Polisi Gelar Rekonstruksi, Dua Tersangka Peragakan 10 Adegan Penyerangan ke Novel Baswedan

Andika PratamaAndika Pratama - Jumat, 07 Februari 2020
Polisi Gelar Rekonstruksi, Dua Tersangka Peragakan 10 Adegan Penyerangan ke Novel Baswedan

Penyidik Senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. (Foto: merahputih.com/Ponco Sulaksono)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya, Jumat (7/2), menggelar rekonstruksi terkait kasus penyiraman air keras, Novel Baswedan.

Rekonstruksi itu digelar pukul 03.00 WIB tepatnya di kediaman Novel, JL. Deposito, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Sejumlah polisi dengan menggunakan seragam dan senjata lengkap turut dikerahkan.

Baca Juga

Polisi Amankan Terduga Pelaku Penyiraman Novel Baswedan

Sayangnya, rekonstruksi ini berjalan tertutup dan dua pelaku tak terlalu lama ditampilkan ke awak media. Rekontruksi itu dimulai sekitar pukul 03.00 WIB dan baru selesai sekitar pukul 06.00 WIB.

Penyidik KPK Novel Baswedan dapat penghargaan antikorupsi internasional
Penyidik KPK Novel Baswedan (kanan). (Antara/Benardy Ferdiansyah)

Wadirkrimum Polda Metro Jaya AKBP Dedy Murti mengatakan, ada 10 adegan dalam rekonstruksi ini. Adegan terdiri dari detik-detik dari saat pelaku membututi hingga akhirnya kabur setelah menyiram air keras ke wajah Novel.

"Ada beberapa adegan tambahan sesuai dengan pembahasan tadi dilapangan sesyai dengan pembahasan tadi dilapangan dengan rekan rekan JPU. ini dalam rangka memenuhi petunjuk dari JPU dalam P19 nya ini kami lakukan sesuai dengan apa yang sudah kami bahas sebelumnya," kata Dedy kepada wartawan di lokasi.

Baca Juga

Tim Advokasi Novel Baswedan Berkukuh Minta Jokowi Bentuk TGPF

Dedy mengatakan, ketatnya pengamanan karena dalam rekonstruksi semua harus berjalan steril. Dedy menjelaskan, rekonstruksi yang dihadiri dua pelaku ini untuk memenuhi alat bukti dan keterangan para saksi.

"Supaya pelaksanaan rekontruksi berjakan lancar sesuai dengan waktu ditetapkan. Agar kami uji di lapangan. selanjutnya berkas perkara yang sudah kami lengkapi akan kami kirim kembali ke rekan-rekan di Kejaksaan Tinggi DKI," imbuh Dedy.

Novel sendiri tak ikut secara langsung dalam rekonstrunsi. Hal ini karena faktor kesehatanya yang belum fit usai berobat dari Singapura. Dedy memastikan, ini adalah rekonstruksi yang terakhir.

"Kami rasa cukup sesuai kesepakatan dari jaksa penuntut umum rekontruksi yang dilaksanakan hari ini udah cukup sesuai yang diharapkan sesuai kesepakatan pembahssan sebelumnya," ungkap Dedy.

Baca Juga

Dua Pelaku Penyerangan Novel Baswedan Ditangkap di Cimanggis Depok

Kasus penyiraman air keras itu terjadi pada 11 April 2017 lalu. Saat itu, Novel baru pulang salat subuh.

Polda Metro Jaya sudah menetapkan dua oknum Polisi berpangkar Brigadir yang menjadi tersangka dalam kasus itu. Tersangka berinisial RM dan RB merupakan polisi aktif. (Knu)

#Novel Baswedan
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Berita Terkait

Indonesia
Novel Baswedan Ditunjuk Jadi Wakil Kepala Satgassus Optimalisasi Penerimaan Negara
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membentuk Satuan Tugas Khusus (Satgassus) Optimalisasi Penerimaan Negara yang bertugas mendampingi kementerian agar dapat meningkatkan penerimaan negara dalam berbagai sektor.
Frengky Aruan - Senin, 16 Juni 2025
Novel Baswedan Ditunjuk Jadi Wakil Kepala Satgassus Optimalisasi Penerimaan Negara
Indonesia
Novel Baswedan Soroti Pencalonan Nurul Ghufron sebagai Hakim Agung: Harusnya Gagal Administrasi
Novel Baswedan mengingatkan bahwa seorang Hakim Agung harus memiliki standar etik yang tinggi karena berperan sebagai tangan Tuhan di dunia.
Frengky Aruan - Rabu, 16 April 2025
Novel Baswedan Soroti Pencalonan Nurul Ghufron sebagai Hakim Agung: Harusnya Gagal Administrasi
Indonesia
MK Mulai Sidangkan Gugatan Novel Baswedan Terkait Syarat Usia Capim KPK
Pegawai KPK yang telah menjabat lima tahun juga berhak mendaftar sebagai calon pimpinan.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 22 Juli 2024
MK Mulai Sidangkan Gugatan Novel Baswedan Terkait Syarat Usia Capim KPK
Indonesia
Saat Hasto PDIP Duduk Berdampingan dengan Rocky Gerung hingga Novel Baswedan
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menghadiri Koentjaraningrat Memorial Lecture XXI/2024.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 03 Juni 2024
Saat Hasto PDIP Duduk Berdampingan dengan Rocky Gerung hingga Novel Baswedan
Indonesia
Novel Baswedan Harap Nawawi Pomolango Bisa Perbaiki KPK
Posisi Nawawi di pucuk pimpinan KPK memunculkan harapan baru.
Zulfikar Sy - Selasa, 28 November 2023
Novel Baswedan Harap Nawawi Pomolango Bisa Perbaiki KPK
Indonesia
Abraham Samad Cs Gunduli Rambut Bentuk Rasa Syukur Firli Tersangka
Menurut Samad, aksi cukur rambut juga menjadi simbol bahwa KPK harus dibersihkan dari sesuatu yang kotor.
Andika Pratama - Kamis, 23 November 2023
Abraham Samad Cs Gunduli Rambut Bentuk Rasa Syukur Firli Tersangka
Indonesia
Novel Baswedan Sebut Firli Bahuri Berpotensi Melarikan Diri
"Besar kemungkinan Firli akan melarikan diri. Penyidik mestinya pertimbangkan untuk dilakukan upaya paksa atau penangkapan agar kasusnya bisa segera tuntas," kata Novel
Andika Pratama - Senin, 23 Oktober 2023
Novel Baswedan Sebut Firli Bahuri Berpotensi Melarikan Diri
Indonesia
Selain SYL, Ada Kepala Daerah Diduga Jadi Korban Pemerasan Oknum KPK
Novel Baswedan memperoleh informasi terkait kepala daerah yang juga menjadi korban dugaan pemerasan oknum di lembaga antirasuah.
Zulfikar Sy - Minggu, 15 Oktober 2023
Selain SYL, Ada Kepala Daerah Diduga Jadi Korban Pemerasan Oknum KPK
Indonesia
Penangkapan SYL Disebut Upaya Ketua KPK Tutupi Dugaan Pemerasan
Polda Metro Jaya tengah menyidik kasus dugaan pemerasan oleh pimpinan KPK terkait dengan penanganan kasus dugaan korupsi Kementan.
Zulfikar Sy - Jumat, 13 Oktober 2023
Penangkapan SYL Disebut Upaya Ketua KPK Tutupi Dugaan Pemerasan
Indonesia
Novel Baswedan: Wibawa KPK Runtuh karena Banyak Praktik Korupsi di Internal
Marwah KPK hancur lantaran banyaknya skandal korupsi yang dilakukan insan KPK di era kepemimpinan Ketua KPK Firli Bahuri.
Zulfikar Sy - Rabu, 11 Oktober 2023
Novel Baswedan: Wibawa KPK Runtuh karena Banyak Praktik Korupsi di Internal
Bagikan