Kesehatan

Punya Resolusi Berhenti Merokok di 2021, Begini Kiatnya

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Kamis, 31 Desember 2020
Punya Resolusi Berhenti Merokok di 2021, Begini Kiatnya

Berhenti merokok jadi resolusi di 2021? Bisa. (123RF/Wavebreak Media Ltd)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

LEBIH banyak dari nikotin dalam rokok, ada ribuan bahan kimia dalam asap rokok. Beberapa di antaranya berbahan sama seperti yang ditemukan dalam dalam pernis kayu, racun serangga DDT, arsenik, penghilang cat kuku, dan racun tikus.

Abu, tar, gas, dan racun lain dalam rokok membahayakan tubuhmu seiring waktu. Semua zat itu merusak jantung dan paru-paru dan mempersulit kamu untuk merasakan dan mencium sesuatu, serta melawan infeksi. Hal yang terakhir disebutkan penting saat wabah global COVID-19 seperti sekarang ini.

Baca juga:

5 Hal yang Membantu Kamu Saat Berhenti Merokok

Meskipun tahu betapa bahayanya rokok dan bagaimana pentingnya bisa menghentikan kebiasaan ini demi menyiapkan tubuh melawan infeksi virus corona, pikiran untuk berhenti merokok masih kamu singkirkan jauh-jauh. Alasannya? Kamu tidak tahu caranya berhenti, atau sudah mencoba tapi gagal.

Banyak orang yang berhasil menghentikan kebiasaan merokok mengatakan, itu menjadi hal tersulit yang pernah mereka lakukan. Apakah kamu merasa kecanduan rokok? Yang pasti kamu kecanduan nikotin.

Bahan kimia yang ada di semua produk tembakau itu membuat kamu merasa tenang dan puas, untuk sementara. Pada saat yang sama, kamu merasa lebih waspada dan fokus.

Semakin banyak kamu merokok, semakin banyak nikotin yang dibutuhkan untuk merasa nyaman. Kamu akan segera merasa 'normal' tanpanya.

Sudah Menjadi Rutinitas

Punya Resolusi Berhenti Merokok di 2021, Begini Kiatnya
Proses berhenti merokok akan sulit. (Foto: 123RF/Olga Yastremska)

Perlu waktu untuk melepaskan diri dari kecanduan nikotin. Mungkin perlu lebih dari satu kali mencoba berhenti untuk selamanya. Jadi jika kamu pernah mencoba sebelumnya, jangan menyerah.

Berhenti juga sulit karena merokok adalah bagian besar dari hidupmu. Kamu menikmatinya. Kamu juga mungkin membutuhkannya karena merokok saat stres, bosan, atau marah. Itu sudah menjadi bagian dari rutinitas harian yang dilakukan otomatis tanpa berpikir.

Contohnya, kamu langsung menyalakan rokok saat minum kopi atau bir, berbicara di telepon, menyetir mobil, atau nongkrong bareng perokok lain.

Kamu bahkan mungkin merasa tidak nyaman untuk tidak merokok pada waktu atau tempat yang biasa digunakan untuk merokok. Waktu dan tempat ini adalah 'pemicu' yang membangkitkan keinginan untuk merokok.

Bagi sebagian orang, menghentikan kebiasaan ini adalah bagian tersulit dari berhenti. Namun, kamu bisa melakukannya, meski butuh waktu.

Baca juga:

Puasa, Solusi Terbaik Atasi Kecanduan Merokok

Langkah Pertama untuk Berhenti

Punya Resolusi Berhenti Merokok di 2021, Begini Kiatnya
Tahun baru jadi saat yang tepat untuk memulai. (Foto: 123RF/Nawamin Phummarin)

Kamu harus menetapkan tanggal berhenti, hari di mana kamu akan berhenti merokok dan mulai membebaskan diri dari kecanduan tembakau. Pilih 1 Januari 2021 dan jadikan niatan ini sebagai resolusi tahun baru.

Bagaimana jika kamu sudah mencoba sebelumnya dan gagal? Kebanyakan orang mencoba berhenti merokok setidaknya dua atau tiga kali sebelum berhasil. Pikirkan tentang upaya kamu di masa lalu untuk berhenti. Bagian mana yang berhasil? Mana yang tidak? Apa yang mungkin kamu lakukan secara berbeda kali ini?

Berikut langkah-langkah yang bisa kamu lakukan untuk membantu diri berhenti merokok seperti dirangkum dari webMD.

1. Singkirkan semua rokok dan asbak di rumah, mobil, dan di tempat kerja, dan jangan biarkan orang-orang merokok di sekitar kamu.

2. Studi menunjukkan bahwa kamu memiliki peluang lebih baik untuk sukses jika memiliki bantuan. Beri tahu keluarga, teman, dan rekan kerja bahwa kamu akan berhenti merokok dan menginginkan dukungan mereka. Minta mereka untuk tidak merokok di sekitarmu atau meninggalkan rokok di tempat yang dapat kamu lihat.

3. Cari obat-obatan atau suplemen yang dapat membantu kamu berhenti merokok. Antara lain: Bupropion SR atau Zyban (tersedia dengan resep dokter), permen karet nikotin, nikotin inhaler (tersedia dengan resep dokter), semprotan hidung nikotin (tersedia dengan resep dokter), nikotin patch, permen nikotin, dan Varenicline atau Chantix yang tersedia dengan resep dokter.

4. Jangan khawatirkan penambahan berat badan Berhenti merokok tidak otomatis jadi gemuk. Beberapa obat yang membantumu berhenti merokok dapat menunda penambahan berat badan.

5. Jika dorongan untuk merokok datang, alihkan perhatian sampai dorongan itu berlalu. Bicaralah dengan seseorang, berjalan-jalan, minum air, atau cari tugas yang bisa dikerjakan. Jika stres menjadi pemicunya, temukan cara sehat untuk menenangkan diri, seperti olahraga, membaca buku, atau bermeditasi.

6. Saat pertama kali mencoba berhenti merokok, ubah rutinitasmu. Makan sarapan di tempat yang berbeda, dan minumlah teh sebagai pengganti kopi. Ambil rute lain untuk bekerja. Idenya adalah untuk mengubah kebiasaan sehingga tidak akan memicu keinginan merokok.

Ingatlah bahwa jutaan orang telah berhenti merokok untuk selamanya. Kamu bisa menjadi salah satunya. (Aru)

Baca juga:

Survive di 2020, Optimalkan Resolusi untuk Tahun Baru 2021

#Kesehatan #Tips Kesehatan #Berhenti Merokok #Rokok #Resolusi Tahun Baru
Bagikan
Ditulis Oleh

Ananda Dimas Prasetya

nowhereman.. cause every second is a lesson for you to learn to be free.

Berita Terkait

Indonesia
Rokok Ilegal Kuasai Pasar, Siap Siap Warung dan E-Commerce Kena Razia
"Saya harapkan dengan itu nanti tiga bulan ke depan sudah hilang. Siklus impor kan tiga bulan kira-kira. Kami harap semuanya mengikuti aturan dengan benar," kata menkeu.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 22 September 2025
Rokok Ilegal Kuasai Pasar, Siap Siap Warung dan E-Commerce Kena Razia
Indonesia
Raperda Larangan Merokok Hampir Final, Pelanggar Perda KTR Jakarta Bisa Dikenai Sanksi Lebih dari Denda Rp 250 Ribu
Raperda KTR juga mengatur sanksi bagi para pelanggar, termasuk individu, perusahaan, dan sponsor
Angga Yudha Pratama - Jumat, 19 September 2025
Raperda Larangan Merokok Hampir Final, Pelanggar Perda KTR Jakarta Bisa Dikenai Sanksi Lebih dari Denda Rp 250 Ribu
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
Pekerja Gudang Garam Terancam PHK Massal, Pemerintah Diminta Bereskan Masalah Rokok Ilegal dan Cukai Tinggi
Rokok ilegal, yang sering diproduksi rumahan, tidak membayar cukai kepada pemerintah
Angga Yudha Pratama - Selasa, 09 September 2025
Pekerja Gudang Garam Terancam PHK Massal, Pemerintah Diminta Bereskan Masalah Rokok Ilegal dan Cukai Tinggi
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Bagikan