Mencuci Pesawat Hercules C-130 di Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala


Pencucian ini merupakan salah satu cara untuk merawatnya di samping pengecatan ulang agar pesawat Hercules A-1301 terjaga dengan baik. (Muspusdirla)
PENGELOLA Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala (Muspusdirla) melakukan perawatan pada pesawat C-130 Hercules dengan nomor ekor A-1301. Perawatan ini berupa pencucian badan pesawat Hercules.
Kepala Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala Kolonel Sus Yuto Nugroho mengatakan perawatan berupa pencucian badan pesawat C-130 Hercules ini dilakukan pada Selasa (31/10).
Baca Juga:
Hercules C-130 TNI Angkatan Udara Bantu Penyaluran Logistik di Turki

Yuto menerangkan Pesawat C-130 ini memiliki panjang 30 meter dan tinggi 5 meter dan saat ini pesawat diletakkan di halaman timur Muspusdirla, menghadap ke barat.
Yuto menerangkan pesawat C-130 Hercules resmi menjadi koleksi Muspusdirla pada tahun 2018. Yuto menceritakan sebelum menjadi koleksi Muspusdirla pesawat buatan Amerika Serikat ini berada di Pangkalan Udara Sulaiman Bandung, Jawa Barat.
"Pesawat Hercules yang mendapat tail number A-1301 mendarat pada tanggal 18 Maret 1960 di lapangan terbang Kemayoran, Jakarta. Pesawat ini menjadi pesawat Hercules pertama yang dimiliki Angkatan Udara Republik Indonesia," ucap Yuto, Rabu (1/11) dalam keterangannya.
"Indonesia tercatat sebagai negara pertama di luar Amerika Serikat yang menerbangkan Hercules C-130. Pesawat dengan tail number A-1301 ini mendapat julukan Sang Penjelajah," imbuh Yuto.
Baca Juga:

Yuto menambahkan di masa terbangnya, pesawat berbadan besar ini pernah dilibatkan dalam berbagai operasi seperti Operasi Trikora, Operasi Dwikora, Operasi Seroja dan operasi keamanan dalam negeri.
"Pencucian ini merupakan salah satu cara untuk merawatnya di samping pengecatan ulang agar pesawat Hercules A-1301 terjaga dengan baik. Selain pencucian ataupun pengecatan dilakukan secara berkala," tutup Yuto.
Lockheed C-130 Hercules adalah pesawat buatan Amerika Serikat yang menggunakan empat mesin turboprop. Pesawat ini umumnya memang didesain untuk kebutuhan militer, seperti angkut personil, evakuasi medis, dan kargo. Kehebatan pesawat angkut ini adalah mampu take-off dan landing pada berbagai kondisi landasan pacu.
Dalam perkembangannya C-130 didesain ulang sebagai benteng terbang seperti pada AC-130. Selain itu juga menjalankan peran lainnya seperti pengisian bahan bakar di udara, patroli maritim, search and rescue, pemadaman kebakaran dari udara, pendukung riset ilmiah, dan kebutuhan rekayasa cuaca. Ada lebih dari 40 varian Hercules termasuk versi untuk sipil yang di pasarkan dengan jenis L-100 yang sudah beroperasi di lebih 60 negara. (Cahyo/Yogyakarta)
Baca Juga:
Pesawat Anyar Super Hercules Mampu Angkut 128 Pasukan hingga Terbang 11 Jam Penuh
Bagikan
Berita Terkait
Aji Mumpung Banget ini, Seoul Tawarkan Paket Wisata dengan Kelas Tari 'KPop Demon Hunters'

Ketua DKJ Tegaskan Perusakan Benda dan Bangunan Bersejarah Adalah Kejahatan Serius yang Melampaui Batas Kemanusiaan

Kerusakan Museum dan Cagar Budaya di Tiga Kota Jadi Kerugian Besar Bagi Bangsa, Fadli Zon Minta Pelaku Kembalikan Koleksi yang Dijarah

Cara Ramah Pulau Jeju Ingatkan Wisatawan yang Bertingkah, tak ada Hukuman

PSI Tolak Rencana Pramono Buka Ragunan hingga Malam Hari, Pertanyakan Kesiapan Fasilitas

Penyegelan Pulau Reklamasi di Perairan Gili Gede Lombok Tunggu Hasil Observasi Lapangan

Serba-serbi Gunung Tambora, Pesona Jantung Konservasi Alam Khas Indonesia Timur

Pemprov DKI Setuju dan Dukung Pendirian Musem Gus Dur di Jaksel

Korea Utara Buka Resor Pantai Baru demi Cuan di Tengah Sanksi Ketat

Tidak Perlu Ribet Isi Berbagai Aplikasi Pulang Dari Luar Negeri, Tinggal Isi ALL Indonesia
