PDIP Kritik Sepeda Non Lipat Masuk MRT, Wagub: Tidak akan Ganggu
Penumpang melewati jalur khusus sepeda biasa atau nonlipat di peron Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta, Kamis (25/3/2021) (ANTARA/Dewa Wiguna)
MerahPutih.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria menanggapi kritikan anggota Komisi B DPRD DKI, Gilbert Simanjuntak yang menyebut kebijakan sepeda masuk ke dalam gerbong kereta MRT Jakarta mengganggu masyarakat.
Riza mengklaim, jika kebijakan baru Gubernur Anies itu tidak akan merugikan pengguna kereta Ratangga. Sebab kata Riza, ada gerbong khusus yang diperuntukan sepeda non lipat tersebut.
Baca Juga
PDIP Kritik Kebijakan Anies Izinkan Sepeda Non Lipat Masuk MRT Jakarta
"Jadi sekali lagi pengguna MRT tidak akan terganggu ya," ujar Riza di Jakarta, Jumat (26/3).
Terlebih kata Riza, kebijakan sepeda masuk ke dalam gerbong kereta tidak sepanjang waktu dan tidak saat jam sibuk kantor. Ada waktu-waktu tertentu saja bisa diangkut ke MRT.
"Jadi gini kebijakan itu dibatasi jamnya, tidak pada jam-jam sibuk. Jadi sebelum jam 7, tidak pada jam sibuk, jumlahnya dibatasi," urainya.
Menurut dia, setiap kebijakan pasti ada pro dan kontra. Tapi ia meyakini aturan ini akan mendapat komentar baik dari masyarakat DKI setelah berjalan dan bermanfaat oleh pengguna sepeda.
"Insya allah kebijakan ini memberikan dukungan pada warga, pengguna sepeda untuk dapat jadikan sepeda selain alat rekreasi, olahraga, tapi juga alat transportasi," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, Anggota DPRD DKI Jakarta Komisi B, Gilbert Simanjuntak mengkritik kebijakan Gubernur Anies Baswedan yang mengizinkan sepeda non lipat masuk ke dalam gerbong kereta Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta.
"Saya tidak pernah melihat di luar negeri sepeda masuk transportasi publik dalam kota. Kalau antar kota, biasanya ada gerbong khusus buat taruh sepeda," ucap Gilbert di Jakarta, Jumat (26/3).
Ia meminta, kepada Pemprov DKI untuk dapat memperhitungkan secara matang program yang akan dijalankan sehingga tidak merugikan masyarakat. Menurutnya aturan sepeda diangkut ke gerbong MRT ini mengganggu kenyamanan warga saat naik transportasi kekinian tersebut.
"Sebaiknya semua kebijakan diperhitungkan baik-baik. Buat kepentingan seluruh masyarakat, bukan kepentingan sekelompok orang," ungkapnya. (Asp)
Baca Juga
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Begini Cara Bikin KPJ dan KLG, Syarat Karyawan Swasta Gratis Naik MRT dan TransJakarta
Karyawan Swasta Jakarta Kini Bisa Gratis Naik MRT-LRT-TransJakarta, Catat Syaratnya!
MRT Jakarta Tambah 8 Kereta Baru dari Jepang untuk Rute HI–Kota, 'Headway' Bakal Jadi Secepat Kilat
Gerbong MRT dan Pesawat Baru Garuda Jadi Pendorong Investasi Dalam Negeri di Triwulan III 2025
Proyek Jembatan Cincin Donat di Dukuh Atas Jakarta Bakal Rampung 2026, Orang Tidak Perlu Lagi Kehujanan
Kadishub Jamin MRT dan LRT Aman dari Kenaikan Tarif Imbas Pemangkasan Anggaran, Tidak Seperti TransJakarta
MRT Minta Maaf Gangguan Layanan dari Stasiun ASEAN ke Senayan, Perbaikan Masih Berlangsung
Progres MRT Jakarta Sampai Tangerang Masih Tahap Hitung-hitungan dengan Swasta
Sepanjang Agustus 2025, 4 Juta Lebih Warga Naik MRT Jakarta
Gubernur Pramono Targetkan MRT Tersambung ke Tangerang Banten dalam 5 Tahun