Penting, Deteksi Dini Kanker Payudara


Deteksi dini kanker payudara sangat penting (Foto: pixabay/padrinan)
PENYINTAS kanker payudara memiliki harapan besar untuk sembuh total, apabila penyakit tersebut terdeteksi sejak awal. Karena itu, skrining dan deteksi dini penting dilakukan.
Hal tersebut dipaparkan oleh Dokter spesialis bedah onkologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dr. Bob Andinata. Menurutnya deteksi dini kanker sangat penting.
Baca Juga:
"Dengan deteksi dini, kita bisa menemukan kanker di stadium awal. Angka kesembuhan tinggi dan biaya yang dikeluarkan juga lebih kecil," kata dr. Bob, seperti yang dikutip dari laman Antara.

Menurut dr. Bob, apabila ditemukan kanker payudara stadium 0, maka angka kesembuhannya bisa mencapai 99-100 persen. Sementara untuk kanker stadium 1, angka kesembuhannya sekitar 95-99 persen.
"Kita berharap dengan skrining ditemukan kanker yang stadium 0-1. Tidak usah takut. Pasca menjalani treatment yang tepat, angka kesembuhannya tinggi," jelas dr. Bob.
Tapi, dr. Bob menjelaskan, apabila kanker ditemukan ketika telah berada di stadium 2, maka angka kesembuhannya berkurang menjadi 70-80 persen. Sementara angka kesembuhan bagi stadium 3 ialah 50 persen, dan stadium 4 hanya 20 persen.
Menurut dr. Bob, deteksi dini bisa dilakukan dengan cara SADARI (Periksa Payudara Sendiri) setiap hari ketujuh hingga ke-10, dari hari pertama haid dan SADANIS (Periksa Payudara Klinis) dengan bantuan tenaga kesehatan.
Untuk pengecekan yang sudah menopause, kamu bisa ingat-ingat lagi biasanya haid setiap tanggal berapa, apakah pada awal, pertengahan atau di akhir bulan.
Untuk pemeriksaan SADARI Bisa dilakukan dengan sejumlah cara. Pertama, angkat tangan seraya bercermin, dan periksa apakah ada kemerahan atau bengkak pada payudara.
Baca Juga:
AI Google Bisa Deteksi Kanker Payudara Lebih Akurat dari Dokter

Kemudian, cara kedua, kamu bisa meletakan tangan pada pinggang dan periksa payudara seperti cara pertama. Selanjutnya yang ketiga, tekan payudara dari atas ke bawah atau melingkar, kemudian rasakan apakah ada benjolan atau tidak.
Lalu, cara keempat, tekan payudara ke arah puting, kemudian lihat apakah ada cairan yang keluar. sementara itu, cara terakhir ialah bisa dilakukan dengan cara posisi berbaring dan tekan payudara secara melingkar.
Sementara itu, terkait kanker payudara, menurut data The Global Cancer Observatory, kanker payudara merupakan penyebab kematian nomor dua di Indonesia pada tahun 2020.
Gejala klinis kanker payudara biasanya berawal dari benjolan tanpa rasa nyeri, sehingga kebanyakan orang merasa tak perlu memeriksakan diri ke dokter. Menurut dr. Bobo, apabila merasa nyeri sebaiknya langsung memeriksakan diri. Kalau sudah nyeri, kemungkinan sudah masuk ke stadium 3 atau 4. (Ryn)
Baca Juga:
Perempuan, Perhatikan Hal-Hal ini Bisa Meningkatkan Risiko Kanker Payudara
Bagikan
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
