Satpol PP Solo Curhat Dapat Perlakuan Kasar Warga Saat Operasi Yustisi Prokes


Petugas Satpol PP Solo, Jawa Tengah melakulan apel di kantor sebelum bertugas di lapangan, Senin (23/11). (MP/Ismail).
MerahPutih.com - Di tengah meningkatnya kasus COVID-19 di Solo yang telah menembus angka komulatif sebanyak 2.005 orang pada Senin (23/11), membuat Satpol PP Solo, Jawa Tengah, harus gencar melakukan operasi yustisi protokol kesehatan di sejumlah lokasi.
Namun demikian, seringnya Satpol PP melakukan operasi yustisi protokol kesehatan di tengah masyarakat justru nendapatkan sambutan negatif.
Baca Juga
UMK Solo Naik di Tengah Pandemi, Apindo Ingatkan Ancaman PHK
Satpol PP dianggap hanya mencari-cari kesalahan warga, mendapatkan cibiran, ucapan kotor sampai kekerasan fisik dengan dilempar puntung rokok pengguna jalan.
"Ya begitulah nasib kami di lapangan tidak semua orang bisa memahami kalau tupoksi (tugas pokok dan fungsinya) Satpol PP itu penegakan aturan bagi pelanggar protokol kesehatan COVID-19," ujar Kepala Satpol PP Solo, Arif Dharmawan pada MerahPutih.com, Senin (23/11).
Arif mengungkapkan petugas Satpol PP yang kerap mendapatkan perlakuan kasar warga biasanya yang bertugas pada malam pukul 22.00 WIB sampai dini hari. Pada jam tersebut warga yang melanggar tidak memakai masker sering ngeyel dan melawan petugas.
"Paling sering saat simpangan dengan warga petugas kami mendapat kata-kata kotor bahkan lemparan puntung rokok," kata dia.

Ia mengakui perlakukan kasar dari warga tersebut mempengaruhi mental petugas di lapangan. Pihaknya perlu memberikan motivasi supaya petugas tidak minder saat diintervensi warga.
"Kami perlu memberikan motivasi kepada petugas yang selama ini bekerja di lapangan, menyusul makin banyaknya perlakuan yang tidak mengenakkan dari masyarakat saat menjalankan tugas razia masker," kata dia.
Ia selalu menekankan kepada anak buahnya di lapangan untuk tidak membalas perlakuan tidak mengenakkan tersebut. Meski terkadang ada petugas Satpol PP tersulut emosi dan terprovokasi.
"Tidak sampai berkelahi. Paling hanya adu mulut. Yang ngelempar batu dan puntung rokok saat dikejar petugas mereka kabur. Pengawalan dari TNI-Pori membantu kami bertugas di lapangan.
Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo meminta petugas Satpol PP di lapangan tetap lapang dada. Ia menekankan bahwa apa yang dilakukan selama ini merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat.
"Jika Satpol PP mendapatkan perlakulan kasar dari warga harap bersabar. Tujuan kita mulia menyelamatkan masyarakat dari kematian. Yang penting tetap tegas dan lugas dalam melaksanakan tugas," tutup Rudy usai memimpin apel anggota Satpol PP. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga
Ekonomi Lesu Terdampak Wabah COVID-19, Apindo Usulkan Pemerintah Subsidi THR
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Rudy Jabat Plt DPD PDIP Jateng, Teguh Gantikan Jadi Ketua PDIP Solo

501 Warga Binaan Rutan Kelas 1 Solo Dapat Remisi

Rumah Kecil Pahlawan Nasional Slamet Riyadi Memprihatinkan, DPRD Solo Ajukan Dana Revitalisasi APBD

Satpol PP DKI Amankan 4 Pelaku Pungli di Trotoar Petamburan, Dibawa ke Panti Sosial Kedoya

Gubernur Pramono Perintahkan Dishub dan Satpol PP DKI Tertibkan Pungli di Trotoar Palmerah

Satpol PP DKI Belum Temukan Bendera One Piece Terpasang di Jakarta

Polres Metro Jakpus Bersama Satpol PP Tindak Pengibaran Bendera One Piece Jelang HUT ke-80 RI

SDN Masih Kurang Siswa, DPRD Solo Pertanyakan Rekrutmen Siswa Sekolah Rakyat Jenjang SD

Dibekali Kemampuan Bahasa Asing, Personel Satpol PP DKI Jakarta Dikerahkan ke Kawasan Wisata dan Hiburan

Razia PMKS di Pulogadung: "Pak Ogah" Lolos Sergapan Satpol PP, Tapi Tak Berkutik Dihadang Pelajar
