Profil Teuku Faisal Fathani, Kepala BMKG Baru yang Dikenal Jago Deteksi Ancaman Bencana Alam
                Pelantikan Teuku Faisal Fathani sebagai Kepala BMKG. Foto: Dok. BMKG
MerahPutih.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memiliki pemimpin baru. Dia adalah Prof. Ir, Teuku Faisal Fathani, S.T., M.T., Ph.D, IPU., yang menggantikan Dwikorita Karnawati.
Teuku dilantik sebagai Kepala BMKG dalam di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, pada Senin (3/11) kemarin.
Upacara pelantikan dipimpin langsung oleh Menteri Perhubungan RI, Dudy Purwagandhi. Faisal adalah sosok yang dikenal luas sebagai pakar geoteknik dan teknologi kebencanaan.
Ia lahir di Banda Aceh, Aceh pada 26 Mei 1975. Faisal merupakan alumni SMA Taruna Nusantara angkatan pertama. Dia juga merupakan Ketua Umum Ikastara periode 2020-2023.
Baca juga:
BMKG Wanti-wanti Pelaku Wisata Labuan Bajo Potensi Gelombang Tinggi 5-7 November 2025
Kehadirannya menambah daftar panjang pejabat negara lulusan Taruna Nusantara di pemerintahan Presiden RI, Prabowo Subianto.
Faisal menyelesaikan pendidikan S1 dan S2 di Bidang Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknik UGM, serta meraih gelar doktor bidang geoteknik dari Tokyo University of Agriculture and Technology (2005).
Sebagai ilmuwan, Faisal berperan penting dalam pengembangan sistem deteksi dini longsor berbasis sensor dan Internet of Things (IoT), yakni sebuah inovasi kebencanaan yang kini telah terpasang di berbagai daerah rawan longsor di 12 provinsi di Indonesia.
Lalu, diimplementasikan oleh sejumlah perusahaan tambang dalam dan luar negeri.
Baca juga:
Potensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang, BMKG: Jauhi Pohon dan Bangunan Rapuh
Teknologi ciptaannya menjadi salah satu terobosan strategis dalam sistem peringatan dini (early warning system) dan menjadi bukti nyata penerapan sains untuk mitigasi risiko geoteknik.
Adapun, penetapan Faisal sebagai Kepala BMKG merupakan hasil Seleksi Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Utama (JPTU) yang dilaksanakan secara transparan dan akuntabel sejak 4 Agustus 2025.
Proses seleksi mencakup berbagai tahapan, mulai dari seleksi administrasi, penyusunan policy brief dan video tapping, seleksi kompetensi/assessment test oleh PUSPENKOM BKN, wawancara akhir, hingga tes kesehatan lengkap.
Baca juga:
Pelantikan ini menandai babak baru kepemimpinan BMKG dalam memperkuat peran strategisnya di tingkat nasional dan global.
Melalui latar belakang akademik yang kuat, rekam jejak inovasi, dan kepemimpinan ilmiah yang visioner, ia diharapkan membawa BMKG menuju organisasi yang semakin modern, tangguh, dan berorientasi pada keselamatan serta kesejahteraan masyarakat. (knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Profil Teuku Faisal Fathani, Kepala BMKG Baru yang Dikenal Jago Deteksi Ancaman Bencana Alam
                      Prakiraan BMKG: Hujan Ringan hingga Lebat dan Disertai Petir di Sejumlah Kota Besar di Indonesia pada Selasa, 4 November 2025
                      BMKG Wanti-wanti Pelaku Wisata Labuan Bajo Potensi Gelombang Tinggi 5-7 November 2025
                      Nahkoda Baru BMKG: Ahli Longsor UGM, Prof. Faisal Fathani Kini Pegang Kendali Cuaca dan Iklim Indonesia, Intip Profilnya
                      Potensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang, BMKG: Jauhi Pohon dan Bangunan Rapuh
                      Prakiraan BMKG: Hujan Ringan dan Disertai Petir Akan Terjadi di Sejumlah Kota Besar di Indonesia pada Senin, 3 November 2025
                      Prakiraan BMKG: Hujan Turun secara Merata di Wilayah Jakarta pada Senin, 3 November 2025 Siang Hari
                      BMKG Peringatkan Puncak Musim Hujan November 2025 - Februari 2026
                      Satu Keluarga Tertimbun Longsor di Trenggalek, 4 Meninggal 1 Selamat
                      Masyarakat Banten Diimbau Waspadai Potensi Bencana Hidrometeorologi