Ridwan Kamil: Menolak Divaksin Bahayakan Masyarakat
Vaksin COVID-19 Sinovac saat tiba di Bio Farma. (Foto: Sekretariat Presiden)..
MerahPutih.com - Warga yang terdaftar untuk ikut vaksinasi COVID-19 tidak boleh menolak. Karena menerima vaksin bukan hak atau pilihan, melainkan kewajiban.
"Terkait vaksin, divaksin adalah kewajiban warga negara. Jadi itu bukan hak, bukan pilihan. Barang siapa sudah ditunjuk ikut vaksinasi tidak boleh menolak, karena kalau menolak akan mebahayakan kesehatan dan keselamatan masyarakat,” kata Ridwan Kamil, di Bandung, Jumat (8/1).
Baca Juga:
Menurut Presiden, lanjut Ridwan Kamil, melakukan vaksinasi bagian dari bela negara.
“Jadi kepada seluruh warga yang memang dapat jatah vaksin, mari kita bela negara, kita cintai negara ini dengan ikut serta sesaui arahan Presiden untuk ikut jadi peserta vaksinasi agar menyelamatkan lingkungan sekitar,” tuturnya.
Presiden sendiri, kata Ridwan Kamil, akan menjadi orang pertama yang ikut program vaksinasi Covid. Presiden meminta pejabat dan tokoh masyarakat agar menjadi teladan bagi masyarakat dalam program vaksinasi ini.
"Khusus Jabar karena saya sudah jadi relawan vaksin maka saya tidak bisa ikut divaksin nanti. Saya akan temani bapak wagub bersama tokoh agama dan masyarakat sebagai orang-orang pertama yang akan diberi vaksin,” katanya.
Pihak yang pertama mendapat vaksin dalam program vaksinasi Covid nantinya adalah tenaga kesehatan. Diharapkan tidak ada yang menolak vaksinasi ini dan program vaksin wajib diikuti termasuk oleh semua tenaga kesehatan yang masuk daftar.
“Kita harap tidak ada (penolakan) karena Presiden sampaikan bahwa ini kewajiban dari warga negara berdasarkan Undang-undang tentang wabah tahun 1984. Ada Uu tentang wabah itu yang menjadi dasar hukum kenapa yang sudah terdaftar dan teregistrasi tidak boleh menolak,” lanjut Ridwan Kamil.
UU tersebut juga mengatur soal sanksi bagi siapa pun yang menolak program vaksinasi. Ridwan Kamil pun mengimbau agar semua pihak sadar bahwa satu-satunya solusi di masa pandemi ini adalah orang sakit sembuh oleh obat dan orang sehat imun oleh vaksin.
Ia berharap, berbagai kalangan ikut memberikan edukasi tentang pentingnya vaksin.
"Karena kalau dia terdata dan menolak artinya membahayakan masyarakat sekitar. Saya kira itu yang harus kita hindari,” kata Ridwan Kamil. (Iman HA/Jawa Barat)
Baca Juga:
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
PDPI Beberkan Dosa-Dosa Gaya Hidup Pemicu ISPA dan Cara Menghindarinya Tanpa Ribet
Pemerintah Jemput Bola Vaksinasi Ribuan Hewan Peliharaan, Jakarta Targetkan Bebas Rabies
[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
Klaim Vaksin HPV Sebabkan Kemandulan, Ini Penjelasan Ahli yang Bikin Plong
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
[HOAKS atau FAKTA]: Ada Bantuan Sosial Bagi Peserta Uji Coba Vaksin TBC Bill Gates
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin mRNA, TBC, dan Malaria Disebarkan Lewat Udara, Efeknya Memicu Sesak Napas
Gerindra Kawal Uji Coba Vaksin TBC Teranyar, Alasan BPOM Sudah Berikan Izin Pakai
Indonesia Peringkat ke-6 Tertinggi Anak Tidak Diimunisasi di Dunia, Ini 4 Akar Masalahnya