Secuplik Riwayat

Ranggong Daeng Romo, Pahlawan Gerilya Asal Sulawesi Selatan

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Selasa, 27 Februari 2018
Ranggong Daeng Romo, Pahlawan Gerilya Asal Sulawesi Selatan

Pahlawan gerilya asal Sulawesi Selatan Ranggong Daeng Romo. (Istimewa)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

RANGGONG Daeng Romo lahir di Kampung Bone-Bone, Polongbangkeng, Sulawesi Selatan, pada tahun 1915. Ia merupakan anak dari pasangan Gallarang Moncokomba Mangngulabba Daeng Makkio dengan Bati Daeng Jimo.

Setelah menyelesaikan pendidikan di salah satu pesantren Cikoang, Ranggong Daeng Romo kemudian melanjutkan pendidikan di Hollandsch Inlandsch School (HIS, setara dengan sekolah dasar) dan lulus pada tahun 1929.

Setelah Indonesia merdeka, persisnya pada tanggal 16 Oktober 1945, Ranggong Daeng Romo memimpin Angkatan Muda Bajeng, untuk membakar semangat para pemuda dalam melawan penjajahan tentara Nederlandsch Indie Civil Administratie (NICA, Pemerintahan Sipil Hindia Belanda).

Dua bulan kemudian, Rabu, 5 Desember 1945, ia diangkat menjadi Komandan Barisan Gerakan Muda Bajeng, yang kegiatannya tak hanya pada bidang kemiliteran, tetapi juga di bidang pemerintahan.

Dalam usaha mempertahankan kemerdekaan, ia bersama Gerakan Muda Bajeng tak jarang mengalami bentrok senjata dengan pasukan kolonial Belanda. Dengan mengerahkan 100 pasukan Gerakan Muda Bajeng, ia menyerang pangkalan serdadu kolonial Belanda di Pappu, Takalar, Kamis, 21 Februari 1946.

Keesokan harinya, Ranggong Daeng Romo kembali melakukan serangan terhadap pasukan kolonial Belanda di Polleke yang hendak mendirikan pertahanan. Sekitar 300 orang ia kerahkan dalam pertempuran tersebut. Belanda kembali dipukul mundur.

Pada 1 Maret 1946, sebanyak 20 orang pasukan kolonial NICA tewas akibat serangan yang dilancarkan oleh Ranggong Daeng Romo. Seminggu kemudian, serangan kembali digencarkan ke pertahanan kolonial di Pappu Takalar.

Serangan demi serangan yang dilancarkan Ranggong Daeng Romo terus berlanjut sampai Juni 1946. Pada tanggal 17 Juli 1946, semua laskar di Sulawesi Selatan bersatu dengan nama Laskar Pemberontakan Rakyat Indonesia Sulawesi (Lapris), dan Ranggong Daeng Romo dipilih sebagai Panglima Lapris.

Saat Lapris terbentuk, pasukan kolonial Belanda dibikin tak berkutik. Pasukan tempur khusus tersebut mampu membuat langkah NICA menjadi berantakan. Operasi militer secara besar-besaran pun kerap dilakukan Ranggong Daeng Romo.

Namun, pada Jumat, 28 Februari 1947, pasukan kolonial NICA akhirnya berhasil memukul mundur pasukan Lapris yang terkenal gagah berani itu. Dalam pertempuran tersebut, panglima sekaligus pemimpin gerilya Sulawesi Selatan, Ranggong Daeng Romo tewas.

Setelah berjuang mati-matian melawan kolonial Belanda, Ranggong Daeng Romo terkapar bersimbah darah. Jenazahnya dimakamkan di Lengger, Takalar, Sulawesi Selatan.

Untuk mengenang dan menghormati jasa-jasa Ranggong Daeng Romo, pemerintah menganugerahkan ia sebagai Pahlawan Nasional, berdasarkan SK Presiden No 109/TK/Tahun 2001. (*)

#Pahlawan Nasional #Secuplik Riwayat
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.

Berita Terkait

Indonesia
Rumah Kecil Pahlawan Nasional Slamet Riyadi Memprihatinkan, DPRD Solo Ajukan Dana Revitalisasi APBD
Rumah kecil Slamet Riyadi terakhir direhab tahun 1937.
Frengky Aruan - Senin, 18 Agustus 2025
Rumah Kecil Pahlawan Nasional Slamet Riyadi Memprihatinkan, DPRD Solo Ajukan Dana Revitalisasi APBD
Indonesia
Pejuang dan Tokoh Pendiri DI/TII Daud Beureueh Diusulkan Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Ini Kiprahnya
Natsir dan Sjafruddin Prawiranegara pada era Orde Lama dan Orde Baru juga pernah dianggap pemberontak PRRI.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 11 Juli 2025
Pejuang dan Tokoh Pendiri DI/TII Daud Beureueh Diusulkan Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Ini Kiprahnya
Tradisi
Mengapa Indonesia Punya Banyak Pahlawan Nasional? Sejarah Pemberian Gelar Pahlawan dan Kontroversi Panasnya
Gelar Pahlawan Nasional bukan cuma soal jasa, tapi juga politik dan kontroversi. Dari proses penetapan hingga perdebatan soal Soeharto—simak sejarah panjang dan panasnya di sini!
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 11 Juni 2025
Mengapa Indonesia Punya Banyak Pahlawan Nasional? Sejarah Pemberian Gelar Pahlawan dan Kontroversi Panasnya
Indonesia
Wamensos Sebut Keputusan Gelar Pahlawan Soeharto Ada di Istana
Sosok aktivis 98 ini menyampaikan bahwa batas waktu pengusulan dari daerah akan berakhir pada akhir Mei
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 24 Mei 2025
Wamensos Sebut Keputusan Gelar Pahlawan Soeharto Ada di Istana
Berita
Hari Buruh 2025: Marsinah Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Intip Profilnya
Nama Marsinah kembali menggema di tengah perayaan Hari Buruh 2025 yang digelar megah di kawasan Monas, Kamis (1/5/2025).
ImanK - Kamis, 01 Mei 2025
Hari Buruh 2025: Marsinah Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Intip Profilnya
Indonesia
Pesan Usman Hamid di Perayaan 70 Tahun Konferensi Asia-Afrika, Ingatkan Soal Soekarno dan Soeharto
Selain mengutip Soekarno, Usman juga menyuarakan pentingnya perlindungan hutan tersisa di dunia, yaitu hutan di Papua, Amazon, dan Kongo Afrika.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 27 April 2025
Pesan Usman Hamid di Perayaan 70 Tahun Konferensi Asia-Afrika, Ingatkan Soal Soekarno dan Soeharto
Indonesia
Wacana Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto, Setara Institute: Tak Memenuhi Syarat!
Wacana soal usulan Soeharto jadi pahlawan nasional, mendapat penolakan dari Setara Institute. Sebab, hal itu dianggap belum memenuhi syarat.
Soffi Amira - Kamis, 24 April 2025
Wacana Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto, Setara Institute: Tak Memenuhi Syarat!
Indonesia
Polemik Usulan Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Setara Institute Khawatir soal Kebangkitan Orba
Polemik usulan Soeharto jadi pahlawan nasional, kini menuai perhatian. Setara Institute pun mulai khawatir jika akan terjadi kebangkitan Orde Baru.
Soffi Amira - Kamis, 24 April 2025
Polemik Usulan Soeharto Jadi  Pahlawan Nasional, Setara Institute Khawatir soal Kebangkitan Orba
Indonesia
Rencana Jadikan Soeharto Pahlawan Nasional Tuai Polemik, Mensos: Wajar, Manusia Punya Kekurangan dan Kelebihan
Gus Ipul menjelaskan bahwa pemberian gelar pahlawan untuk Soeharto dan Gus Dur adalah bentuk mengingat jasa-jasa baiknya.
Frengky Aruan - Kamis, 24 April 2025
Rencana Jadikan Soeharto Pahlawan Nasional Tuai Polemik, Mensos: Wajar, Manusia Punya Kekurangan dan Kelebihan
Indonesia
Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Titiek: Jasanya Begitu Besar
Soeharto kini diusulkan jadi pahlawan nasional. Sang putri, Titiek Soeharto, merespons soal usulan tersebut.
Soffi Amira - Selasa, 22 April 2025
Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Titiek: Jasanya Begitu Besar
Bagikan