Sampai Saat Ini, Polri Belum Temukan Kasus Vaksin Palsu di Indonesia

Sejumlah warga lansia antre untuk mengikuti vaksinasi COVID-19 di RSUD Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (20/2/2021). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/rwa.
Merahputih.com - Polri memastikan bahwa hingga saat ini belum ditemukan adanya vaksin palsu di Indonesia.
"Sampai saat ini di Indonesia belum ada kasus vaksin palsu itu," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (5/3).
Baca Juga:
Vaksinasi Corona Massal Lansia di Solo Dimulai, 6.826 orang Disuntik Sinovac
Rusdi juga memperingati kepada siapapun yang mencoba melanggar hukum guna mengambil keuntungan pribadi pada pelaksanaan program vaksinasi COVID-19. "Tentunya Polri akan mengambil langkah-langkah," imbaunya.
Di sisi lain, Polri akan melakukan pengamanan sejak vaksin tersebut didatangkan dari luar negeri ke Indonesia. "Polri telah melaksanakan pengamanan mulai kedatangan vaksin di Bandara Soetta (Soekarno Hatta)," ucap Rusdi.
Selain kedatangan, Polri juga melakukan pengawalan saat proses distribusi vaksin COVID-19 ke wilayah di Indonesia. Serta, mengamankan ketika teknis vaksinasi tersebut ke masyarakat.
"Sampai pendistribusian vaksin di daerah, dan turut pula melaksanakan pengamanan kegiatan vaksinasi pada tempat/titik vaksinasi," ujar Rusdi.

Menurut Rusdi, seluruh upaya dan antisipasi tersebut merupakan bagian dari mendukung program vaksinasi nasional yang digagas oleh Pemerintah Indonesia. "Dan kegiatan pengamanan ini bersinergi dengan instansi terkait lainnya," ucap Rusdi.
Interpol menyampaikan, 400 botol kecil (vial) atau setara dengan sekitar 2.400 dosis vaksin berisi vaksin palsu ditemukan di sebuah gudang penyimpanan di Germiston luar kota Johannesburg, Afrika Selatan.
Disana petugas juga menemukan masker palsu dan menangkap tiga warga negara Tiongkok dan Zambia.
Baca Juga:
Ratusan Ribu Lansia di Jaktim Bakal Disuntik Vaksinasi COVID-19
Di Tiongkok, polisi berhasil mengidentifikasi sebuah jaringan perdagangan vaksin COVID-19 palsu dalam sebuah penyelidikan yang didukung Interpol, yang memiliki 194 negara anggota.
Mereka menggerebek gudang produksi, berhasil menangkap sekitar 80 tersangka dan menyita lebih dari 3,000 vaksin palsu di TKP. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
![[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone](https://img.merahputih.com/media/b7/83/47/b783478297cb6d97ceab51e9480de202_182x135.png)
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
