Tangani Dampak Gempa Magnitudo 5,8, Kepala BNPB Terbang Ke Sulawesi Barat
Tim dari BPBD mendirikan tenda darurat di depan RSUD Memuju pascagempa berkekuatan magnitudo 5,8. (Foto: ANTARA/HO-Dokumentasi pribadi)
MerahPutih.com - Gempa bumi magnitudo 5,8 yang berpusat di koordinat 2,77° LS ; 118,56° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 26 kilometer arah Barat Tapalang Barat, Mamuju, Sulawesi Barat, telah menyebabkan kerusakan dan korban luka di wilayah tersebut.
Tercatat, kurang lebih 7.650 warga Kabupaten Majene mengungsi. Warga mendirikan tenda darurat menggunakan terpal berwana biru dan oranye di beberapa titik tak jauh dari permukiman mereka, di pelataran masjid Deking dan di SMK Kota Tinggi.
Baca Juga:
Pesisir Sulawesi Barat Jadi Kawasan Paling Aktif Alami Gempa Destruktif
Hal serupa juga dilakukan oleh para warga Kabupaten Mamuju karena khawatir terjadi gempabumi susulan dan potensi ancaman tsunami. Di daerah ini, ada tiga titik pengungsian warga yakni di Stadion Mamuju, Kantor Bupati Mamuju dan Kantor TVRI Sulawesi Barat di Mamuju. Jumlah warga yang mengungsi sementara ada sebanyak 7.670 jiwa.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Barat, sebanyak 17 warga mengalami luka-luka setelah terkena material reruntuhan bangunan Gedung PKK, Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Barat. Saat ini, para warga yang terluka telah telah mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Mamuju.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto terbang menuju Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, guna melakukan percepatan penanganan gempa magnitudo (M) 5,8 yang terjadi pada Rabu (8/6) siang.
"Kehadiran BNPB di Mamuju hari ini guna memastikan agar penanganan tanggap darurat berjalan dengan baik," kata Kepala BNPB Suharyanto dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (9/6).
Kepala BNPB beserta rombongan akan bertemu dengan Gubernur Provinsi Sulawesi dan jajaran Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat di Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Barat guna melaksanakan rapat koordinasi percepatan penanganan bencana gempabumi.
Usai rapat koordinasi, Kepala BNPB dijadwalkan untuk meninjau lokasi terdampak untuk mendapatkan informasi di lapangan mengenai kebutuhan dasar saat kondisi kedaruratan.
Pada tinjauan lapangan tersebut, Kepala BNPB akan menyerahkan bantuan Dana Siap Pakai (DSP) dan bantuan logistik serta peralatan kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat. (Knu)
Baca Juga:
Gempa 5,8 Magnitudo di Mamuju, Empat Casis Bintara Polri Dikabarkan Terluka
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Topan Kalmaegi Akibatkan 114 Orang Meninggal dan 127 Orang Hilang di Filipina
Banjir Lahar Semeru Bikin Ratusan Warga Terisolasi
Satu Rumah Sakit dan Bandara Terdampak Gempa di Kota Tarakan
Analisis BMKG: Gempa Beruntun Gunung Salak Bukan Akibat Aktivitas Magma
Gempa M 6,2 Guncang Gorontalo Pagi ini, Tidak Berpotensi Tsunami
Hari Ini Gunung Semeru 3 Kali Meletus, Erupsi Tertinggi 800 Meter
Waspada Bencana Susulan di Papua dan Papua Barat Daya, BMKG Beri Sinyal Hujan Lebat di Raja Ampat
5.755 Alat Berat Siaga Tanpa Henti, Begini Cara KemenPU Pastikan Bantuan Datang Secepat Kilat Saat Ada yang Terjebak Banjir.
Profil Teuku Faisal Fathani, Kepala BMKG Baru yang Dikenal Jago Deteksi Ancaman Bencana Alam
Warga Pesisir Jakarta Diminta Waspadai Banjir Rob 8 Hari Mendatang