Sebuah Taman di Austria Dirancang untuk Social Distancing

Leonard Leonard - Kamis, 23 April 2020
Sebuah Taman di Austria Dirancang untuk Social Distancing

Pandemi COVID-19 membuat gerakan sangat terbatas. (Foto: aufeminin)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BANYAK taman umum telah ditutup selama masa pandemi ini dengan kekhawatiran bahwa aturan jarak sosial tidak akan dijalankan secara maksimal. Namun para ahli rancang eksterior di Austria menemukan cara untuk membuat orang terpisah jarak namun mendapatkan manfaat dari alam.

Di Wina, taman-taman terkenal seperti Schönbrunn atau Belvedere ditutup karena pandemi COVID-19. Jelas membuat orang sulit mendapatkan tempat untuk berolahraga atau sekedar mencari udara segar. Pembatasan semacam itu membuat satu tim desainer berpikir untuk membuat sebuah taman yang menerapkan aturan jarak fisik sebagai dasar rancangan.

Baca juga:

Pulau Kecil di Tengah Atlantik Ini Memiliki Hydrangea Terindah Dunia

1
Taman ini disebut 'Parc de la Distance' (Foto: igenyesferfi)

Studio Precht datang dengan proposal desain untuk bidang tanah kosong di Wina yang diubah menjadi taman yang tetap menerapkan aturan jarak sosial yang disebut 'Parc de la Distance'. Ditata dengan pola berputar-putar, seperti labirin, simpang siur, yang desainnya terinspirasi dari sidik jari.

"Seperti sidik jari, jalur paralel memandu pengunjung melalui lanskap bergelombang. Setiap jalur memiliki pintu gerbang di pintu masuk dan pintu keluar, yang menunjukkan apakah jalur tersebut terisi atau bebas untuk dilalui. Jalur tersebut memiliki jarak 240 cm satu sama lain dan memiliki lebar 90 cm pagar pembatas, "jelas desainer Chris Precht.

Pengunjung berjalan di sepanjang jalan kerikil granit yang alkan menimbulkan bunyi-bunyiaan ketika diinjak. Bunyi-bunyian yang berada di jalur sebelah yang membuat orang akan merasa tetap bersosialisasi meskipun tidak melihat orang lain.

Pengunjung akan dapat larut dengan alam, di waktu lain mereka bisa melongokkan kepala melihat ke seberang taman. Namun, mereka tetap selalu menjaga jarak fisik yang aman dari satu dengan yang lain. Studio Precht mengatakan, jalan setapak mengikuti pola bergelombang taman zen Jepang menuju pusat dengan air mancur. Dari sana, pengunjung terus berputar ke arah keluar.

Baca juga:

Labirin Lavender, Salah Satu Tempat Paling Santai di Bumi

2
Jalan setapaknya mengikuti pola bergelombang taman zen Jepang (Foto: dezeen)

"Perjalanan akan memakan waktu sekitar 20 menit dan menawarkan sesuatu yang sangat unik untuk ukuran daerah perkotaan yang ramai. Mereka memiliki waktu singkat sendiri, mengucilkan diri sementara dari publik. Saat untuk berpikir, bermeditasi atau hanya berjalan sendirian di alam," tambah Chris.

Meskipun proposal itu dirancang dengan dasar pertimbangan bagi Wina, Studio Precht mengatakan konsep ini dapat diadaptasi dimana saja dan akan bertahan seiring waktu. Bahkan ketika kita bisa berjalan berdampingan lagi. (lgi)

Baca juga:

Spektakuler! Pertunjukan Seni Unik di Lereng Perbukitan Ini Menghipnotis

#Taman Kota #COVID-19
Bagikan
Ditulis Oleh

Leonard

Berita Terkait

Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Indonesia
Bukan Sekadar Taman Biasa! Pantas Nainggolan Ungkap Alasan Kenapa Taman Bendera Pusaka Jakarta Bakal Jadi Simbol Kebanggaan dan Pengubah Kota
Pantas menekankan bahwa proyek ini sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dan target menjadikan Jakarta kota global
Angga Yudha Pratama - Senin, 11 Agustus 2025
Bukan Sekadar Taman Biasa! Pantas Nainggolan Ungkap Alasan Kenapa Taman Bendera Pusaka Jakarta Bakal Jadi Simbol Kebanggaan dan Pengubah Kota
Indonesia
Pramono Ingatkan Pedagang Barito Jangan Jadi Penghalang Pembangunan Jakarta
Gubernur Jakarta Pramono Anung menegaskan aksi penolakan pedagang Pasar Hewan Barito Jakarta Selatan tak akan menghalangi rencana pembangunan Taman Bendera Pusaka
Wisnu Cipto - Kamis, 07 Agustus 2025
Pramono Ingatkan Pedagang Barito Jangan Jadi Penghalang Pembangunan Jakarta
Indonesia
Gubernur Pramono akan Gabungkan 3 Taman di Blok M dengan Nama Bendera Pusaka
Taman Langsat, Taman Ayodya, dan Taman Leuser akan digabung dan berganti nama menjadi taman Bendera Pusaka.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 01 Agustus 2025
Gubernur Pramono akan Gabungkan 3 Taman di Blok M dengan Nama Bendera Pusaka
Indonesia
Ditemukan Kondom di Taman Buka 24 Jam, Ketua DPRD DKI Geram: Pertanda Tidak Ada Pengawasan
Taman Jakarta yang beroperasi 24 jam sering digunakan para muda-mudi bermesraan di malam hari.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 26 Juni 2025
Ditemukan Kondom di Taman Buka 24 Jam, Ketua DPRD DKI Geram: Pertanda Tidak Ada Pengawasan
Indonesia
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Kemenkes menjabarkan saat ini ada 179 kasus COVID-19, dengan 1 kasus positif dari 32 pemeriksaan yang ditemukan
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Indonesia
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Batuk-pilek disertai sesak napas dalam waktu kurang dari 14 hari setelah kembali dari Tanah Suci.
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Indonesia
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menegaskan bahwa situasi COVID-19 di Ibu Kota tetap terkendali
Angga Yudha Pratama - Jumat, 13 Juni 2025
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Indonesia
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Ani mengimbau masyarakat untuk terus menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan
Angga Yudha Pratama - Rabu, 11 Juni 2025
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Indonesia
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
KPK meminta bantuan BRI untuk memberikan informasi mengenai fasilitas kredit
Wisnu Cipto - Jumat, 06 Juni 2025
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
Bagikan