Kesehatan

Sama-Sama Bikin Gatal, Ini Bedanya Ketombe dan Kutu pada Kulit Kepala

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Senin, 14 Oktober 2019
Sama-Sama Bikin Gatal, Ini Bedanya Ketombe dan Kutu pada Kulit Kepala

Kutu dan ketombe merupakan kondisi yang berbeda. (Foto: lifeberrys.com)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PENYEBAB kulit kepala gatal bisa dilihat dari tanda-tanda yang jelas seperti rambut berminyak, bau, lengket, dan tekstur rambut. Jika kamu menemukan bintik-bintik putih di rambut, kamu mungkin berpikir bahwa itu adalah ketombe atau kutu.

Meskipun keduanya sering disebut sebagai penyebab masalah pada kulit kepala, ketombe dan kutu merupakan kondisi yang berbeda. Ketahui perbedaannya ini untuk membantu menangani masalah yang sering mengganggu pada kulit kepala.

Baca juga:

Bayam, Rahasia Rambut Sehat dan Tebal

Medical News Today mengatakan bahwa ketombe lebih dikenal dengan dermatitis seboroik, dimana itu menyebabkan kondisi lapisan atas kulit kepala terkelupas lebih cepat. Akibatnya, kulit kepala menjadi kering, bersisik, dan gatal. Bersisik yang dimaksud adalah serpihan putih kecil dari kulit kepala yang kering yang membuat ketombe menjadi rontok ketika kamu menggaruknya. Ini sebabnya mengapa pakaianmu terdapat serpihan kulit kepala.

Sama-Sama Bikin Gatal, Ini Bedanya Ketombe dan Kutu pada Kulit Kepala
Ketombe di pakaian akan mengganggu penampilan. (Foto: Star2)

Ketombe menyebabkan rasa gatal karena kulit kepala yang kering. Satu hal yang membedakan ketombe dengan kutu yakni tidak menular. Jadi, ketika kamu meminjam sisir atau topi orang lain, tidak perlu khawatir adanya ketombe yang berpindah ke rambut.

Di sisi lain, kutu adalah parasit kecil yang hidup di kulit kepala, menghisap darah, dan membuat kulit kepala terasa sangat gatal. Jika digaruk terus-menerus, kulit kepala bisa terluka akan terluka dan menyebabkan infeksi. Kutu tidak menyebabkan penyakit tetapi bisa menular.

Memiliki kutu bukan berarti kondisi rambut atau kulit kepala kotor. Bahkan, rambut yang rajin dibersihkan tak menutup kemungkinan adanya kutu di kulit kepala. Sebab, kutu biasanya ditularkan dari orang yang memiliki kutu, melalui kontak seperti sisir, topi, atau bantal dari orang lain.

Baca juga:

Paduan Ekstrak Avokad dan Buah Lain untuk Masker Rambut Kering

Sama-Sama Bikin Gatal, Ini Bedanya Ketombe dan Kutu pada Kulit Kepala
Kutu yang menyebabkan rasa gatal hebat di kepala. (Foto: webmd)

Biasanya, rasa gatal pada kulit kepala yang disebabkan oleh kutu umumnya ketika kamu merasakan seperti ada yang berjalan di kulit kepala. Merasakan hal tersebut, seseorang akan refleks menggaruknya. Jika ketombe akan mudah jatuh ketika disisir, kutu justru akan menempel di kulit kepala dengan kuat. Kutu harus dilepaskan perlahan dari batang rambut. Perlu diperhatikan, menggaruk kulit kepala terlalu keras akan menyebabkan pendarahan bahkan pembengkakan kelenjar getah bening di leher atau belakang tellinga.

Memiliki kondisi rambut berketombe atau kutu butuh penanganan yang berbeda. Untuk rambut berketombe, kamu bisa keramas secara teratur menggunakan sampo anti ketombe. American Academy of Dermatology menyarankan untuk keramas menggunakan sampo tersebut dua kali seminggu.

Sedangkan untuk mengatasi kutu di kulit kepala, cara yang paling mudah adalah menghindari berbagi sisir, topi, atau menggunakan bantal dengan orang lain. Cara lain yang bisa kamu lakukan adalah menggunakan sisir rambut khusus seperti sisir suri atau sisir kutu. (And)

Baca juga:

Nutrisi Mengagumkan dalam Sebonggol Jagung

#Ketombe #Kutu Rambut #Kesehatan #Rambut Sehat
Bagikan
Ditulis Oleh

Ananda Dimas Prasetya

nowhereman.. cause every second is a lesson for you to learn to be free.

Berita Terkait

ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Bagikan