Ridwan Soplanit Ungkap Intervensi Ferdy Sambo saat Olah TKP Pembunuhan Brigadir J

Mula AkmalMula Akmal - Senin, 21 November 2022
Ridwan Soplanit Ungkap Intervensi Ferdy Sambo saat Olah TKP Pembunuhan Brigadir J

Terdakwa kasus pembunuhan Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J), Ferdy Sambo. (Foto: Antara)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Mantan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ridwan Soplanit memberikan kesaksiannya dalam sidang lanjutan pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat.

Duduk sebagai terdakwa dalam persidangan kali ini, yaitu Bharada E, Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (21/11).

Baca Juga:

Ferdy Sambo Minta Penyidik Polres Jaksel Redam Kasus Pembunuhan Brigadir J

Ia menyebut Ferdy Sambo dan Bharada Richard Eliezer yang menembak Brigadir Yosua Hutabarat. Sebelumnya, dia mengaku sempat mendapatkan penjelasan soal skenario palsu baku tembak antara Yosua dan Richard yang disusun Ferdy Sambo.

Mulanya, majelis hakim PN Jaksel menanyakan seberapa lama skenario yang disusun oleh Ferdy Sambo itu berada di benak pikiran Ridwan. Dia mengaku tetap mengikuti skenario tersebut mulai dari kasus ditangani di Polda Metro Jaya sampai Bareskrim Polri.

Hakim kemudian meminta Ridwan untuk tidak sungkan dalam menyampaikan keterangannya. Ridwan lalu mengamini bahwa terjadi peristiwa Brigadir Yosua ditembak.

"Peristiwa menembak Yosua ditembak, seperti itu," tutur Ridwan.

"Oleh siapa?," tanya hakim.

"Oleh Bharada E dan FS (Ferdy Sambo)," respons Ridwan.

"Oleh Bharada E dan FS?," hakim mencecar kembali.

"Iya betul," timpal Ridwan.

Ia lantas mengungkapkan kesulitan yang harus dihadapi jajarannya dalam mengusut kasus tewasnya Yosua. Ridwan mengaku kesulitan mengusut kasus karena keberadaan oknum di Propam Polri yang saat itu dikendalikan Ferdy Sambo.

Baca Juga:

[HOAKS atau FAKTA]: Kuat Ma'ruf Dibebaskan Karena Bongkar Rahasia Ferdy Sambo

Ridwan berdalih tidak dapat maksimal dalam bekerja karena keberadaan oknum Propam Polri itu.

"Dapat kami jelaskan Yang Mulia memang penanganan itu dari awal memang mulai dari pengambilan barang bukti dan saksi kunci saat itu bukan di bawah penanganan kami, diambil oleh Propam sehingga dari situ kami mengalami beberapa kesulitan untuk melakukan investigasi Yang Mulia," ungkap Ridwan.

"Karena ada Propam makanya kesulitan?," tanya majelis hakim.

"Ya jadi saat itu untuk olah TKP investigasi awal, untuk kami melakukan pemeriksaan saksi," tutur Ridwan yang kemudian langsung dipotong hakim.

"Karena ada campur tangan (Oknum) Propam?," cecar hakim.

"Betul. (Oknum) Yang saat itu ada di TKP," respons Ridwan.

"Makanya kamu kesulitan?," tanya hakim yang dibenarkan oleh Ridwan.

Hakim lalu menanyakan soal ada tidaknya prosedur yang Ridwan lewatkan dalam olah TKP kasus Yosua sehingga bisa dianggap tidak profesional. Dia mengklaim jajarannya telah mengikuti prosedur.

"Kami sudah melakukan olah TKP sesuai dengan prosedur Yang Mulia. Pada saat mengolah TKP kami mengarahkan sampai melakukan police line," imbuh Ridwan.

Diketahui, Bharada Richard, Kuat, dan Ricky didakwa melakukan pembunuhan berencana terhadap Brigadir Yosua.

Selain ketiganya, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi didakwa ikut terlibat dalam pembunuhan tersebut. Mereka didakwa melanggar Pasal 340 subsider Pasal 338 KUHP juncto Pasal 55 KUHP. (Knu)

Baca Juga:

Kejagung Evaluasi Persidangan Ferdy Sambo Cs selama Penundaan Sepekan

#PN Jaksel #Propam #Polisi #Pengadilan Jakarta Selatan
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Gabung Tim Reformasi Polri, Mahfud Md Ingin Benahi Kultur Internal Korps Bhayangkara
Mahfud menilai ada tiga aspek utama yang perlu diperhatikan dalam perbaikan penegakan hukum di tubuh Kepolisian, yaitu aturan, aparat, dan budaya.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 23 September 2025
Gabung Tim Reformasi Polri, Mahfud Md Ingin Benahi Kultur Internal Korps Bhayangkara
Indonesia
Public Virtue Research Institute Ikut Kritik Tim Transformasi Reformasi Polri, Dianggap Jadi Simbol Konflik Kepentingan
Public Virtue Research Institute ikut mengkritik pembentukan Tim Transformasi Reformasi Polri. Ia mengatakan, bahwa ada konflik kepentingan yang dibawa.
Soffi Amira - Selasa, 23 September 2025
Public Virtue Research Institute Ikut Kritik Tim Transformasi Reformasi Polri, Dianggap Jadi Simbol Konflik Kepentingan
Indonesia
Perekat Nusantara Kritik Tim Transformasi Reformasi Polri, Sebut tak Punya Legitimasi Hukum
Perekat Nusantara mengkritik Tim Transformasi Reformasi Polri. Sebab, pembentukannya dinilai tak memiliki legitimasi hukum.
Soffi Amira - Selasa, 23 September 2025
Perekat Nusantara Kritik Tim Transformasi Reformasi Polri, Sebut tak Punya Legitimasi Hukum
Indonesia
Mau Ubah Wajah Polri sesuai Ekspektasi Rakyat, Tim Transformasi Fokus Benahi Moral dan Birokrasi
Polri kini mulai mencanangkan agenda transformasi dan reformasi. Tim Transformasi Reformasi Polri ingin mengubah wajah Kepolisian sesuai ekspektasi masyarakat.
Soffi Amira - Selasa, 23 September 2025
Mau Ubah Wajah Polri sesuai Ekspektasi Rakyat, Tim Transformasi Fokus Benahi Moral dan Birokrasi
Indonesia
Di Balik Kapolri Bentuk Tim Transformasi Reformasi Polri, Salah Satunya Penuhi Harapan Warga
Pembentukan Tim Transformasi Reformasi Polri ini menindaklanjuti aspirasi masyarakat tentang perbaikan di tubuh Polri.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 22 September 2025
Di Balik Kapolri Bentuk Tim Transformasi Reformasi Polri, Salah Satunya Penuhi Harapan Warga
Indonesia
Penggunaan Sirine-Strobo di Jalan Jadi Sorotan Tajam, Komisi III DPR: Bisa Lahirkan Budaya Arogansi
Penggunaan sirine dan strobo kini jadi sorotan tajam. Komisi III DPR RI menilai, praktik tersebut bisa menumbuhkan budaya arogan di jalan.
Soffi Amira - Senin, 22 September 2025
Penggunaan Sirine-Strobo di Jalan Jadi Sorotan Tajam, Komisi III DPR: Bisa Lahirkan Budaya Arogansi
Indonesia
Sudah Dibatasi, DPR Dapat Laporan Sirine dan Strobo Pengawalan Pejabat Ganggu Banyak Orang
DPR mengungkapkan, bahwa kerap mendapat laporan soal sirine dan strobo pengawalan pejabat yang mengganggu banyak orang.
Soffi Amira - Senin, 22 September 2025
Sudah Dibatasi, DPR Dapat Laporan Sirine dan Strobo Pengawalan Pejabat Ganggu Banyak Orang
Indonesia
Arema FC Vs Persib Bandung, 1.700 Personel Dikerahkan, Pengamanan Dibagi ke Dalam 4 Ring Antisipasi Kerawanan
Laga besar tersaji ketika Arema FC menjamu Persib Bandung di pekan keenam Super League 2025/2026. Senin (22/9).
Frengky Aruan - Minggu, 21 September 2025
Arema FC Vs Persib Bandung, 1.700 Personel Dikerahkan, Pengamanan Dibagi ke Dalam 4 Ring Antisipasi Kerawanan
Indonesia
Diminta Perbaiki Etika saat Kawal Pejabat, Polisi Wajib Berterima Kasih kepada Pengguna Jalan
Polisi diminta memperbaiki etika saat mengawal pejabat. Korlantas Polri, Irjen Agus Suryonugroho mengatakan, personelnya harus berterima kasih kepada pengguna jalan.
Soffi Amira - Sabtu, 20 September 2025
Diminta Perbaiki Etika saat Kawal Pejabat, Polisi Wajib Berterima Kasih kepada Pengguna Jalan
Indonesia
Selain Pejabat dan Kepala Daerah, Polisi Wajib Lapor ke Atasan jika Diminta Kawal Tokoh Masyarakat hingga Agama
Polisi kini wajib lapor ke pimpinan jika diminta mengawal tokoh masyarakat dan agama. Hal itu diungkapkan oleh Kakorlantas Polri, Irjen Agus Suryonugroho.
Soffi Amira - Sabtu, 20 September 2025
Selain Pejabat dan Kepala Daerah, Polisi Wajib Lapor ke Atasan jika Diminta Kawal Tokoh Masyarakat hingga Agama
Bagikan