Relawan Ganjar Dianiaya, PDIP Minta Pengusutannya Berjalan Transparan
Tangkapan video penganiayaan relawan Ganjar-Mahfud. Foto: IST/MP
MerahPutih.com - PDI Perjuangan (PDIP) menyepakati apa yang disampaikan Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Jenderal (Purn) Andika Perkasa terkait penganiayaan terhadap relawan Ganjar yang dilakukan oleh oknum TNI di Boyolali, Jawa Tengah.
Andika sebelumnya menyatakan tak sepakat jika disebut ada kesalahpahaman, melainkan menduga memang ada penyerangan berdasarkan video yang beredar.
Baca Juga:
Gibran Bantah Tudingan Oknum TNI Diduga Aniaya Relawan Ganjar Merupakan Simpatisan Prabowo
“Apa yang disampaikan oleh Pak Andika Perkasa itu sudah senafas dengan kami, karena kita melihat kebenaran pasti akan terungkap," kata Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto di kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta, Selasa (2/1).
"Bagaimana ada kekhawatiran yang berlebihan dari mereka yang mendukung Pak Prabowo terhadap pasangan Pak Ganjar-Prof Mahfud MD,” sambung dia.
Sekretaris TKN Ganjar-Mahfud ini mengutuk penganiayaan yang terjadi di Boyolali dan penganiayaan yang menyebabkan Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) Muhandi Mawanto, meninggal dunia, di Yogyakarta.
“Inilah yang kami kutuk. Demokrasi itu harus didasarkan pada nilai-nilai yang baik. Tidak bisa demokrasi didasarkan pada nilai-nilai “etik ndasmu’, tidak bisa. Tetapi harus didasarkan pada kebenaran di dalam nurani itu,” tegas Hasto.
Dia pun melihat sisi kemanusiaan dari sosok Ganjar Pranowo yang ditemani istrinya Siti Atikoh untuk menengok relawannya yang mengalami penganiayaan tersebut. Hasto berharap, tak ada kejadian serupa.
“Kami berharap hal itu menjadi pelajaran kita yang terbaik. Tidak boleh terjadi lagi aparat TNI-Polri. Negara haruslah netral, terlebih Panglima TNI dan Kapolri juga sudah menandatangani deklarasi damai pakta integritas terhadap satu kesatuan antara pernyataan dan perbuatan,” ujarnya.
Baca Juga:
6 Prada TNI Penganiaya Relawan Ganjar di Boyolali Resmi Jadi Tersangka
“Ini yang kami harapkan, sehingga dengan rekam jejak sejarah TNI dan Polri yang luar biasa, kami percaya sebagai institusi akan netral, hanya ada oknum-oknum yang memiliki loyalitas buta,” sambungnya.
Sementara, Badan Bantuan Hukum dan Advokasi PDIP, Paskaria Tombi mengatakan, untuk kasus di Boyolali pelakunya telah ditahan. Sehingga meminta proses hukumnya berjalan transparan dan tuntas.
“Kami meminta kepada Bapak Panglima TNI untuk dapat memproses hukum kepada para pelaku secara transparan,” jelas dia.
Paskaria juga meminta, apapun segala bentuk kekerasan sama sekali tidak dapat dibenarkan.
“Kami percaya setiap kekerasan atas dasar apapun, itu tidak dapat dibenarkan,” kata Paskaria. (Pon)
Baca Juga:
Penganiayaan Oknum TNI Terhadap Relawan Ganjar Ciderai Demokrasi
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Implementasi PP 47/24 Masih Rendah, Pemerintah Didesak Percepat Penghapusan Piutang Macet UMKM
Sumpah Pemuda Harus Jadi Semangat Kepeloporan Anak Muda
Peringatan Sumpah Pemuda, PDIP Tegaskan Komitmen Politik Inklusif bagi Generasi Muda
Ribka Tjiptaning Nilai Soeharto tak Pantas Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Dianggap Pelanggar HAM
Soal Dugaan Korupsi Proyek Whoosh, PDIP: Kita Dukung KPK, Diperiksa Saja
PDIP Sebut Ada Niat Jahat jika Utang KCJB Dikaitkan dengan APBN
PDIP Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, FX Rudy Sebut itu Harapan Masyarakat
Bonnie Triyana Tegaskan Pemberian Gelar Pahlawan kepada Soeharto Mencederai Cita-Cita Reformasi
Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan, Politisi PDIP: Aktivis 1998 Bisa Dianggap Pengkhianat
Hari Santri Jadi Momentum Gali kembali Islam Bung Karno dan Resolusi Jihad