Parenting

Masalah dengan Ibu Menyusui, Ketahui Sumbernya

P Suryo RP Suryo R - Rabu, 03 Agustus 2022
Masalah dengan Ibu Menyusui, Ketahui Sumbernya

Kenali penyebab permasalahan menyusui. (Unsplash/Dave Clubb)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MOMEN menyusui sangat istimewa. Selain itu, menyusui juga sangat baik bagi kesehatan ibu dan bayi. Tapi, tidak sedikit ibu menyusui yang mengalami kendala ketika memberikan ASI pada buah hatinya.

Setelah melahirkan, Ibu akan memiliki tugas baru, yakni menyusui Si Kecil kapan pun ia butuhkan. Melansir Alodokter, pemberian ASI dianjurkan diberikan secara eksklusif pada 6 bulan pertama usia bayi. Bila memang memungkinkan, kamu bisa melanjutkan menyusui Si Kecil hingga ia berusia 2 tahun.

Baca Juga:

Kesalahan 'New Mom' saat Menyimpan ASI

asi
Menyusui sangat baik bagi kesehatan ibu dan bayi. (freepik/rawpixels)

Sakit ketika menyusui

Apakah kamu merasakan nyeri saat menyusui? Bila iya, ketahuilah hal ini umum dialami oleh hampir semua ibu menyusui, terutama di saat pertama kali ASI keluar. Tapi jika nyeri ini berlangsung terus-menerus, mungkin ada masalah pada cara menyusui atau pada payudara kamu.

Posisi pelekatan mulut bayi yang tidak pas saat menyusui adalah penyebab sakit saat menyusui yang paling sering terjadi dan perlu segera diperbaiki. Selain kamu akan merasa kesakitan, Si Kecil juga jadi tidak mendapatkan ASI sesuai yang ia butuhkan.

Puting luka dan lecet

Masalah selanjutnya yang sering dialami oleh ibu menyusui adalah puting luka dan lecet. Puting juga bisa menjadi pecah-pecah, bahkan berdarah. Biasanya, hal ini terjadi di minggu-minggu pertama menyusui bayi.

Puting yang luka dan lecet bisa menimbulkan rasa perih yang tak tertahankan, mengingat puting sendiri adalah bagian payudara yang sangat sensitif. Umumnya, hal ini akan pulih sendiri dan akhirnya Ibu bisa menyusui Si Kecil dengan perasaan tenang dan nyaman.

ASI sedikit atau terlalu banyak

Sebenarnya, semakin sering Bunda menyusui, semakin banyak pula produksi ASI oleh payudara. Namun, sebagian ibu menyusui mengeluhkan memiliki ASI yang sedikit, walau telah melakukan berbagai cara untuk meningkatkan pasokan ASI.

Di sisi lain, sebagian ibu menyusui justru mengeluhkan memiliki ASI yang sangat banyak. Nyatanya, ASI terlalu banyak juga bisa menimbulkan masalah. Jika tidak dikeluarkan, ASI yang membendung di payudara justru dapat memicu mastitis.

Baca Juga:

Busui, Ini Cara Jitu untuk Atasi ASI Seret

asi
Nyeri, luka dan keluhan lainnya sangat umum dialami oleh semua ibu menyusui. (freepik/freepic.diller)

Payudara bengkak

Umumnya, bayi baru lahir akan sering menyusu setiap 2–3 jam. Namun, sebagian bayi justru akan terus tidur dan terbangun bila perutnya benar-benar kosong atau merasa lapar. Nah, saat bayi terlelap tidur, banyak ibu yang tak tega untuk membangunkan mereka. Padahal, jadwal menyusui telah tiba.

Alhasil, ASI yang tidak segera dikeluarkan itu akan menumpuk dan menyebabkan payudara menjadi bengkak. Jika tidak segera diatasi, ASI yang menumpuk akan membuat aliran ASI tersumbat dan menimbulkan infeksi payudara.

Puting datar

Normalnya, puting akan menonjol ke arah luar ketika ibu mulai menyusui. Namun, sebagian ibu memiliki puting yang datar atau landai. Hal ini bisa menyulitkannya bayi untuk menyusu.

Jika puting datar, Ibu bisa memakai alat bantu nipple shield yang bentuknya menyerupai payudara, sehingga ASI lebih mudah diisap Si Kecil. Dengan begitu, kebutuhan ASI Si Kecil tetap tercukupi dengan baik.

Masalah-masalah menyusui di atas bisa dialami oleh siapa saja, baik ibu baru maupun ibu yang sudah pernah memiliki bayi sebelumnya. Beda keluhan, maka beda pula penanganannya. Jadi, Ibu tidak bisa mengharapkan satu perawatan saja bisa mengatasi semua masalah.

Bila Bunda mengalami kendala di atas ketika menyusui, hingga menyebabkan berat badan Si Kecil tidak bertambah lantaran pasokan ASI yang dibutuhkan tidak tercukupi dengan baik, segera mencari

solusinya. Kamu dapat konsultasikan ke dokter atau konsultan laktasi untuk mendapatkan penanganan yang tepat. (DGS)

Baca Juga:

Beri Kenyamanan, Ini Posisi Terbaik untuk Menyusui

#Kesehatan #Parenting
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Lifestyle
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Lavender dan chamomile kerap menjadi pilihan utama dalam praktik mindful parenting.
Dwi Astarini - Minggu, 07 September 2025
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Bagikan