Sindir Soal Pernyataan Jokowi Tinggal Gunting Pita, Adian Sebut Datanya AHY Salah

Mula AkmalMula Akmal - Selasa, 20 September 2022
Sindir Soal Pernyataan Jokowi Tinggal Gunting Pita, Adian Sebut Datanya AHY Salah

Anggota Komisi VII DPR RI Adian Napitupulu di sela acara pengobatan gratis DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (16/9/2022). (ANTARA/Melalusa Susthira K.)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Pidato Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terkait Presiden Joko Widodo (Jokowi) hanya gunting pita pembangunan infrastruktur mendapat respons dari anggota DPR Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) Adian Napitupulu.

Adian mengaku merasa kasihan dengan AHY. Pasalnya, AHY sudah gagal jadi Gubernur DKI Jakarta, kini menyampaikan data yang salah terkait pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Baca Juga:

PKS Tanggapi Pertemuan Syaikhu, JK, Surya Paloh, Anies dan AHY

"Saya kembali merasa kasihan pada AHY. Bagaimana tidak, setelah berhenti dari TNI di usia muda lalu gagal menjadi Gubernur DKI, sekarang justru menyampaikan data yang salah tentang klaim infrastruktur," kata Adian dalam keterangannya, Selasa (20/9).

Sekjen Persatuan Nasional Aktivis (Pena) 98 ini menyarankan para kader dan pengurus Partai Demokrat tidak menjerumuskan AHY dengan memberikan data-data yang salah.

"Kan kasihan sudah sewa tempat mahal, bicara di hadapan 3.000 kader pakai sound system ribuan watt, diliput banyak media, eh data yang disampaikan salah total," ujarnya.

Adian lantas membeberkan sejumlah bukti yang menunjukkan bahwa pernyataan AHY bertentangan dengan kenyataan. Dia mengambil 3 contoh jenis infrastruktur sebagai parameter awal kapan pembangunan.

Pertama, jalan tol. Disebutkan jalan tol yang dibangun Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada periode 2005 hingga 2014 mulai dari konstruksi hingga gunting pita total 189,2 kilometer.

"Sementara jalan tol yang dimulai konstruksinya di pemerintahan SBY tapi diselesaikan oleh Jokowi total ada 222 kilometer. Kalau total panjang jalan tol yang dimulai era Jokowi tahun 2015 hingga nanti 2023 total sepanjang 2.290 kilometer," bebernya.

Baca Juga:

PDIP Sebut SBY Turun Gunung sebagai Bentuk Kekhawatiran terhadap Nasib AHY

Kedua, pembangunan bandara. Hingga akhir 2014, SBY menyelesaikan 24 Bandara yang sebagian besar sudah dikerjakan oleh Presiden sebelum SBY. Adian memyebut SBY hanya meneruskan sebagian lalu ikutan gunting pita, bukan membangun seluruhnya dari awal.

"Sementara bandara yang groundbreakingnya dilakukan SBY tapi akhirnya diselesaikan Jokowi jumlahnya ada 7 bandara yaitu Kertajati, Tebelian, Muara Teweh, Buntukunik, Morowali, Miangas dan Namniwel. Adapun bandara yang konstruksinya dimulai oleh Jokowi sejak 2015 dan akan selesai 2023 total ada 31 Bandara," ujarnya.

Ketiga, bendungan. Beberapa bendungan dimulai konstruksinya tahun 2014 beberapa bulan sebelum masa jabatan SBY berakhir seperti Bendungan Tentip, Raknamo, Logung, Gondang dan Pidekso. Menurut Adian, SBY hanya sempat melakukan seremoni peletakan batu pertama untuk kelima bendungan tersebut.

"Kira-kira SBY bermodal satu sak semen dan beberapa buah batu saja. Kenapa demikian? Karena memang masa jabatan SBY di tahun 2014 secara konstitusional hanya 10 bulan saja. Lalu berapa Bendungan yang bisa dibilang SBY berperan cukup besar walaupun juga tidak selesai? Kira kira ada 13 bendungan saja. Itupun penyelesaiannya tetap di tangan Jokowi," kata Adian.

"Orang mungkin bertanya, berapa bendungan yang konstruksinya dibangun Jokowi dan selesai di era periode Jokowi? Dalam data saya dari 2015 hingga nanti 2023 total ada 39 bendungan, sementara 4 lagi diresmikan tahun 2025 bonus bagi pemerintahan berikutnya," sambung Adian.

Adian berharap 3 jenis infrastruktur tersebut cukup menjadi bukti bahwa pernyataan AHY itu tidak benar atau masuk kategori hoaks. Dia juga siap menyampaikan data jika AHY butuh soal infrastruktur lain yang sudah dibangun Jokowi mulai dari 316.590 kilometer jalan desa, 1.597.529 meter jembatan desa, 1.474.544 unit air bersih desa, 501.054 unit irigasi desa.

"Apa AHY perlu data lain terkait jalan nasional non tol, infrastruktur limbah, listrik, telekomunikasi, minyak, gas bumi, olahraga, pariwisata, perumahan rakyat dan jenis-jenis lain sesuai Perpres 38 tahun 2015," pungkas Adian. (Pon)

Baca Juga:

Anies Diklaim Punya Kedekatan Dengan AHY

#Agus Harimurti Yudhoyono #Adian Napitupulu #Infrastruktur #Jokowi
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Berita Terkait

Indonesia
Eddy Soeparno Tegaskan Presiden Prabowo tidak Dikendalikan Jokowi
Setiap presiden yang telah dilantik memiliki kewenangan penuh sebagaimana diatur dalam konstitusi untuk menjalankan pemerintahan.
Dwi Astarini - Jumat, 07 November 2025
Eddy Soeparno Tegaskan Presiden Prabowo tidak Dikendalikan Jokowi
Indonesia
Polisi Tunggu Kedatangan Roy Suryo, Segera Diperiksa sebagai Tersangka Kasus Ijazah Jokowi
Polisi kini menunggu kedatangan Roy Suryo. Ia akan diperiksa sebagai tersangka kasus ijazah palsu Jokowi.
Soffi Amira - Jumat, 07 November 2025
Polisi Tunggu Kedatangan Roy Suryo, Segera Diperiksa sebagai Tersangka Kasus Ijazah Jokowi
Indonesia
Sudah Kantongi Barang Bukti, Polisi Sebut Tersangka Edit hingga Manipulasi Ijazah Jokowi
Polisi sebut para tersangka mengedit hingga memanipulasi ijazah Jokowi. Polisi bahkan sudah mengantongi barang bukti.
Soffi Amira - Jumat, 07 November 2025
Sudah Kantongi Barang Bukti, Polisi Sebut Tersangka Edit hingga Manipulasi Ijazah Jokowi
Indonesia
Roy Suryo Jadi Tersangka Kasus Ijazah Palsu Jokowi, Polda Metro Jaya: Terbukti Sebarkan Hoax
Roy Suryo jadi tersangka kasus ijazah palsu Jokowi. Polda Metro Jaya telah menetapkan delapan tersangka dalam kasus ini.
Soffi Amira - Jumat, 07 November 2025
Roy Suryo Jadi Tersangka Kasus Ijazah Palsu Jokowi, Polda Metro Jaya: Terbukti Sebarkan Hoax
Indonesia
Polisi Tetapkan 8 Tersangka Kasus Ijazah Palsu Jokowi, Salah Satunya Berinisial RS
Polda Metro Jaya telah menetapkan delapan tersangka dalam kasus ijazah palsu Jokowi.
Soffi Amira - Jumat, 07 November 2025
Polisi Tetapkan 8 Tersangka Kasus Ijazah Palsu Jokowi, Salah Satunya Berinisial RS
Indonesia
Nasib Laporan Jokowi Terkait Ijazah Palsu ke Polda Metro Ditentukan Hari Ini
Polda Metro Jaya dijadwalkan menggelar konferensi pers untuk mengumumkan hasil penyidikan perkara tuduhan ijazah palsu Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), hari ini.
Wisnu Cipto - Jumat, 07 November 2025
 Nasib Laporan Jokowi Terkait Ijazah Palsu ke Polda Metro Ditentukan Hari Ini
Indonesia
Penentuan Penerus Takhta Kerajaan Surakarta, Jokowi Tolak Ikut Campur
Menghargai keluarga besar keraton dan adat istiadat yang ada.
Dwi Astarini - Kamis, 06 November 2025
Penentuan Penerus Takhta Kerajaan Surakarta, Jokowi Tolak Ikut Campur
Indonesia
Ini Kata Jokowi Soal Rencana Pemberian Gelar Pahlawan Nasional ke Soeharto
Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara mengenai pemerintah pusat akan memberikan gelar pahlawan pada Presiden ke-2 Soeharto dan Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 06 November 2025
Ini Kata Jokowi Soal Rencana Pemberian Gelar Pahlawan Nasional ke Soeharto
Indonesia
Prabowo Bantah Takut dengan Jokowi, Minta Rakyat Hormati Mantan Presiden
Presiden RI, Prabowo Subianto, membantah takut dengan Jokowi. Ia mengatakan, bahwa masyarakat harus menghormati mantan pemimpin bangsa.
Soffi Amira - Kamis, 06 November 2025
Prabowo Bantah Takut dengan Jokowi, Minta Rakyat Hormati Mantan Presiden
Indonesia
Projo Bakal Hilangkan Logo Muka Jokowi, Budi Arie Berikan Sinyal Tinggalkan Jokowi
Dalam pernyataan, terbarunya, mantan Menteri Komunikasi dan Informatika era Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu membantah anggapan bahwa Projo adalah singkatan dari Pro-Jokowi'.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 05 November 2025
Projo Bakal Hilangkan Logo Muka Jokowi, Budi Arie Berikan Sinyal Tinggalkan Jokowi
Bagikan