Sama-Sama Bikin Gatal, Ini Bedanya Ketombe dan Kutu pada Kulit Kepala


Kutu dan ketombe merupakan kondisi yang berbeda. (Foto: lifeberrys.com)
PENYEBAB kulit kepala gatal bisa dilihat dari tanda-tanda yang jelas seperti rambut berminyak, bau, lengket, dan tekstur rambut. Jika kamu menemukan bintik-bintik putih di rambut, kamu mungkin berpikir bahwa itu adalah ketombe atau kutu.
Meskipun keduanya sering disebut sebagai penyebab masalah pada kulit kepala, ketombe dan kutu merupakan kondisi yang berbeda. Ketahui perbedaannya ini untuk membantu menangani masalah yang sering mengganggu pada kulit kepala.
Baca juga:
Medical News Today mengatakan bahwa ketombe lebih dikenal dengan dermatitis seboroik, dimana itu menyebabkan kondisi lapisan atas kulit kepala terkelupas lebih cepat. Akibatnya, kulit kepala menjadi kering, bersisik, dan gatal. Bersisik yang dimaksud adalah serpihan putih kecil dari kulit kepala yang kering yang membuat ketombe menjadi rontok ketika kamu menggaruknya. Ini sebabnya mengapa pakaianmu terdapat serpihan kulit kepala.

Ketombe menyebabkan rasa gatal karena kulit kepala yang kering. Satu hal yang membedakan ketombe dengan kutu yakni tidak menular. Jadi, ketika kamu meminjam sisir atau topi orang lain, tidak perlu khawatir adanya ketombe yang berpindah ke rambut.
Di sisi lain, kutu adalah parasit kecil yang hidup di kulit kepala, menghisap darah, dan membuat kulit kepala terasa sangat gatal. Jika digaruk terus-menerus, kulit kepala bisa terluka akan terluka dan menyebabkan infeksi. Kutu tidak menyebabkan penyakit tetapi bisa menular.
Memiliki kutu bukan berarti kondisi rambut atau kulit kepala kotor. Bahkan, rambut yang rajin dibersihkan tak menutup kemungkinan adanya kutu di kulit kepala. Sebab, kutu biasanya ditularkan dari orang yang memiliki kutu, melalui kontak seperti sisir, topi, atau bantal dari orang lain.
Baca juga:
Paduan Ekstrak Avokad dan Buah Lain untuk Masker Rambut Kering

Biasanya, rasa gatal pada kulit kepala yang disebabkan oleh kutu umumnya ketika kamu merasakan seperti ada yang berjalan di kulit kepala. Merasakan hal tersebut, seseorang akan refleks menggaruknya. Jika ketombe akan mudah jatuh ketika disisir, kutu justru akan menempel di kulit kepala dengan kuat. Kutu harus dilepaskan perlahan dari batang rambut. Perlu diperhatikan, menggaruk kulit kepala terlalu keras akan menyebabkan pendarahan bahkan pembengkakan kelenjar getah bening di leher atau belakang tellinga.
Memiliki kondisi rambut berketombe atau kutu butuh penanganan yang berbeda. Untuk rambut berketombe, kamu bisa keramas secara teratur menggunakan sampo anti ketombe. American Academy of Dermatology menyarankan untuk keramas menggunakan sampo tersebut dua kali seminggu.
Sedangkan untuk mengatasi kutu di kulit kepala, cara yang paling mudah adalah menghindari berbagi sisir, topi, atau menggunakan bantal dengan orang lain. Cara lain yang bisa kamu lakukan adalah menggunakan sisir rambut khusus seperti sisir suri atau sisir kutu. (And)
Baca juga:
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
