Sebuah Liontin Berbentuk Virus Corona Tiba-Tiba Viral, Penyebabnya Sangat Mengejutkan!
Liontin berbentuk virus corona viral di media sosial (Foto: Dr. Porobev)
SEBUAH perusahaan 'perhiasan medis' bernama Dr.Vorobev yang berbasis di Kostroma, Rusia. Belakangan ini mendapat banyak perhatian publik karena sebuah liontin berbentuk virus corona berwarna silver, yang dijual sejak awal pandemi COVID-19.
Liontin tersebut dijual secara online seharga USD 13 atau sekitar Rp211 ribu. Liontin yang dibuat oleh Dr. Vorobev itu, sontak menjadi perhiasan yang sangat kontroversial di media sosial Rusia.
Baca Juga:
Kisah Viral Kucing Terjebak 40 Hari di Apartemen, Karena Pemiliknya Terkena COVID-19
Beberapa orang diketahui telah membelinya dan mengunggah foto diri mereka tengah mengenakan liontin tersebut di akun instagramnya.
Sementara warga lainnya mengkritik perusahaan tersebut, karena mencoba menghasilkan uang dari krisis kesehatan global yang sudah menewaskan ribuan orang di seluruh dunia.
Terkait hal itu, pendiri Dr. Vorobev, Pavel Vorobyov, menegaskan jika liontin itu merupakan tanda dukungan bagi para profesional kesehatan, bukan cara untuk mengeksploitasi krisis saat ini.
"Tujuan dan misi kami dengan proyek ini yaitu untuk mendukung para dokter kami, ini bisa menjadi semacam jimat bagi mereka, atau simbol kemenangan atas virus," tutur Vorobyov pada stasiun radio Rusia, Govorit Moskva, seperti yang dilansir dari laman odditycentral.
Baca Juga:
Viral! Cara Unik Seorang Ayah Modifikasi Ransel Untuk Lindungi Bayinya dari Virus Corona
Lebih lanjut Vorobyov menuturkan "Pengikut kami di media sosial adalah orang-orang terhormat - dokter dan orang-orang yang memiliki hubungan dengan obat-obatan, banyak pasien yang didiagnosis dengan Covid-19 membeli liontin sebagai hadiah untuk para dokter yang menyelamatkan hidup mereka."
Dr. Vorobev Rupanya melihat peluang itu sejak awal, dan mulai mengerjakannya segera usai gambar mikroskopis dari virus corona tersebut tersedia.
sebagai brand perhiasan medis yang juga menciptakan perhiasan berbentuk DNA double helixes dan organ seperti hati dan paru-paru, Dr. Vorobev menganggap keputusannya untuk membuat liontin berbentuk voris corona itu 'alami'.
Mengenai penjualan liontin tersebut, Dr Vorobev mengklaim telah menjual lebih dari 1.000 liontin virus corona di seluruh dunia, dan berharap akan adanya pemesanan yang lebih banyak dari klinik.
Selain liontin, perusahaan itu pun berencana untuk mulai menawarkan bros berbentuk sangkar virus pada dokter yang bekerja untuk memperlambat penyebaran virus COVID-19. (Ryn)
Baca Juga:
Cantiknya Rica Andriani, Istri Kapolsek Kembangan yang Pernikahannya Viral
Bagikan
Berita Terkait
A2O MAY Merilis "PAPARAZZI ARRIVE" dengan Synth Sirene dan Beat Dubstep yang Bikin Candu Generasi Muda
Raisa Tumpahkan Kekecewaan Dalam Lirik Lagu 'Terserah'
Kalya Islamadina Rilis EP Perdana “Orange”, Ungkap Cinta Lewat Kejujuran
Bekantan Berjubah di Artwork 'Pandir Wara', Primitive Monkey Noose Rilis Single Paling Satir Agar Melek Soal Kepalsuan Hidup
Falaci Bawa Virus Electronic Groove dan Rock yang Catchy Lewar 'prototype (demo)'
Bilal Indrajaya Ajak Menyelami Kenangan Manis dan Realitas Pahit Perpisahan di ‘Akhir Pekan yang Hilang’
Viral Warga Israel Diduga Punya KTP Indonesia, Begini Penjelasan Disdukcapil Cianjur
Awas Baper Maksimal! Henry Moodie Bongkar Habis 'Kekacauan Batin' dan Kisah Patah Hati Terbaik Dalam Album Debut 'Mood Swings'
Lirik Lengkap 'I'm On My Way' dari Karya Terbaru Isyana Sarasvati
Lirik Lagu 'Chanel' dari Karya Terbaru Tyla