Bagikan