Pemerintah Dinilai tak Serius Terkait Pengibaran Bendera Bintang Kejora di Depan Istana Negara
Ketua MPR RI Zulkifli Hasan. (Rangga)
Merahputih.com - Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengingatkan pemerintah berhati-hati dalam menyelesaikan kerusuhan yang terjadi di Papua. Menurut Zulhas, persoalan Papua multidimensi.
"Jangan sampai salah langkah, jangan sampai salah arah," kata Zulkifli kepada wartawan di Jakarta, Jumat (30/8).
Baca Juga
Aksi Mahasiswa Papua Bawa Bendera Bintang Kejora Masuk Pidana Makar
Zulkifli menyoroti aksi unjuk rasa dengan mengibarkan bendera Bintang Kejora di depan Istana Negara. Ia menilai tidak ada tindak tegas dari aparat keamanan.
"Ini sejak 15 tahun terakhir, baru kali ini bendera bintang kejora berkibar. Tapi tidak ada tindakan serius dari aparat kemanan khususnya TNI-Polri," ujarnya.
Ketua Partai Amanat Nasional (PAN) ini mengatakan masalah di Bumi Cendrawasih sudah melebar ke luar negeri. Untuk itu ia meminta pemerintah fokus pada satu masalah di Papua, dan menunda pembahasan urusan yang lain.
"Jadi sekali lagi, pemerintah harus fokus ke salah satu masalah, seperti Papua ini. Yang dianggap belum perlu, tunda dulu misalnya soal Ibu kota ya," pungkasnya.
Baca Juga
Bintang Kejora Berkibar Depan Istana, Jenderal Tito: Kapolda Tangani!
Seperti diketahui, sejumlah pemuda asal Papua nekat menggelar aksi menuntut referendum dan merdeka di depan Istana Negara. Aksi ini tergolong baru dan berani, mengingat kegiatannya yang diadakan di lingkungan ring 1 Indonesia hingga membawa bendera bintang kejora.
Pakar Intelijen dan Keamanan Stanislaus Riyanta menilai, ada indikasi, organisasi Papua Merdeka dan keterlibatan internasional membekingi aksi mereka.
"Indonesia haris hati-hati dalam kelompok papua. Kalau teroris sudah masuk musuh dunia. Berbeda dengan kelompok sparatis ini. Gak semua negara berpihak kepada Indonesia," kata Stanislaus kepada Merahputih.com di Jakarta, Kamis (29/8).
Stanislaus melanjutkan, aksi yang melibatkan 100-an orang ini sudah kelewatan dan membahayakan bukan hanya keamanan namun pertahanan negara.
"Ini sudah jadi ancaman negara. Negara harus tegas. Masalah rasialisme di Surabaya lalu dibesar besarkan dan ditunggangi oleh kelompok ini," jelas Stanislaus.
Baca Juga
Provokasi Aparat, Massa Kibarkan Bendera Bintang Kejora Depan Istana
Stanislaus bahkan menyebut, aksi mereka sudah masuk pidana makar. (Knu)
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Polres Mamberamo Raya Papua Diserang Massa: Aparat Terluka, Mobil dan Bangunan Rusak
Penggerebekan KKB Dugwi Kogoya Berawal dari Temuan Ponsel di Lokasi Keributan
Menhut Raja Juli Minta Maaf Pembakaran Barang Bukti Mahkota Cenderawasih Dapat Reaksi Dari Warga Papua
Menhut Raja Juli Kirim Eselon 1 ke Papua Redam Ketegangan Insiden Mahkota Cenderawasih
Ketua Adat La Pago Minta Rakyat Papua Jangan Terprovokasi Insiden Pemusnahan Mahkota Cenderawasih
Kemenhut Minta Maaf Lukai Hati Rakyat Papua, Akui Salah Bakar Mahkota Cenderawasih
Rute Gerilya Undius Kogoya Bos KKB Intan Jaya Sebelum Meninggal di Wandai
Presiden Prabowo Kasi Peringatan, Eddy Soeparno Tegaskan Menteri PAN Bekerja dengan Baik
Kecam Kekerasan dalam Demo di Jayapura, DPR: Ungkap Aktor Intelektual
DPR Kecam Pembakaran Sekolah oleh KKB di Papua, Minta Pemerintah Harus Ambil Langkah Tegas