Kesehatan

Makanan Menjadi Sumber Kontaminasi Virus Corona, Benarkah?

Leonard Leonard - Selasa, 15 September 2020
Makanan Menjadi Sumber Kontaminasi Virus Corona, Benarkah?

Makanan sangat tidak mungkin menjadi sumber penularan COVID-19. (Foto: Unsplash/Dan Gold)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MENIKMATI makanan di masa pandemi ini bisa amat menerbitkan keraguan. Ada kekhawatiran virus bisa menular lewat makanan. Namun, kini keraguan itu terjawab.

Sebuah tim ahli kontaminasi makanan mengatakan makanan sangat tidak mungkin menjadi sumber penularan COVID-19. Komisi Internasional untuk Spesifikasi Mikrobiologi untuk Makanan (ICMSF) melihat bukti sangat sedikit virus corona dibawa ke dalam makanan atau kemasan.

Baca juga:

Alat Penilai Risiko Terbaru Ini Mampu Prediksi Tingkat Kematian Kasus Akibat Virus Corona

1
Seseorang mungkin saja mengonsumsi sesuatu yang terpapar virus. (Foto: Unsplash/Brian Mc Gowan)

Temuan mereka mencerminkan laporan sebelumnya dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS. Badan itu menyebut tidak ada risiko nyata terkena virus yang menyebabkan COVID-19 dari makanan atau kemasan makanan. "Sampai saat ini, belum ada bukti bahwa makanan, kemasan makanan, atau penanganan makanan merupakan sumber atau jalur penularan penting untuk SARS-CoV-2 yang menyebabkan COVID-19," kata organisasi itu dalam sebuah pernyataan.

Mereka menegaskan, tidak ada makanan yang harus dianggap sebagai risiko atau jaminan pertimbangan sebagai vektor SARS-CoV-2. Walaupun ada kemungkinan orang bisa makan sesuatu yang terkontaminasi virus dan terinfeksi dengan cara itu, itu tidak pernah terlihat terjadi.

Meskipun demikian, dilansir laman CTV News, badan tersebut tetap menyarankan kamu untun bijaksana dalam menekankan praktik kebersihan makanan yang baik.

Beberapa negara telah membatasi impor makanan, menguji produk impor, atau meminta perusahaan untuk menyatakan produk mereka bebas virus corona. Atas hal itu, ICMSF mengatakan semua ini tidak diperlukan.

"Fokus bisnis makanan harus melindungi pekerja makanan, konsumen, dan pelanggan restoran agar tidak terinfeksi oleh penyebaran SARS-CoV-2 dari orang ke orang," ujar mereka.

Kekhawatiran atas penularan virus COVID-19 melalui permukaan dimulai pada akhir Maret setelah sebuah penelitian diterbitkan di New England Journal of Medicine.

Baca juga:

Kenali Penyakit Lain Anak yang Terkena COVID-19

2
Bisnis makanan harus fokus melindungi orang dari paparan. (Foto: Unsplash/Nathália Rosa)

Penelitian ini memperlihatkan bahwa dalam kondisi tertentu di laboratorium dan artifisial, SARS-CoV-2 dapat dideteksi hingga 3 jam dalam aerosol, hingga 4 jam pada tembaga, dan hingga 24 jam pada karton. "Adapun pada plastik dan baja tahan karat bisa dua hingga tiga hari," kata Jamie Lloyd-Smith, seorang ilmuwan yang mempelajari berapa lama SARS-CoV-2 dapat bertahan di berbagai permukaan.

Namun, penelitian tersebut tidak memperhitungkan faktor-faktor lain yang dapat membantu menonaktifkan virus, seperti sinar matahari atau disinfektan. "Atau mempertimbangkan berbagai tingkat virus," kata Lloyd-Smith.

Kebanyakan ahli sepakat bahwa yang terpenting saat ini ialah mencuci tangan, menjaga jarak, dan memakai masker. Itu semua merupakan cara terbaik untuk memastikan keamanan kesehatan. (lgi)

Baca juga:

Antibodi Virus Corona Mampu Bertahan Selama Empat Bulan

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Leonard

Berita Terkait

Indonesia
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Kemenkes menargetkan hingga akhir tahun ini bisa mengobati 900 ribu orang yang terkena Tb.
Dwi Astarini - Kamis, 13 November 2025
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Berita Foto
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
President Director Asuransi Astra, Maximiliaan Agatisianus memberikan pemaparan dalam peluncuran Express Discharge di Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 12 November 2025
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Indonesia
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Pemerintah akan memutihkan tunggakan 23 juta peserta BPJS Kesehatan mulai akhir 2025.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Indonesia
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Program penghapusan tunggakan iuran BPJS Kesehatan ini akan dimulai pada akhir 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Lifestyle
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Selain mengonsumsi nutrisi seimbang, dokter juga mengingatkan pentingnya memastikan tubuh selalu terhidrasi secara cukup selama cuaca ekstrem
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 November 2025
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Indonesia
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Komunitas-komunitas yang diajak kerja sama juga nantinya dapat melakukan layanan CKG di tempat-tempat strategis, contohnya mall.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Bagikan