Projo Bakal Hilangkan Logo Muka Jokowi, Budi Arie Berikan Sinyal Tinggalkan Jokowi
Mantan Presiden RI Joko Widodo menyapa relawan Projo dalam tayangan video pada pembukaan Kongres III Projo di Jakarta, Sabtu (1/11/2025). (ANTARA/Fath Putra Mulya)
MerahPutih.com - Projo menggelar Kongres III Projo pada Sabtu (1/11) dan Minggu (2/11). Hasilnya, Budi Arie Setiadi kembali terpilih menjadi ketua umum untuk periode 2025–2030.
Dari hasil tersebut, Budi Arie ingin mengubah logo Projo dengan menghilangkan muka Jokowi dan memberikan sinyal bergabung ke Partai Amanat Nasional.
Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie, menduga ada sejumlah alasan dibalik penghapusan siluet Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) dan penggantian logo Pro Jokowi (Projo).
Menurut Jerry, Ketum ProJo Budi Arie Setiadi diduga mulai ‘meninggalkan’ sosok Jokowi.
Baca juga:
Dukungan Projo ke Prabowo Dinilai Langkah Terhormat Dalam Politik Kebangsaan
"Pergantian logo jadi sinyal Budi Arie akan merapat ke Presiden Prabowo Subianto dan meninggalkan sang idolanya, Jokowi," kata Jerry kepada wartawan di Jakarta, Selasa (4/11).
Jerry berujar, bisa jadi namanya diubah bukan lagi Projo seiring arah dan dukungan politik Projo kepada pemerintahan Presiden Prabowo.
“Cari aman, bahasa kerennya cari safety," ucapnya.
Jerry menjelaskan, langkah tersebut dilakukan karena Budi kerap dikaitkan dengan beberapa kasus hukum
"Beberapa waktu lalu, namanya disebut juga dalam salah satu kasus," ujarnya.
Jerry juga memprediksi, Budi Arie ingin kembali masuk kabinet pasca dicopot dari jabatan Menteri Kooperasi.
Untuk mencapai itu, maka kali ini harus melalui partai politik, makanya dia berupaya merapat ke parpol penguasa setelah kena reshuffle beberapa waktu lalu.
"Jadi sudah mulai cari kursi baru," pungkas Jerry.
Dalam pernyataan, terbarunya, mantan Menteri Komunikasi dan Informatika era Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu membantah anggapan bahwa Projo adalah singkatan dari Pro-Jokowi'.
Istilah Projo bukanlah bentuk dukungan personal kepada sosok Jokowi, melainkan kata yang memiliki makna lebih luas dan filosofis.
“Projo itu artinya 'negeri' dalam bahasa Sanskerta, dan dalam bahasa Jawa Kawi itu artinya 'rakyat'. Jadi kaum Projo adalah kaum yang mencintai negara dan rakyatnya,” ungkap Budi Arie.
Persepsi publik yang menyamakan Projo dengan “Pro Jokowi” muncul semata karena kebiasaan media.
“Memang enggak ada singkatan. Teman-teman media saja yang menyingkat Projo sebagai 'pro Jokowi' karena gampang diucapkan,” kata Budi.
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Projo Bakal Hilangkan Logo Muka Jokowi, Budi Arie Berikan Sinyal Tinggalkan Jokowi
Budi Arie Bakal Gabung ke Gerindra, PDIP: Sambil Bonceng Dengan Nitip Pak Gibran
Budi Arie Mau Gabung Gerindra? Ahmad Muzani Bocorkan Syarat 'Gak Ribet' Jadi Anak Buah Prabowo
Dukungan Projo ke Prabowo Dinilai Langkah Terhormat Dalam Politik Kebangsaan
Budi Arie Kembali Jadi Ketum Projo, Bakal Ubah Logo Muka Jokowi
Minta Izin ke Projo, Budi Arie Terang-terangan Mau Merapat Gabung Gerindra
Budi Arie Pastikan Jokowi Sudah Sepakat Projo Ganti Logo
Jokowi Tidak Datang, Projo Ganti Logo Tegaskan Bukan Singkatan Pro-Jokowi, Apa Artinya?
Jokowi Sapa Kongres III Projo Hanya Lewat Video, Budi Arie Ajak Relawan Berdoa
Jokowi Batal Buka Kongres III Projo di Jakarta, Alasannya Disuruh Dokter Istirahat