Pemilu 2019

Ormas Islam Demo KPU Solo Anggap Pemilu 2019 Sebagai Bencana Nasional

Eddy FloEddy Flo - Jumat, 26 April 2019
  Ormas Islam Demo KPU Solo Anggap Pemilu 2019 Sebagai Bencana Nasional

Ratusan ormas Islam di Solo melakukan unjuk rasa depan kantor KPU Solo memprotes carut-marut Pemilu 2019 (MP/Ismail)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Ratusan ormas Islam di eks Karesidenan Surakarta yang tergabung dalam Dewan Syariah Kota Solo (DSKS) menggelar aksi unjuk rasa di Kantor KPU, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Jumat (26/4).

Aksi ormas Islam tersebut sebagai respons dan protes terhadap carut-marut Pemilu 2019.

Berdasarkan pantuan merahputih.com, peserta aksi unjuk rasa mulai datang di kantor KPU Solo pukul 13.15 WIB. Kedatangan mereka di KPU membawa truk terbuka untuk dijadikan komando sekaligus tempat orasi.

Polres Surakarta memasang kawat berduri di depan KPU. Selain itu juga menyiagakan mobil taktis untuk mengantisipasi terjadinya kericuhan. Peserta aksi juga membawa sejumlah spanduk diantaranya KPU Jangan Curang', 'KPU Harus Jujur dan Adil Jangan Berat Sebah'.

Polisi memasang pagar kawat depan kantor KPU Solo
Anggota Polresta Surakarta memasang kawat berduri di depan kanator KPU Solo, Jawa Tengah terkait adanya aksi unjuk rasa, Jumat (26/4). (MP/Ismail)

Humas Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS), Endro Sudarsono, mengatakan pemilu 2019 meninggalkan banyak persoalan yang muncul di masyarakat. Persoalan yang mencolok adalah terkait meninggalnya 230 anggota KPPS dan sebanyak 15 anggota Polri gugur.

"Baru Pemilu 2019 ini banyak yang tiba-tiba jatuh sakit dan meninggal dunia. Kasus ini jangan dianggap biasa, tapi harus diusut tuntas," ujar Endro.

Persoalan lain yang muncul, kata dia, soal temuan 105 salah entri data dalam memasukkan C1, anggota KPU tidak netral, formulir C6 yang belum didistribusikan KPU, DPT ganda, tercoblosnya surat suara di luar negeri, pembakaran C1, dan lainnya. Semua temuan tersebut merugikan kedua pasangan capres-cawapres yang bertarung pada Pemilu 2019.

Ratusan massa Ormas Islam mendemo KPU Solo
Aksi ormas Islam tersebut sebagai respons dan protes terhadap carut-marut Pemilu 2019. (MP/Ismail)

"Temuan pelanggaran itu merusak hajatan demokrasi di Indonesia. Saya sebut Pemilu 2019 medan kesedihan dan bencana nasional," kata dia.

Ia menuntut agar KPU menindak lanjuti semua temuan pelanggaran dan memproses pelakunya secara hukum sesuai UU Pemilu.

Ketu KPU Solo, Nurul Sutarti, mengatakan semua aspirasi ini nantinya akan disampaikan ke KPU pusat karena semua tuntutanya tidak terjadi di Solo. Ia mencontohkan di Solo tidak ada temuan kesalahan dalam melakukan entri data C1.

"Kita terbuka kalau mau mengikuti perhitungan suara silahkan. Kalau ada temuan pelanggaran silahkan laporkan ke Bawaslu," papar Nurul Sutarti.(*)

Berita ini ditulis berdasarkan laporan Ismail, reporter dan kontributor merahputih.com untuk Jawa Tengah.

#Ormas Islam #Aksi Unjuk Rasa #Komisi Pemilihan Umum #Pemilu 2019
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Soroti Kriminalisasi Usai Aksi 25 Agustus, Legislator PDIP: Ancaman Serius bagi Demokrasi
Pola penegakan hukum yang represif dinilai melukai prinsip demokrasi hingga memperlebar jurang ketidakpercayaan antara rakyat dan negara.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 18 September 2025
Soroti Kriminalisasi Usai Aksi 25 Agustus, Legislator PDIP: Ancaman Serius bagi Demokrasi
Indonesia
Sempat Dilaporkan Hilang setelah Demo di Jakarta, 2 Pemuda Akhirnya Ditemukan dan Minta Maaf
Dua pemuda yang dikira hilang saat demo di Jakarta kini telah kembali ke keluarga.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 18 September 2025
Sempat Dilaporkan Hilang setelah Demo di Jakarta, 2 Pemuda Akhirnya Ditemukan dan Minta Maaf
Indonesia
Demo Ojol 17 September 2025 di Istana dan DPR, Massa Tuntut Pencopotan Menteri Perhubungan
Asosiasi Pengemudi Ojek Online Garda Indonesia menilai sejak Dudy diangkan menjadi Menhub, kinerja kementerian mengalami kemunduran.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 16 September 2025
Demo Ojol 17 September 2025 di Istana dan DPR, Massa Tuntut Pencopotan Menteri Perhubungan
Berita Foto
Aksi Unjuk Rasa Tuntut Sahkan RUU Perampasan Aset di Depan Gedung DPR
Aksi sejumlah massa menggelar unjuk rasa menutut sahkan RUU Perampasan Aset di depan Gerbang Utama Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (15/9/2025).
Didik Setiawan - Senin, 15 September 2025
Aksi Unjuk Rasa Tuntut Sahkan RUU Perampasan Aset di Depan Gedung DPR
Indonesia
Kondisi Nepal Memanas akibat Kerusuhan, Kemlu Jamin 134 WNI Tak Ada yang Jadi Korban
KBRI Dhaka turut berkoordinasi dengan otoritas Nepal untuk membantu WNI.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 12 September 2025
Kondisi Nepal Memanas akibat Kerusuhan, Kemlu Jamin 134 WNI Tak Ada yang Jadi Korban
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Stasiun TV Dilarang Tayangkan Aksi Unjuk Rasa karena Mengandung Unsur Kekerasan
Stasiun TV dilarang menayangkan aksi unjuk rasa, karena mengandung unsur kekerasan. Lalu, apakah informasi tersebut benar?
Soffi Amira - Minggu, 07 September 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Stasiun TV Dilarang Tayangkan Aksi Unjuk Rasa karena Mengandung Unsur Kekerasan
Indonesia
DPRD DKI Awasi Perbaikan Fasilitas Rusak Akibat Kericuhan, Pastikan Tak Melenceng dari Tenggat Waktu
Perbaikan fasilitas umum yang terdampak kericuhan ditargetkan rampung pada 8 September 2025.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 04 September 2025
DPRD DKI Awasi Perbaikan Fasilitas Rusak Akibat Kericuhan, Pastikan Tak Melenceng dari Tenggat Waktu
Indonesia
Gedung DPRD DKI Jakarta Digeruduk Demonstran, Tuntut Transparansi hingga Akuntabilitas Pengelolaan Anggaran Publik
Aksi ini menuntut soal tunjangan dan gaji DPRD DKI Jakarta yang menjadi sorotan publik.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 04 September 2025
Gedung DPRD DKI Jakarta Digeruduk Demonstran, Tuntut Transparansi hingga Akuntabilitas Pengelolaan Anggaran Publik
Indonesia
Pelaku Aksi Anarkis Terbukti Pakai Narkoba sebelum Merusuh saat Demonstrasi, Polisi: Untuk Tambah Motivasi dan Hilangkan Rasa Takut
Polisi melakukan tes urine terhadap 337 orang yang diamankan saat demonstrasi di depan Gedung MPR/DPR.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 03 September 2025
Pelaku Aksi Anarkis Terbukti Pakai Narkoba sebelum Merusuh saat Demonstrasi, Polisi: Untuk Tambah Motivasi dan Hilangkan Rasa Takut
Indonesia
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa
Kebebasan menyampaikan pendapat melalui unjuk rasa dijamin oleh konstitusi
Angga Yudha Pratama - Selasa, 02 September 2025
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa
Bagikan