Viral Istilah Rojali dan Rohana, Ini Pandangan Istana Kepresidenan


Warga Mulai Berburu Baju Lebaran di Pasar Tanah Abang
MerahPutih.com - Istilah “Rojali” dan “Rohana” yang merupakan akronim viral di media sosial. Istilah tersebut diduga fenomena yang erat dikaitkan dengan pelemahan daya beli masyarakat.
Rojali adalah singkatan dari Rombongan Jarang Beli, menggambarkan kelompok masyarakat yang kerap mengunjungi pusat perbelanjaan namun jarang melakukan transaksi pembelian.
Sementara Rohana, atau Rombongan Hanya Nanya, merujuk pada pengunjung yang aktif bertanya-tanya soal produk seperti harga, diskon, atau fitur, namun tidak jadi membeli.
Istilah ini juga merupakan respons konsumen terhadap ketidakpastian ekonomi dalam beberapa bulan terakhir.
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi turut merespons fenomena rombongan jarang beli (Rojali) dan rombongan hanya nanya (Rohana) sebagai lecutan akibat kondisi perekonomian saat ini yang harus dibenahi.
"Saya terus terang tidak terlalu gembira dengan istilah itu. Menurut pendapat saya, istilah itu jangan dijadikan sebagai sebuah joke atau lelucon. Itu adalah sebuah lecutan bagi kita bahwa memang masih banyak yang harus kita perjuangkan, masih banyak yang harus kita benahi," kata Prasetyo saat memberikan keterangan di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa.
Prasetyo mengakui, meski pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal II-2025 mencapai 5,12 persen, tidak bisa menggambarkan secara menyeluruh kondisi kelompok masyarakat tertentu.
Ia menyadari, masih ada masyarakat yang masih berada di desil 1-2 atau berada di garis kemiskinan dan miskin ekstrem.
Kondisi tersebut lah, kata ia, yang memunculkan adanya fenomena dan istilah "Rojali" dan "Rohana".
Menurut Prasetyo, istilah tersebut tidak bisa dianggap remeh sebagai lelucon, namun menjadi pengingat bahwa masih ada kelompok masyarakat yang harus bekerja keras untuk membeli sesuatu demi mendorong pertumbuhan ekonomi lewat daya beli.
"Bahwa masih ada kelompok saudara-saudara kita yang memang masih harus bekerja terus mendorong pertumbuhan ekonomi kita lebih optimal lagi, mendorong investasi kita lebih optimal lagi, mengurangi kebocoran-kebocoran sebagaimana yang Bapak Presiden sering sampaikan," kata Prasetyo. (*)
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
JITEX 2025 Bukukan Transaksi Rp 14,3 Triliun, Jakarta Tampilkan Daya Saing Ekonomi Global

Tax Amnesty Jilid III Mencuat, ini nih Kriteria Bisa Dapat Pengampunan

Menkeu Purbaya Ungkap Defisit APBN Capai Rp 321,6 Triliun per Agustus 2025

Bantuan Pangan Ditambah; Bukan Hanya Beras Tapi Ada 2 Liter Minyak Goreng

PDIP Resmi Pecat Wahyudin Moridu, Eks Anggota DPRD Gorontalo yang Mau Rampok Uang Negara

Sosok Wahyudin Moridu yang Dipecat PDIP, Viral karena Mau Rampok Uang Negara

Viral Warga Isi Bensin Diduga Bercampur Air di Kebon Nanas, Begini Tanggapan Pertamina

Perekonomian Masih Dalam Tren Melambat, Pertumbuhan Ekonomi Dunia Masih Akan Rendah

Stimulus Ekonomi 8+4+5 Diklaim Gerakan Padat Karya, Daya Beli Warga Naik

Paket Stimulus Ekonomi 8+4+5 Yang Diklaim Bakal Serap Tenaga Kerja dan Beri Jaminan Kontrak Kerja
