Ngabalin Anggap yang Tolak Ahok Jadi Kepala Otorita Ibu Kota Baru Tak Waras
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Ali Mochtar Ngabalin. (MP/Asropih)
MerahPutih.Com - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Ali Mochtar Ngabalin meminta masyarakat untuk tidak meributkan keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) apabila menunjuk Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) enjadi Kepala Badan Otorita Ibu Kota Baru Negara.
"Kalau presiden nanti memilih Ahok, kenapa ente yang sakit. Kenapa ente yang punya badan gatal-gatal. Jangan dong, segera move on, ente kayak orang yang tidak waras itu melihat masalah ini. Ini masalah bangsa," kata Ngabalin kepada wartawan, di kawasan Jakarta Pusat, Minggu (8/3).
Baca Juga:
Ahok Jadi Kepala Otorita Ibu Kota Baru, Pengamat: Dia Tak Pandai Menata Kata-Kata
Menurut Ngabalin, sepanjang anak bangsa memiliki prestasi, manajerial dan kepemimpinan yang baik, maka yang bersangkutan punya peluang untuk ditunjuk Jokowi mengelola Ibu Kota Baru.
Karena itu, politikus Golkar ini meminta masyarakat tidak menyimpulkan keterpilihan seseorang berdasarkan kebencian. Menurut AlQuran, kata Ngabalin, setiap umat muslim harus berlaku adil.
"Orang itu bukan saja orang Islam. Mau Katolik, mau Protestan, mau Hindu mau Buddha, jangan karna kita benci kepada seseorang kita berlaku tidak adil," ujarnya.
Ngabalin menilai apabila orang tersebut punya kemampuan, maka tidak harus menggunakan pendekatan agama dalam memutuskannya. Dia menekankan kembali jangan sampai umat muslim memperlakukan orang secara tidak adil.
Baca Juga:
Ahok Calon Ketua Otorita Ibu Kota Baru, Sandi: Cek Dulu Rekam Jejaknya di Pertamina
"Ya, karna dia punya kemampuan. Kan ada Azwar Anas, ada Mas Tumiyana, ada Mas Bambang Brodjonegoro, ada Mister Ahok. Kalau Allah menghendaki, baik presiden memilih salah satu di antara empat orang ini atau mungkin presiden memilih orang lain, ya, kewenangan presiden," tutup Ngabalin.(Pon)
Baca Juga:
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Masih Dibangun, Jokowi Belum Tempati Rumah Hadiah Negara Setelah 1 Tahun Lengser
Tersangka Sebut Ahok Terlibat Korupsi LNG Pertamina, Ini Reaksi KPK
Perpres 79 Tahun 2025 Dinilai Jadi Bukti Komitmen Prabowo untuk Lanjutkan Pembangunan IKN
Belum Tertarik Jabat Komisaris BUMD DKI, Ahok: Enakan Begini, Free Man
Bertemu Gubernur Pramono, Ahok Ngobrol soal Pajak Bumi dan Bangunan
Tak Persoalkan Tunjangan Perumahan Anggota DPR Rp 50 Juta, Ahok: Asalkan Bekerja Profesional
[HOAKS atau FAKTA]: Ahok Singgung Nama Jokowi dalam Kasus Korupsi Pertamina
Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu
Ahok Diperiksa soal Kasus Korupsi Lahan di Cengkareng, Sebut tak Tahu Detail
Kembali Diperiksa Bareskrim, Ahok: Tambahan BAP