Profil Teuku Faisal Fathani, Kepala BMKG Baru yang Dikenal Jago Deteksi Ancaman Bencana Alam

Soffi AmiraSoffi Amira - Selasa, 04 November 2025
Profil Teuku Faisal Fathani, Kepala BMKG Baru yang Dikenal Jago Deteksi Ancaman Bencana Alam

Pelantikan Teuku Faisal Fathani sebagai Kepala BMKG. Foto: Dok. BMKG

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memiliki pemimpin baru. Dia adalah Prof. Ir, Teuku Faisal Fathani, S.T., M.T., Ph.D, IPU., yang menggantikan Dwikorita Karnawati.

Teuku dilantik sebagai Kepala BMKG dalam di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, pada Senin (3/11) kemarin.

Upacara pelantikan dipimpin langsung oleh Menteri Perhubungan RI, Dudy Purwagandhi. Faisal adalah sosok yang dikenal luas sebagai pakar geoteknik dan teknologi kebencanaan.

Ia lahir di Banda Aceh, Aceh pada 26 Mei 1975. Faisal merupakan alumni SMA Taruna Nusantara angkatan pertama. Dia juga merupakan Ketua Umum Ikastara periode 2020-2023.

Baca juga:

BMKG Wanti-wanti Pelaku Wisata Labuan Bajo Potensi Gelombang Tinggi 5-7 November 2025

Kehadirannya menambah daftar panjang pejabat negara lulusan Taruna Nusantara di pemerintahan Presiden RI, Prabowo Subianto.

Faisal menyelesaikan pendidikan S1 dan S2 di Bidang Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknik UGM, serta meraih gelar doktor bidang geoteknik dari Tokyo University of Agriculture and Technology (2005).

Sebagai ilmuwan, Faisal berperan penting dalam pengembangan sistem deteksi dini longsor berbasis sensor dan Internet of Things (IoT), yakni sebuah inovasi kebencanaan yang kini telah terpasang di berbagai daerah rawan longsor di 12 provinsi di Indonesia.

Lalu, diimplementasikan oleh sejumlah perusahaan tambang dalam dan luar negeri.

Baca juga:

Potensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang, BMKG: Jauhi Pohon dan Bangunan Rapuh

Teknologi ciptaannya menjadi salah satu terobosan strategis dalam sistem peringatan dini (early warning system) dan menjadi bukti nyata penerapan sains untuk mitigasi risiko geoteknik.

Adapun, penetapan Faisal sebagai Kepala BMKG merupakan hasil Seleksi Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Utama (JPTU) yang dilaksanakan secara transparan dan akuntabel sejak 4 Agustus 2025.

Proses seleksi mencakup berbagai tahapan, mulai dari seleksi administrasi, penyusunan policy brief dan video tapping, seleksi kompetensi/assessment test oleh PUSPENKOM BKN, wawancara akhir, hingga tes kesehatan lengkap.

Baca juga:

Bibit Siklon Tropis 98W Sudah 'Gentayangan' di Utara Papua, Banjir Rob Mengintai Bangka Belitung Hingga Maluku, BMKG Minta Warga Segera Siaga.

Pelantikan ini menandai babak baru kepemimpinan BMKG dalam memperkuat peran strategisnya di tingkat nasional dan global.

Melalui latar belakang akademik yang kuat, rekam jejak inovasi, dan kepemimpinan ilmiah yang visioner, ia diharapkan membawa BMKG menuju organisasi yang semakin modern, tangguh, dan berorientasi pada keselamatan serta kesejahteraan masyarakat. (knu)

#BMKG #Profil #Bencana Alam
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Krisis Air Bersih Pascabencana Aceh-Sumatra, Anggota DPR Desak Pemerintah Bertindak Cepat
Anggota Komisi V DPR RI Irmawan mendesak pemerintah mempercepat penyaluran air bersih bagi korban banjir dan longsor di Aceh, Sumbar, dan Sumut.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 20 Desember 2025
Krisis Air Bersih Pascabencana Aceh-Sumatra, Anggota DPR Desak Pemerintah Bertindak Cepat
Indonesia
Megawati Tegaskan Pentingnya Pendataan Bencana: Jangan Setelah Bersih Lalu Lupa
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri meminta pemerintah mendata secara rinci wilayah terdampak banjir dan longsor di Aceh, Sumut, dan Sumbar.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 20 Desember 2025
Megawati Tegaskan Pentingnya Pendataan Bencana: Jangan Setelah Bersih Lalu Lupa
Indonesia
Negara Diminta 'Jemput Bola' Urus Sertifikat Korban Bencana Sumatera, Jangan Tunggu Rakyat Mengemis
Sinergi antarlembaga sangat dibutuhkan agar proses pemulihan sosial masyarakat tidak terhambat oleh prosedur birokrasi yang rumit
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 20 Desember 2025
Negara Diminta 'Jemput Bola' Urus Sertifikat Korban Bencana Sumatera, Jangan Tunggu Rakyat Mengemis
Indonesia
Pemerintah Diyakini Masih 'Sakti' Tangani Banjir Aceh Tanpa Campur Tangan Asing
Sikap optimistis ini selaras dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto yang sebelumnya menegaskan komitmen Indonesia untuk berdiri di atas kaki sendiri
Angga Yudha Pratama - Jumat, 19 Desember 2025
Pemerintah Diyakini Masih 'Sakti' Tangani Banjir Aceh Tanpa Campur Tangan Asing
Indonesia
Sindir Kinerja Kemenkes, Komisi IX DPR Sebut Pemulihan RS Pasca Banjir Sumatra Terlalu Santai
Ninik menuntut agar standar kelayakan lingkungan rumah sakit tetap terjaga meski dalam kondisi pascabencana
Angga Yudha Pratama - Jumat, 19 Desember 2025
Sindir Kinerja Kemenkes, Komisi IX DPR Sebut Pemulihan RS Pasca Banjir Sumatra Terlalu Santai
Indonesia
Lumpur Setinggi Lutut Bukan Halangan! JHL Foundation dan IOF Bukittinggi Tembus Jalur Maut Demi Kirim Logistik ke Agam
Tim JHL Foundation dan IOF tembus isolasi Desa Malala, Agam, gunakan mobil offroad untuk kirim bantuan logistik korban banjir
Angga Yudha Pratama - Jumat, 19 Desember 2025
Lumpur Setinggi Lutut Bukan Halangan! JHL Foundation dan IOF Bukittinggi Tembus Jalur Maut Demi Kirim Logistik ke Agam
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : Menkeu Purbaya Minta Pemda Pakai Uang Sendiri untuk Tangani Bencana Alam
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Aceh, Sumatra Barat (Sumbar), dan Sumatra Utara (Sumut) belum mengajukan dana bantuan untuk bencana alam kepada pemerintah pusat.
Dwi Astarini - Jumat, 19 Desember 2025
[HOAKS atau FAKTA] : Menkeu Purbaya Minta Pemda Pakai Uang Sendiri untuk Tangani Bencana Alam
Indonesia
Pemerintah Terbitkan Aturan Khusus untuk Pemanfaatan Kayu Gelondongan Pascabencana
Langkah ini diambil untuk mempercepat proses rehabilitasi dan rekonstruksi di tiga provinsi terdampak bencana.
Dwi Astarini - Jumat, 19 Desember 2025
Pemerintah Terbitkan Aturan Khusus untuk Pemanfaatan Kayu Gelondongan Pascabencana
Indonesia
Legislator PKB Dorong Percepatan Pengadaan Lahan Relokasi bagi Korban Bencana Aceh-Sumatra
Dampak bencana tidak hanya menyebabkan kerusakan rumah, tetapi juga membuat sebagian warga kehilangan tanah dan sumber penghidupan.
Dwi Astarini - Jumat, 19 Desember 2025
Legislator PKB Dorong Percepatan Pengadaan Lahan Relokasi bagi Korban Bencana Aceh-Sumatra
Indonesia
Anggota DPR Dorong Pemerintah Terima Bantuan Internasional untuk Korban Bencana Sumatra, Rakyat tak akan Kecewa
Bantuan kemanusiaan merupakan bagian dari nilai kemanusiaan dan peradaban antarbangsa.
Dwi Astarini - Jumat, 19 Desember 2025
Anggota DPR Dorong Pemerintah Terima Bantuan Internasional untuk Korban Bencana Sumatra, Rakyat tak akan Kecewa
Bagikan