Pedagang Keliling Ungkap Keberadaannya Lewat 'Jingle'


Pedagang susu murni nasional. (Foto: Instagram/@muhammad_khairul_akbar)
KAMU pasti sering melihat penjual makanan dan minuman keliling. Ada yang menggunakan sepeda, ada juga yang menggunakan motor hingga gerobak.
Biasanya, pedagang keliling ini identik dengan musik khas yang dipasang di kendaraan mereka. Musik yang dipasang pun memiliki ciri dan kreasi yang unik untuk menarik hati pelanggan.
Baca juga:
Menu Populer Negara Kumaha Aing: Sambalado Tanak Jariang (Jengkol) asal Padang
Nah, merahputih.com sudah merangkum beberapa jingle unik dari pedagang keliling yang selalu terngiang-ngiang di otak masyarakat.
1. Tahu bulat
Tahu khas Tasikmalaya ini biasanya dijual menggunakan mobil pick up dengan terpal sebagai atapnya. Selain tahu, kamu juga bisa menyantap hidangan sotong yang memiliki tekstur kenyal di dalam, serta renyah di luar. Harga keduanya pun sama, Rp500 per buah.
Sang penjual berkeliling menggunakan lagu khas tahu bulat. Namun, lirik lagu di setiap daerah pun berbeda-beda. Seperti di Ciamis, lirik tahu bulat ditambahkan kata 'halo'. Kemudian, di Sukabumi lirik tahu bulat diakhiri dengan kata 'wakwaw'.
?“Tahu Bulat.. Digoreng dadakan.. Di mobil.. 500an.. Anget-anget.. Gurih-gurih.. Enyoii..”
Memang benar, tahu tersebut digoreng dadakan saat itu juga. Bumbunya pun bervariasi, ada keju, balado, barbeque, pedas, dan jagung bakar. Rasa gurih dan lembut dicampur dengan hangatnya tahu akan bersatu dalam mulut.
2. Susu murni nasional
Susu segar nasional asal Semarang ini diproduksi pada 2000. Susu ini dijual menggunakan gerobak sepeda berwarna biru.
Lagu singkat susu murni yang ikonik menjadi ciri khasnya. Para penjual pun berkeliling menggunakan toa kecil dan memutar jingle andalan mereka.
“Susu murni nasional.. ” lengkap dengan alunan musik sederhana.
Ketika jingle diputar, anak-anak akan berkumpul untuk memilih varian susu yang beragam. Mulai dari cokelat, stroberi, hingga moka. Harganya Rp3 ribu per gelasnya.
Baca juga:
3. Bakso Malang campur sari
Bakso Malang campur sari telah menjadi makanan favorit orang-orang komplek. Harganya Rp10 ribu hingga Rp12 ribu. Seperti paket bakso pada umumnya, ikon kuliner khas Malang ini terdiri dari aneka bakso, tahu, mie, bihun dan sayuran. Yang bikin beda ialah varian pangsit dan kuah khasnya.
Para penjual biasanya menggunakan sepeda motor. Untuk menarik minat pembeli, bakso ini menggunakan jingle dengan lirik khasnya, yang kadang suka bikin orang salah sangka saat pertama kali mendengar.
“Bakso Malang.. Bakso Malang.. Campur Sari..”, untung saja sudah ada lirik jelasnya.
4. Jasuke
Jasuke (Jagung Susu Keju) adalah makanan khas asal Jawa Barat. Sesuai namanya, makanan manis nan gurih ini terbuat dari campuran jagung, susu, keju, dan mentega.
Biasanya, jasuke dengan cup kecil seharga Rp5 ribu per porsi. Sedangkan untuk cup besar berkisar Rp8 ribu per porsi. Para pedagang menjual jasuke menggunakan gerobak berwarna kuning. Selain itu, mereka menggunakan baju dan topi kuning seragam. Uniknya, jingle mereka yang singable ini sangat menarik para pembeli.
“Jagung manis, jagung manis, enak rasanya.. Jagung manis susu keju, sehat bergizi.. Jagung manis, jagung manis, jajanan kita.. Enak dimakan beramai-ramai..”
Sekarang, jasuke tidak hanya disajikan dalam varian rasa keju dan susu saja. Sudah tersedia berbagai jenis rasa, di antaranya stroberi, pedas, hingga cokelat. (scp)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Remaja China Kencingi Kuah Hotpot, Diharuskan Ganti Rugi Rp 4,7 Miliar

'Demon Slayer: Infinity Castle' Jadi Inspirasi Kolaborasi Menu Minuman Eksklusif

Jeritan UMKM di District Blok M, Harga Sewa Naik Langsung Bikin Tenant Cabut

Kembalinya Denyut Ekonomi di Matraman: Pedagang Berbagi Kisah tentang Dampak Kericuhan Mapolres Jaktim dan Harapan untuk Warga Tidak Mudah Terprovokasi

Suasana CFD Jakarta Pasca-Demo Ternyata Lowong, Pedagang Keluhkan Tak Ada Pembeli

Kereta Khusus Pedagang dan Petani Segera Meluncur, Jam Operasional Sedang Dikaji

Menemukan Ketenangan dan Cita Rasa Bali di Element by Westin Ubud, Momen Sederhana Jadi Istimewa

Bale Festival UMKM Solo Gerakan Usaha Lokal Buat Ciptakan Lapangan Kerja

Karyawan Palsukan Tanggal Kedaluwarsa, Jaringan Ritel Jepang Hentikan Penjualan Onigiri

Oase Seribu Rasa di Arena Lakeside Kemayoran, Sajikan Kelezatan Nusantara dan Asia Tenggara dengan Sentuhan Modern
