Menebak Kans BTP alias Ahok Jadi Menteri Kabinet Jokowi-Ma'ruf

Eddy FloEddy Flo - Rabu, 23 Oktober 2019
 Menebak Kans BTP alias Ahok Jadi Menteri Kabinet Jokowi-Ma'ruf

Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok saat menghadiri pelantikan anggota DPRD DKI Jakarta (MP//Asropih)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) rencananya hari ini akan mengumumkan sekaligus melantik Kabinet Kerja Jilid II atau Kabinet Jokowi-Ma'ruf. Sudah puluhan calon menteri bertemu dan mendapat tugas dari Presiden sejak Senin hingga Selasa kemarin.

Dari nama-nama yang menyambangi Istana, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dianggap menjadi salah satu kejutan, karena rival Jokowi di Pilpres 2019 itu di luar prediksi mau menerima tawaran menjadi menteri.

Baca Juga:

Kembali Jadi Menhub, Budi Karya Dapat Tugas Khusus dari Jokowi

Pengamat politik Wempy Hadir menilai, kejutan yang dinanti publik dari Presiden Jokowi adalah memanggil mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (BTP/Ahok) ke Istana.

BTP alias Ahok belum dapat jatah menteri dari Jokowi
Ahok di Rumah Dinas Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi di Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (30/4). Foto: MP/Asropih

"Saya kira publik sekarang menunggu kejutan BTP itu bisa dipanggil. Banyak yang menunggu kejutan dari Jokowi untuk memanggil Ahok. Terlepas dia diberi peran apa tetapi atmosfer publik hari ini sedang menunggu itu," kata Wempy kepada wartawan Selasa (22/10).

Menurutnya, alasan publik menanti kehadiran Ahok di Istana, karena sosok kader PDIP itu dianggap layak menjadi menteri Jokowi lantaran kinerjanya sudah teruji, memiliki integritas dan rekam jejak yang baik.

Baca Juga:

Dipilih Jadi Menkes, Dokter Terawan Diminta Presiden Jokowi Cegah Stunting

"Jadi publik berharap Jokowi bisa mempertimbangkan dia (jadi menteri), apakah hari ini atau besok diundang.
Karena orang ini dia punya integritas, dia punya rekam jejak yang baik dan bangsa ini butuh orang seperti itu," ungkap Direktur Indo Polling Network ini.

"Karena publik butuh perubahan, dan perubahan yang dilakukan oleh Ahok selama ini (di DKI), itu yang diharapkan masyarakat hari ini. Jadi memang publik sedang menunggu kejutan itu dari Jokowi," pungkas Wempy.(Knu)

Baca Juga:

Moeldoko Pastikan Kembali Jabat Kepala Staf Kepresidenan

#Basuki Tjahaja Purnama #Kabinet Jokowi Ma'ruf Amin #Pengamat Politik #Presiden Jokowi
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Pemerintah Harus Bayar Utang Whoosh Rp 1,2 Triliun per Tahun, Pengamat Sebut Bisa Jadi Bom Waktu
Pemerintah harus membayar utang Whoosh senilai Rp 1,2 triliun per tahun. Pengamat pun mengatakan, bahwa ini bisa menjadi bom waktu.
Soffi Amira - Rabu, 05 November 2025
Pemerintah Harus Bayar Utang Whoosh Rp 1,2 Triliun per Tahun, Pengamat Sebut Bisa Jadi Bom Waktu
Indonesia
Prabowo Ikut Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Pengamat: Bandar Mulai Ketar-ketir
Presiden RI, Prabowo Subianto, ikut turun tangan saat memusnahkan barang bukti narkoba di Mabes Polri, Rabu (29/10).
Soffi Amira - Kamis, 30 Oktober 2025
Prabowo Ikut Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Pengamat: Bandar Mulai Ketar-ketir
Indonesia
Akun Medsos yang Hina Bahlil Dilaporkan ke Polisi, Direktur P3S: Sangat Tidak Etis
Direktur Political and Public Policy Studies, Jerry Massie menilai, pelaporan akun medsos yang dinilai menghina Bahlil tidak etis. Sebab, hal itu masih dalam batas wajar.
Soffi Amira - Rabu, 22 Oktober 2025
Akun Medsos yang Hina Bahlil Dilaporkan ke Polisi, Direktur P3S: Sangat Tidak Etis
Indonesia
Pengamat Beri Nilai 6 untuk Setahun Kinerja Prabowo-Gibran, Sebut Tata Kelola Pemerintahan Semrawut
Ray mencontohkan kerusuhan yang terjadi pada akhir Agustus 2025
Angga Yudha Pratama - Selasa, 21 Oktober 2025
Pengamat Beri Nilai 6 untuk Setahun Kinerja Prabowo-Gibran, Sebut Tata Kelola Pemerintahan Semrawut
Indonesia
Masih Dibangun, Jokowi Belum Tempati Rumah Hadiah Negara Setelah 1 Tahun Lengser
Mantan Wali Kota Solo ini mendapatkan rumah pensiun hadiah dari negara di bangun di atas lahan seluas 12.000 meter persegi.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 21 Oktober 2025
Masih Dibangun, Jokowi Belum Tempati Rumah Hadiah Negara Setelah 1 Tahun Lengser
Indonesia
Bertemu ‘Empat Mata’, Pengamat Menduga Jokowi Kecewa karena Tak ‘Deal’ Politik dengan Prabowo
Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo mengadakan pertemuan tertutup, Sabtu (4/10)
Frengky Aruan - Senin, 06 Oktober 2025
Bertemu ‘Empat Mata’, Pengamat Menduga Jokowi Kecewa karena Tak ‘Deal’ Politik dengan Prabowo
Indonesia
Tersangka Sebut Ahok Terlibat Korupsi LNG Pertamina, Ini Reaksi KPK
Nama Ahok diseret-seret oleh tersangka mantan Direktur Gas Pertamina Hari Karyuliarto sebagai pihak yang bertanggung jawab.
Wisnu Cipto - Jumat, 26 September 2025
Tersangka Sebut Ahok Terlibat Korupsi LNG Pertamina, Ini Reaksi KPK
Indonesia
Kebijakan KPU Batasi Akses Ijazah Capres/Cawapres, Pengamat Politik: Berpotensi Langgar Keterbukaan Publik
Pengamat menilai kebijakan KPU berisiko meloloskan calon pemimpin dengan ijazah palsu.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 15 September 2025
Kebijakan KPU Batasi Akses Ijazah Capres/Cawapres, Pengamat Politik: Berpotensi Langgar Keterbukaan Publik
Indonesia
KPU tak Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, Pengamat: Berpotensi Langgar Undang-undang
KPU tak membuka ijazah capres-cawapres ke publik. Pengamat politik, Jerry Massie, mengkritik kebijakan tersebut. Ia menyebut KPK berpotensi melanggar Undang-undang.
Soffi Amira - Senin, 15 September 2025
KPU tak Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, Pengamat: Berpotensi Langgar Undang-undang
Indonesia
Belum Tertarik Jabat Komisaris BUMD DKI, Ahok: Enakan Begini, Free Man
Diketahui, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung merombak struktur dewan pengawas dan komisaris BUMD dan mengangkat sejumlah orang dekatnya.
Frengky Aruan - Kamis, 21 Agustus 2025
Belum Tertarik Jabat Komisaris BUMD DKI, Ahok: Enakan Begini, Free Man
Bagikan