Megawati Minta Pembangunan Bali Tidak Mengonversi Tanah Subur

Mula AkmalMula Akmal - Sabtu, 06 Mei 2023
Megawati Minta Pembangunan Bali Tidak Mengonversi Tanah Subur

Ketum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri (kiri) saat seminar bertajuk "Haluan Pembangunan Bali Masa Depan 100 Tahun Bali Era Baru 2025-2125", Jumat (5/5). (Foto: Ist)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri meminta haluan pembangunan 100 tahun Bali tetap mengutamakan keberadaan lahan subur. Megawati tidak ingin Bali hanya fokus pada pembangunan infrastruktur atau perhotelan.

Hal itu disampaikan Megawati saat menjadi pembicara utama dalam Seminar Haluan Pembangunan Bali Masa Depan 100 Tahun Bali Era Baru yang diselenggarakan Pemprov Bali di The Trans Resort Bali, Kabupaten Badung, Bali, Jumat (5/5).

Baca Juga:

Megawati Ungkap Isi Pembahasan Jokowi dan 6 Ketum Parpol di Istana

Megawati mengaku diminta oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjadi Ketua Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), salah satunya untuk menyusun perencanaan Indonesia ke depannya.

Kepada Gubernur Bali Wayan Koster, Megawati pun meminta untuk memperhatikan kelestarian lingkungan dan tanah.

"Berhenti konversi tanah subur. Itu masih harus masuk catatan. Bagaimana petaninya, rakyatnya nanti mau dikasih makan apa? Bali ini subur, awas, lho, kalau enggak bikin Perda konversi tanah itu," kata Megawati.

Perempuan yang menjabat sebagai Ketua Umum PDIP itu menyampaikan untuk apa suatu daerah apabila terjadi ketandusan.

Pembangunan hotel yang masif pun di Bali nantinya akan menggerus daerah menjadi daerah yang biasa saja tanpa menjaga kelestarian lingkungan.

Megawati mencontohkan hal itu terjadi di Hawaii, Amerika Serikat, yang saat ini turis merasa jenuh untuk berkunjung ke sana.

Oleh karena itu, putri Bung Karno itu mengingatkan kepada gubernur Bali saat ini untuk menjaga pertanahan dan pertanian di Pulau Dewata.

"Ya, dong, supaya rakyat Bali itu makmur dan sejahtera. Enggak usah cari makannya ke mana saja," kata Megawati.

Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) itu mengingatkan pada masa lampau di era PDI, pernah berpidato di sebuah lapangan di Bali.

Saat itu, Megawati mengingatkan kepada pejabat dan rakyat Bali agar tidak terpesona dengan wisatawan asing. Bukan antiasing, Megawati menyampaikan jangan sampai rakyat Bali tidak memiliki tempat lagi sehingga tersingkirkan.

Baca Juga:

Tiba di Markas PDIP, Mardiono Disambut Megawati dan Ganjar Pranowo

Megawati menyatakan Bali hanya sedikit daratan dan berbatasan langsung dengan laut sehingga memiliki keterbatasan tanah.

"Kamu tersingkirkan, tersingkirkan, tinggal nyemplung kamu ke laut," tegas Megawati.

Megawati mencontohkan penduduk asli Jakarta yaitu Betawi. Saat ini, suku Betawi terpinggirkan sehingga mayoritas rakyatnya bermukim di luar Jakarta. Megawati mengaku harus menyampaikan kebenaran yang pahit itu agar mengingatkan pentingnya pemerintah setempat membuat kebijakan mempertahankan lahan.

"Sekarang ke pinggir, ke pinggir, ke pinggir, itu di kota. Nah, ini (Bali) di pulau kecil, kecil, kecil. Lihat saja di peta kecil. Ini yang Bung Karno bilang pemerasan orang pada orang lain," tandas Megawati.

Pada seminar ini, hadir Gubernur Bali Wayan Koster dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa dan jajaran di institusi tersebut.

Hadir Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko, Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi, dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati.

Ada juga perwakilan dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu), akademisi, praktisi, tokoh-tokoh masyarakat, rektor, sejarawan, antropologi, sosiologi, psikologi, ekonom, ahli pertanian, dan berbagai pakar lainnya.

Total yang hadir sekitar 240 orang. Mereka memberi masukan mengenai materi atau konsep Haluan Bali Masa Depan 100 Tahun Bali Era Baru. (Pon)

Baca Juga:

Megawati Bela Ganjar yang Disudutkan karena Tolak Timnas Israel

#Bali #Megawati Soekarnoputri
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Berita Terkait

Indonesia
Status Tanggap Darurat Bali Dicabut, BPBD Ingatkan Warga Tetap Waspada Bencana
Simak langkah-langkah pemulihan pasca-bencana yang akan dilakukan secara kolaboratif
Angga Yudha Pratama - Kamis, 18 September 2025
Status Tanggap Darurat Bali Dicabut, BPBD Ingatkan Warga Tetap Waspada Bencana
Berita
Operasi SAR untuk Korban Banjir di Bali Sudah Dihentikan, Tidak dengan Bencana Tanah Longsor
"Di Badung ada tiga orang korban hilang akibat rumah yang longsor di tepi sungai," kata Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Edy Prakoso
Frengky Aruan - Rabu, 17 September 2025
Operasi SAR untuk Korban Banjir di Bali Sudah Dihentikan, Tidak dengan Bencana Tanah Longsor
Indonesia
18 Orang Meninggal Akibat Bencana Banjir di Bali Menurut BNPB, Simak Juga Kerusakan yang Terjadi
Adapun kerusakan paling parah terjadi di Kota Denpasar dengan 474 fasilitas umum rusak.
Frengky Aruan - Rabu, 17 September 2025
18 Orang Meninggal Akibat Bencana Banjir di Bali Menurut BNPB, Simak Juga Kerusakan yang Terjadi
Indonesia
Status Darurat Bencana Kota Denpasar Turun ke Transisi Menuju Pemulihan, Berlangsung Selama 3 Bulan
Hal ini disampaikan Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara
Frengky Aruan - Selasa, 16 September 2025
Status Darurat Bencana Kota Denpasar Turun ke Transisi Menuju Pemulihan, Berlangsung Selama 3 Bulan
Indonesia
Kemensos Gelontorkan Santunan Rp 15 Juta untuk Korban Meninggal akibat Banjir Bandang Bali
Kemensos juga menyalurkan bantuan berupa sembako, makanan bayi, serta kebutuhan pokok lainnya bagi korban banjir.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 16 September 2025
Kemensos Gelontorkan Santunan Rp 15 Juta untuk Korban Meninggal akibat Banjir Bandang Bali
Indonesia
Bali Dilanda Cuaca Ekstrem dan Banjir, Pemda Minta BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca
Sementara untuk jangka panjang, agar banjir besar tidak terjadi lagi, Wagub Giri menegaskan langkah Pemprov Bali untuk melarang alih fungsi lahan produktif menjadi komersil.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 16 September 2025
 Bali Dilanda Cuaca Ekstrem dan Banjir, Pemda Minta BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca
Indonesia
Bali Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem Hingga 21 September 2025, BBMKG Ungkap Penyebabnya
Gelombang di Selat Bali, Selat Badung, dan Selat Lombok diperkirakan setinggi 3,5 meter, sementara di Selat Lombok bagian selatan bisa mencapai lima meter
Angga Yudha Pratama - Selasa, 16 September 2025
Bali Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem Hingga 21 September 2025, BBMKG Ungkap Penyebabnya
Indonesia
Prabowo Langsung ke Bali dari Abu Dhabi, Dengarkan Curhat Korban Banjir
Pesawat kepresidenan Presiden Prabowo mendarat di Lanud I Gusti Ngurah Rai, Bali sekitar pukul 12.00 WITA, setelah pesawat itu lepas landas dari Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, pada Sabtu (13/9) pagi.
Wisnu Cipto - Sabtu, 13 September 2025
Prabowo Langsung ke Bali dari Abu Dhabi, Dengarkan Curhat Korban Banjir
Indonesia
Presiden Prabowo Kunjungi Warga Bali, Dicurhati Rumah Ambruk dan Harta Ludes Diterjang Banjir Bandang
Titik pertama yang dikunjungi yakni rumah-rumah di dalam Jalan Gadjah Mada Gang IV yang terdampak banjir karena berdampingan dengan Tukad Badung.
Dwi Astarini - Sabtu, 13 September 2025
Presiden Prabowo Kunjungi Warga Bali, Dicurhati Rumah Ambruk dan Harta Ludes Diterjang Banjir Bandang
Indonesia
Banjir Bali Masuk Rehabilitasi, 5 Korban Masih Dinyatakan Hilang
BNPB memastikan tim petugas gabungan masih terus berupaya mempercepat pemulihan lingkungan, mencukupi keperluan para penyintas,
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 12 September 2025
Banjir Bali Masuk Rehabilitasi, 5 Korban Masih Dinyatakan Hilang
Bagikan