Parenting

Mengenal Anak Kinestetik

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Sabtu, 25 Maret 2023
Mengenal Anak Kinestetik

Anak kinestetik membutuhkan pola belajar yang berbeda. (Foto: Pixabay/Marvelmozhko)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MENGURUS seorang anak tak melulu berkutat pada persoalan finansial dan menyiapkan rencana pendidikan, tapi juga memahami karakter pola belajar mereka.

Orangtua perlu mengenal pola belajar yang dimiliki oleh si kecil. Perlu diketahui, pola belajar tiap anak berbeda-beda sehingga orangtua harus segera mengetahui pola belajar anak sejak dini.

Dengan begitu, salah langkah dalam memperlakukan si kecil di rumah dapat dihidari. Selain itu, mempelajari pola belajar anak juga bermanfaat dalam pemilihan sekolah yang tepat untuk bekal masa depannya.

Menurut Readsmartlearning, ada tiga pola belajar anak yaitu visual, audio, dan kinestetik. Kebanyakan anak yang menempuh pendidikan di sekolah umum seperti sekolah negeri atau sekolah swasta tidak akan mengalami masalah jika memiliki pola belajar visual atau audio.

Namun, anak kinestetik yang terpaksa mengikuti kurikulum di sekolah umum sudah pasti mengalami kesulitan belajar. Apalagi para guru di sekolah umum memang tidak memiliki bekal untuk mengajar anak-anak dengan tipe kinestetik.

Mengapa begitu? Karena anak-anak kinestetik memiliki sejumlah catatan khusus ini.

Baca juga:

Membentuk Karakter Anak lewat Game 'Lokapala'

kinestetik
Orangtua perlu mengenal tipe kecerdasan anak sejak dini. (Foto: Pixabay/Picjumbo_Com)

1. Ciri Khas dalam Proses Belajar

Anak kinestetik umumnya harus bergerak atau melakukan kegitan lain seperti memainkan sesuatu selama belajar. Ini berlaku juga ketika sedang belajar di ruangan kelas bersama dengan siswa lainnya.

Pola belajar seperti ini sering membuat para guru serta orangtua salah kaprah. Tak jarang anak kinestetik pun dianggap bodoh dan lamban karena guru tidak tahu bahwa mereka hanya bisa menyerap materi belajar jika sambil bergerak dan bermain.

Orangtua bisa menyiapkan mainan seperti mobil-mobilan kecil atau sesuatu yang bisa digenggam dan remas kuat seperti stress ball atau boneka kecil untuk dibawa oleh si kecil ke sekolah.

Tentu saja orangtua perlu memberitahu gurunya terlebih dahulu agar sang guru tak lantas memarahi dan melarang anak ketika terlihat belajar sambil bermain di dalam kelas.

Baca juga:

5 Karakter Anak Antagonis nan Kejam dalam Film Horor

kinestetik
Anak kinestetik lebih suka praktik lapangan. (Foto: Pixabay/Bessi)

2. Berbakat di Bidang Lain

Jangan putus asa dulu, ya, Ayah Bunda jika ternyata si kecil memiliki pola belajar kinestetik. Karena kebanyakan anak kinestetik sangat unggul di bidang non-akademik seperti seni dan olahraga.

Jadi, orangtua bisa membimbing dan mengarahkan anak kinestetik untuk menggali potensi yang terpendam di dalam dirinya.

3. Lebih Menyukai Praktik Lapangan

Anak kinestetik memang tidak suka belajar dengan cara duduk diam di dalam kelas sembari fokus mendengarkan guru menyampaikan materi secara lisan.

Mereka lebih berminat ketika ada ujian peaktik yang mengharuskan siswa untuk membuat atau merakit sesuatu dari nol.

Tak mengherankan jika anak dengan pola belajar kinestetik pada akhirnya akan menjadi pekerja lapangan yang mengharuskan mereka untuk terus melakukan perjalanan dinas karena pekerjaan tersebut tentu saja tidak membuat mereka berdiam diri di tempat yang sama. (Mar)

Baca juga:

Beda Karakter Anak, Lain lagi Cara Belajarnya

#Parenting #Ilmu Parenting #Anak-anak
Bagikan
Ditulis Oleh

Maria Theresia

Your limitation -- it's only your imagination.

Berita Terkait

Lifestyle
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Lavender dan chamomile kerap menjadi pilihan utama dalam praktik mindful parenting.
Dwi Astarini - Minggu, 07 September 2025
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Fun
Liburan Bersama Anak di Kolam Renang: Seru, Sehat, dan Penuh Manfaat
Periode libur long weekend di Agustus ini jadi saat yang tepat untuk mengunjungi kolam renang.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 17 Agustus 2025
Liburan Bersama Anak di Kolam Renang: Seru, Sehat, dan Penuh Manfaat
Indonesia
Tak hanya Melarang Roblox, Pemerintah Dituntut Lakukan Reformasi Literasi Digital untuk Anak-Anak
Perlu diiringi dengan edukasi yang mencakup tiga elemen kunci yakni anak, orangtua, dan tenaga pendidik.
Dwi Astarini - Jumat, 08 Agustus 2025
Tak hanya Melarang Roblox, Pemerintah Dituntut Lakukan Reformasi Literasi Digital untuk Anak-Anak
Lifestyle
Tak Melulu Negatif, Roblox Tawarkan Manfaat Pengembangan Kreavitas untuk Pemain
Orangtua juga perlu tahu bahwa ada sisi positif dari gim daring ini.
Dwi Astarini - Jumat, 08 Agustus 2025
 Tak Melulu Negatif, Roblox Tawarkan Manfaat Pengembangan Kreavitas untuk Pemain
Lifestyle
Susu Soya, Jawaban Tepat untuk Anak dengan Intoleransi Laktosa
Ini merupakan pilihan yang bijak dan menyehatkan bagi anak-anak yang tidak bisa menoleransi susu sapi.
Dwi Astarini - Jumat, 04 Juli 2025
Susu Soya, Jawaban Tepat untuk Anak dengan Intoleransi Laktosa
Lifestyle
Dokter Bocorkan Cara Ajaib Bikin Anak Berprestasi Hanya dengan Musik
Paparan musik, terutama musik klasik, terbukti memiliki dampak positif pada perkembangan kognitif anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 25 Juni 2025
Dokter Bocorkan Cara Ajaib Bikin Anak Berprestasi Hanya dengan Musik
Fun
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Studi dari American Psychological Association temukan bahwa screen time berlebihan berkaitan dengan kecemasan, depresi, dan agresi pada anak-anak. Konten dan dukungan emosional juga berperan penting.
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 11 Juni 2025
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Lifestyle
Bahaya Gawai Mengintai Si Kecil, Dokter Peringatkan Dampak Buruknya pada Kebiasaan Makan dan Tumbuh Kembang!
Nimaz lebih mengutamakan kebiasaan makan bersama di meja makan
Angga Yudha Pratama - Selasa, 03 Juni 2025
Bahaya Gawai Mengintai Si Kecil, Dokter Peringatkan Dampak Buruknya pada Kebiasaan Makan dan Tumbuh Kembang!
Lifestyle
IDAI Ungkap Manfaat Diet Tinggi Protein-Lemak untuk Atasi Peradangan dan Penyakit Degeneratif
Piprim juga menganjurkan diet ini untuk anak sehat guna meminimalkan asupan karbohidrat berlebih yang menjadi cikal bakal berbagai penyakit modern
Angga Yudha Pratama - Kamis, 29 Mei 2025
IDAI Ungkap Manfaat Diet Tinggi Protein-Lemak untuk Atasi Peradangan dan Penyakit Degeneratif
Indonesia
Pembakaran 13 Rumah karena Game, DPR Minta Kebijakan Ruang Digital Anak Diperkuat
Tragedi ini sebagai sinyal yang menunjukkan lemahnya perlindungan terhadap anak dari terpaan konten digital destruktif.
Angga Yudha Pratama - Jumat, 09 Mei 2025
Pembakaran 13 Rumah karena Game, DPR Minta Kebijakan Ruang Digital Anak Diperkuat
Bagikan