New Normal, Okupansi KA Prameks Solo-Yogyakarta Capai 100 Persen


KA Prameks berhenti di Stasiun Solo Balapan, Jawa Tengah. (MP/Ismail)
MerahPutih.com - PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) Daop 6 Yogyakarta mendata selama new normal okupansi KA Prameks relasi Solo-Yogyakarta telah menembus angka 100 Persen. Peningkatan penumpang terjadi setiap akhir pekan.
Manajer Humas PT KAI Daop 6 Yogyakarta Eko Budiyanto, mengatakan KA Prameks mulai diberlakukan new normal pada tanggal 12 Juni lalu. Perjalanan yang sebelumnya hanya Yogyakarta dan Solo diperpanjang sampai Kutoarjo, Jawa Tengah.
Baca Juga
KAI Daops 6 Aktifkan KA Reguler Jarak Jauh dan KA Lokal Prameks Solo-Yogyakarta
"Pada akhir pekan tingkat keterisian KA Prameks mencapai 100 persen. Sedangkan pada hari biasanya penuh pada jam berangkat dan pulang kerja," ujar Eko pada MerahPutih.com, Selasa (30/6).
Sedangkan pada jam lainnya, lanjut dia, tingkat keterisian hanya 50-60 persen. Saat ini kapasitas KA Prameks sesuai kebijakan Gugus Tugas Penanganan COVID-19 hanya dibatasi sampai 70 persen dari kapasitas tersedia 150 persen.
"Melihat tingkat okupansi ini menunjukkan KA Prameks sudah dinantikan oleh masyarakat Yogyakarta, Solo dan sekitarnya," kata dia.

Ia menjeskan gerbong KA Prameks kapasitas penuh berbeda-beda. Dimana ada yang 380, 400 atau 500 penumpang. KAI Daops 6 Yogyakarta mengoperasikan 10 trip perjalanan KA Prameks dari Solo, Yogyakarta dan Kutoarjo setiap hari.
Sementara itu, untuk okupansi KA jarak jauh di Daops 6 Yogyakarta hanya 10 persen dari kuota tersedia 50 persen.
Eko menjeskan KA jarak jauh yang melintas dan berangkat di Daop 6 Yogyakarta di era new normal di antaranya KA Sri Tanjung dari Lempuyangan ke Banyuwangi. Sedangkan yang melintas di Daop 6 di antaranya ada KA Kahuripan dari Blitar ke Kiara Condong, Bandung dan KA Ranggajati dari Cirebon ke Jember. Untuk yang berangkat dari Daop 6 selain Sri Tanjung ada juga KA Bengawan kelas ekonomi PSO dari Stasiun Purwosari ke Pasar Senen.
Baca Juga
Menhub Cek Kesiapan KRL Solo-Yogyakarta Pengganti KA Prameks
"Faktor rendahnya akupansi KA jarak jauh karena biaya rapid test COVID-19 tarifnya sekitar Rp300.000-Rp400.000, dibandingkan dengan harga tiket KA PSO lebih mahal biaya rapid test," tutup Eko. (Ismail/Jawa Tengah)
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
UMKM Binaan KAI Siap Go Global Lewat Sertifikasi Halal, BPOM, dan HKI

KA Serayu Dilempar Batu hingga Sejumlah Kaca Pecah, tak Ada Korban Luka

Rayakan Ulang Tahun ke-80, KAI Kasih Diskon Tiket Kereta Api Mulai Rp 80 Ribu

KAI Serap 139 Juta Liter BBM Subsidi, Angkut 328 Juta Penumpang hingga Agustus 2025

PT KAI Jual Tiket Rp 80 Ribu di 28 September, Buat Keberangkatan Sampai 12 November 2025

Lahan PT KAI Bakal Disulap Jadi Hunian Murah Warga

KAI Tambah Kapasitas KA Lodaya Relasi Solo - Bandung Mulai 19 September 2025

Demo Ojol di MPR/DPR, KRL Jabodetabek Beroperasi Normal dengan Penambahan Petugas untuk Antisipasi Kerusuhan

KAI Daop 1-Pemkot Sukabumi Bersatu Percepat Jalur Ganda Bogor-Bandung dan Tata Kawasan Stasiun

Hore! Naik Kereta Bandara Soetta Dapat Diskon Rp 17 Ribu, Berlaku Sampai 30 September
