PT KAI Tingkatkan Kewaspadaan Hadapi Meningkatnya Curah Hujan
Ilustrasi - Sejumlah calon penumpang menunggu kedatngan KA di Stasiun Madiun, Jatim, Rabu (21/7/2021). (ANTARA/HO-Humas Daop 7 Madiun)
Merahputih.com - PT Kereta Api Indonesia (Persero) meningkatkan kewaspadaan menghadapi curah hujan yang semakin meningkat untuk meminimalisasi gangguan terhadap perjalanan kereta api seperti banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang.
"Memasuki musim hujan ini, kami berkomitmen untuk terus bersiaga dan melakukan perbaikan jalur agar perjalanan kereta api di seluruh area kerja KAI senantiasa lancar dan selamat," kata VP Public Relations KAI Joni Martinus dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (10/11).
Baca Juga
Kini, Waktu Tempuh Kereta Api Bandung Solo Lebih Cepat 45 Menit
Joni menjelaskan upaya antisipasi dilakukan di antaranya menyiagakan petugas khusus di titik-titik rawan bencana secara bergantian bersiaga selama 24 jam.
Kata dia, para petugas juga dapat langsung melakukan tindakan jika terjadi masalah pada jalur rawan tersebut.
Selain menyiagakan petugas khusus, KAI juga telah menempatkan alat material untuk siaga (AMUS) di berbagai stasiun yang berdekatan dengan daerah rawan.
AMUS yang disiapkan tersebut berupa pasir dalam kantong karung, bantalan rel, perancah dari besi untuk penahan pondasi jalur, dan lainnya.
"Sejumlah peralatan ringan hingga alat berat seperti multi tie tamper (MTT) juga disiagakan untuk merawat kondisi jalur rel agar tetap laik dilintasi kereta api," ujarnya.
Baca Juga
Anak di Bawah 12 Tahun Kini Diperbolehkan Naik Kereta, Begini Syaratnya
Joni melanjutkan KAI memetakan pada 2021 terdapat 243 titik rawan dengan rincian 92 titik rawan banjir, 85 titik rawan longsor, dan 66 titik rawan amblas yang tersebar di Jawa dan Sumatera.
Jumlah titik rawan ini berkurang 30 persen jika dibanding dengan pada 2020 yaitu sebanyak 345 titik rawan.
Adapun perbaikan yang sudah KAI lakukan di antaranya melalui normalisasi drainase dan pembuatan talut penahan konstruksi jalur KA, sehingga jumlah lokasi rawan tersebut dapat berkurang.
Menghadapi musim hujan ini pula, KAI juga melakukan pensterilan jalur dari pepohonan. Hingga Oktober 2021 KAI telah melakukan pemotongan pohon sebanyak 7.876 pohon untuk menghindari terjadinya pohon tumbang di jalur rel yang dapat mengganggu perjalanan kereta api.
Baca Juga:
DPR Sebut Aturan Tes COVID-19 untuk Transportasi Tidak Konsisten
Joni menambahkan bisnis transportasi pada hakikatnya adalah bisnis keselamatan dan pelayanan, sehingga upaya-upaya KAI untuk memitigasi gangguan di musim hujan ini mampu meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap transportasi kereta api untuk mendukung konektivitas sehari-hari.
"Pengecekan jalur secara langsung juga rutin kami lakukan baik dengan jalan kaki maupun menggunakan lori dressin, bahkan para kepala daerah operasi terjun ke lapangan untuk dapat melakukan perbaikan dengan segera jika menemukan masalah," ujarnya. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Legislator Gerindra: Kemenhub Harus Lebih Serius Perhatikan Pembangunan Jalur Kereta Api Luar Jawa
Negara Tanggung Utang Whoosh, Serikat Pekerja Kereta Api Puji Keberanian Prabowo
Kereta Api Jadi Primadona Wisatawan Asing, ini 10 Stasiun Paling Favorit
Prabowo Mau Borong 30 Rangkaian KRL, Jumlah Penumpang Diprediksi Tembus 400 Juta Orang
Prabowo Tambah 30 Rangkaian KRL Baru, Momentum Penting KAI Tingkatkan Layanan
KAI Lakukan Penyesuaian Jadwal dan Pola Perjalanan 1 Desember 2025, Tiket belum Bisa Dipesan
DPR Apresiasi Komitmen Presiden Prabowo Perkuat Layanan Commuter Line Jabodetabek
Legislator Gerindra Tuntut KAI Tutup Perlintasan Sebidang yang tak Penuhi Standar
Respons Kecelakaan KA Bangunkarta, DPR Ingatkan KAI Target Zero Accident dari Prabowo
Prabowo Mau Tambah Rangkaian KRL, Waktu Tunggu Jadi Lebih Pendek di Jam Krusial