Tangani Korban Gempa, RS Terapung TNI AL Bersandar di Mamuju Sulbar


KRI dr Soeharso-990. (Foto: TNI AL)
MerahPutih.com - Rumah sakit terapung TNI AL atau KRI dr Soeharso-990 (SHS-990) dari Komando Armada II telah sandar di Dermaga Lanal Mamuju Provinsi Sulawesi Barat. RS Terapung TNI AL ini siap menerima pasien gawat yang menjadi korban gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo.
Komandan Lantamal VI Laksamana Pertama TNI Benny Sukandari mengatakan, KRI SHS-990 dikerahkan atas instruksi Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono.
Baca Juga:
Hoaks Perlambat Pemulihan Setelah Gempa Majene
"KRI dr Suharso ini berlayar dari Koarmada II dan dikerahkan atas instruksi KSAL untuk mendukung kegiatan operasional dalam misi kemanusiaan," ujarnya melalui keterangan resminya kepada wartawan, Selasa (19/1).
Ia mengatakan, KRI dr Suharso dapat mendukung kegiatan operasional. Terutama dalam misi kemanusiaan terhadap bencana alam yang sedang terjadi termasuk dalam kegiatan operasi militer selain perang (OMSP).
Pada misi kemanusian di Mamuju, KRI SHS-990 didukung dua helikopter yang berguna untuk mengangkut korban gempa yang tidak terjangkau dan membawa 160 personel terdiri dari anak buah kapal (ABK) KRI 94 orang dan Tim Satgas 56 orang.

Dia mengatakan, kapal rumah sakit TNI AL tersebut bisa dilaksanakan dalam operasi kecil bahkan sampai operasi berat.
"Apabila ada pasien yang tidak dapat ditangani di rumah sakit lapangan daerah, bisa langsung kita tangani di rumah sakit terapung TNI AL ini," kata dia.
Kapal rumah sakit TNI AL KRI SHS-990 yang dikomandani Letkol Laut (P) Agus Joko Sulistya menyediakan satu ruang UGD, satu ruang intensive care unit (ICU), satu ruang post operasi (RR), tiga ruang bedah, enam ruang poliklinik, 14 ruang penunjang klinik dan dua ruang perawatan dengan kapasitas masing-masing 20 tempat tidur.(Knu)
Baca Juga:
Tinjau Penanganan Gempa, Jokowi Bertolak Menuju Sulawesi Barat
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Semburan Abu Tebal Gunung Semeru Setinggi 700 Meter, Pahami Zona Merah untuk Hindari Awan Panas dan Lahar Hujan

Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Erups, Beberapa Desa Terancam Banjir Lahar Hujan

Gempa Nabire Papua M 6,6 Sebabkan Jaringan Telekomunikasi Terputus dan Objek Vital Rusak

BNPB Kirim Tim Reaksi Cepat ke Nabire, Tangani Dampak dan Kerusakan Akibat Gempa

Gempa Magnitudo 6,6 Guncang Nabire, Seluruh Jaringan Komunikasi Terputus

Gempa Magnitudo 7,8 Guncang Lepas Pantai Rusia, Peringatan Tsunami Dikeluarkan Khusus untuk Alaska

Hujan Deras di Puncak Gunung Semeru Picu Banjir Lahar Selama 2,5 Jam, Waspada Potensi Awan Panas Hingga Radius 13 Kilometer

Gempa ‘Darat’ Magintudo 6,6 di Nabire Papua Tengah Dipicu Pergerakan di Sesar Anjak Weyland, Getarannya Bikin Orang Bangun Terkaget

4 Langkah Pemkab Tangerang Hadapi Bencana Alam Akibat Cuaca Ekstrem

Status Tanggap Darurat Bali Dicabut, BPBD Ingatkan Warga Tetap Waspada Bencana
