Ribuan Akun WhatsApp Diretas Perusahaan Asal Israel?

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Minggu, 03 Mei 2020
Ribuan Akun WhatsApp Diretas Perusahaan Asal Israel?

Ribuan akun WhatsApp dikabarkan diretas oleh perusahaan asal Israel (Foto: pixabay/b_a)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BARU-baru ini terbesit kabar yang cukup mencengangkan dari WhatsApp. Dimana aplikasi chat tersebut menuding perusahaan spyware asal Israel, NSO Group Technologis, sebagai pelaku atas peratasan 1.400 akun WhatsApp.

Seperti yang dilansir dari laman The Guardian, ribuan akun WhatsApp yang diretas itu termasuk milik jurnalis, pejabat senior pemerintah serta aktivits hak asasi manusia.

Baca Juga:

Pengguna Harian Tembus 300 Juta, Zoom Tingkatkan Kapasitas Layanan

WhatsApp menyebut jika NSO Group bertanggung jawab dalam pelanggaran HAM yang cukup serius. Karena mereka turut melakukan peretasan pada sejumlah jurnalis India serta pemberontak Rwanda.

WhatsApp telah menicum tindakan peretasan yang diduga dilakukan oleh NSO Group (Foto: pixabay/mih83)

Telah bertahun-tahun spyware dari NSO Group dibeli oleh klien pemerintah, guna melacak teroris dan penjahat lainnya. Namun mereka mengaku tak mempunyai kapasitas bagaimana para kliennya seperti Meksiko dan Arab Saudi menggunakan software peretasannya.

Tapi pada gugatan hukum yang diajukan oleh WhatsApp pada tahun lalu, mengungkap detail teknis tentang seperti apa Pegasus dikerahkan untuk melancarkan peretasan.

Pada dokumen yang diajukan di pengadilan minggu lalu, WhatsApp menuturkan seperti apa Pegasus digunakan untuk meretas 1.400 pengguna tahun lalu. Hingga akhirnya terungkap jika server dikendalikan oleh NSO Group, dan bukan klien pemerintah.

"NSO menggunakan jaringan komputer guna memantau dan memperbarui Pegasus usai ditanamkan pada perangkat pengguna. Komputer yang dikontrol NSO tersebut berfungsi sebagai pusat saraf, di mana NSO mengendalikan operasi dan penggunaan pelanggan Pegasus" jelas WhatsApp.

Baca juga:

Facebook Akan Hadirkan Pesaing Zoom, Yuk Intip Penampakannya

Lebih lanjut WhatsApp menyebutkan jika NSO memperoleh akses yang tidak sah ke servernya, yakni dengan melakukan rekayasa di balik aplikasi WhatsApp, dengan tujuan memanipulasi fitur panggilan.

NSO Group akan mengajukan tanggapan ke pengadilan terkait tudingan WhatsApp (Foto: pixabay/webster2703)

Salah satu pejabat WhatsApp yang menyediliki peretasan itu, menyebutkan jika dalam 720 contoh, alamat IP dari server jarak jauh menyertakan kode berbahaya yang digunakan dalam serangan. Server jarak jauh tersebut berbasis di Los Angeles dan dimiliki oleh sebuah perusahaan, yang pusat datanya digunakan oleh NSO.

Namun, pada pernyataanya pada The Guardian, NSO menyebutkan jika dia tak mengoperasikan software Pegasus uuntuk kliennya.

"Produk kami digunakan untuk menghentikan terorisme, mengekang kejahatan dengan kekerasan, dan menyelamatkan jiwa. NSO Group tidak mengoperasikan perangkat lunak Pegasus untuk kliennya," ucap juru bicara NSO

Sementara itu pihak NSO juga mengatakan, jika mereka akan mengajukan tanggapan ke pengadilan dalam beberapa hari mendatang. (Ryn)

Baca juga:

Facebook Tetap Bersikeras Pasang Iklan di WhatsApp, Ada Apa?

#WhatsApp #Hacker
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Indonesia
Bikin WA Grup Khusus, 17 Orang Ditangkap Termasuk Anak Bawah Umur Terkait Demo Rusuh Solo
Mereka yang ditangkap tergabung WA Grup khusus “Budal Ngetan” yang dibikin siang hari sebelum kerusuhan terjadi..
Wisnu Cipto - Sabtu, 20 September 2025
Bikin WA Grup Khusus, 17 Orang Ditangkap Termasuk Anak Bawah Umur Terkait Demo Rusuh Solo
Berita
Era Baru Kejahatan Digital, CrowdStrike Sebut Serangan AI Makin Meningkat di 2025
Era baru kejahatan digital kini sudah mulai terlihat. CrowdStrike menemukan adanya serangan siber melalui AI generatif.
Soffi Amira - Jumat, 15 Agustus 2025
Era Baru Kejahatan Digital, CrowdStrike Sebut Serangan AI Makin Meningkat di 2025
Indonesia
Belajar dari Pengalaman, Pengamat Ingatkan Payment ID Rentan Dibobol Hacker
Banyak perangkat keuangan di Indonesia yang rentan dibobol hacker.
Wisnu Cipto - Selasa, 12 Agustus 2025
Belajar dari Pengalaman, Pengamat Ingatkan Payment ID Rentan Dibobol Hacker
Indonesia
Akun X @H4ckmanac Klaim Bobol 700.000 Data Penerimaan CPNS, Begini Penjelasan Kemenhan
Situs yang sebelumnya diserang peretas atau hacker merupakan situs internal Biro Humas Kemhan. Situs tersebut sudah tidak terpakai karena aplikasinya sudah tidak beroperasi lagi.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 11 Juli 2025
Akun X @H4ckmanac Klaim Bobol 700.000 Data Penerimaan CPNS, Begini Penjelasan Kemenhan
Dunia
16 Miliar Data Bocor, Pengguna Apple hingga Google Diminta Ganti Password
Sebanyak 16 miliar data bocor. Pengguna Apple, Facebook, dan Google diminta untuk mengganti kata sandinya.
Soffi Amira - Kamis, 26 Juni 2025
16 Miliar Data Bocor, Pengguna Apple hingga Google Diminta Ganti Password
Lifestyle
Terungkap! Kebocoran Data Login Terbesar dalam Sejarah: 16 Miliar Kredensial Bobol Akibat Malware Infostealer
16 Miliar Akun Bocor dari berbagai sumber media sosial, layanan email, VPN, hingga portal pengembang. Menurut para peneliti, data ini sebagian besar berasal dari malware infostealer
ImanK - Sabtu, 21 Juni 2025
Terungkap! Kebocoran Data Login Terbesar dalam Sejarah: 16 Miliar Kredensial Bobol Akibat Malware Infostealer
Lifestyle
WhatsApp Hadirkan Fitur Privasi Baru: Bisa Matikan Kamera Sebelum Menerima Panggilan Video
WhatsApp sedang mengembangkan fitur baru yang memberikan kontrol lebih kepada pengguna terkait privasi saat menerima panggilan video.
ImanK - Kamis, 13 Maret 2025
WhatsApp Hadirkan Fitur Privasi Baru: Bisa Matikan Kamera Sebelum Menerima Panggilan Video
Fun
WhatsApp Perkenalkan CTWA, Fitur Iklan yang Bikin UKM Lebih Dekat dengan Pelanggan Saat Ramadan
WhatsApp hadirkan fitur Click to WhatsApp Ads (CTWA) untuk bantu UKM di Indonesia tingkatkan penjualan selama Ramadan.
Hendaru Tri Hanggoro - Selasa, 25 Februari 2025
WhatsApp Perkenalkan CTWA, Fitur Iklan yang Bikin UKM Lebih Dekat dengan Pelanggan Saat Ramadan
Lifestyle
WhatsApp Tambah Fitur Musik di Status, Mirip Instagram Stories
WhatsApp menambahkan fitur musik di Status. Untuk mengaksesnya, maka bisa menggunakan WhatsApp versi Beta terbaru.
Soffi Amira - Selasa, 21 Januari 2025
WhatsApp Tambah Fitur Musik di Status, Mirip Instagram Stories
Lifestyle
Mulai 1 Januari 2025, 19 HP Android ini Tak Bisa Akses WhatsApp Lagi
19 HP Android ini tak bisa mengakses WhatsApp lagi mulai 1 Januari 2025. Berikut adalah daftar lengkapnya.
Soffi Amira - Kamis, 26 Desember 2024
Mulai 1 Januari 2025, 19 HP Android ini Tak Bisa Akses WhatsApp Lagi
Bagikan