Headline

Manuver Benny Wenda, Ironi Aktivis Papua Merdeka yang Lahir Pas HUT RI

Wisnu CiptoWisnu Cipto - Jumat, 06 September 2019
Manuver Benny Wenda, Ironi Aktivis Papua Merdeka yang Lahir Pas HUT RI

Benny Wenda. Foto: Facebook/Benny Wenda

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Nama tokoh utama Papua Merdeka, Benny Wenda tenar ke publik setelah dinyatakan sebagai dalang provokator yang memanas-manasi kericuhan di Papua beberapa pekan belakangan. Bahkan, dia dituduh bermanuver mendesak dunia internasional menggolkan wacana Referendum Papua.

Manuver Benny memang cukup ampuh. Beberapa pemuda Papua langsung 'terpanggil hatinya' untuk melakukan aksi di sejumlah tempat, di antaranya Jakarta. Meski di antara mereka langsung ditangkap karena tuduhan makar.

Baca Juga:

Diduga Sebagai Aktor Kerusuhan Papua, Pemerintah Bakal Kejar Benny Wenda

Seruan yang diucapkan sama, mengembar-gemborkan tudingan pemerintah Indonesia melakukan kolonialisme dan eksploitasi terhadap warga Papua. Isu rasial terhadap warga Papua ini dipakainya untuk kepentingan memerdekakan diri.

Benny Wenda
Benny Wenda diduga berperan sebagai aktor dibalik kerusuhan Papua beberapa waktu lalu (Foto: FB/Benny Wenda)

Benny kebetulan lahir pada tanggal yang sama dengan peringatan hari Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 1974 di Lembah Baliem, Papua. Awalnya, dia hidup bersama keluarga besarnya dengan bercocok tanam. Sampai satu saat sekitar tahun 1977, ketenangan hidup mereka mulai terusik dengan masuknya pasukan militer.

Benny Wenda mengklaim pasukan memperlakukan warga dengan keji. Dalam situs blog resminya, dia mengisahkan bagaimana anggota keluarga menjadi korban hingga tewas. Bahkan, Benny mengaku kehilangan satu kakinya dalam sebuah serangan udara di Papua hampir tiga dekade lalu.

Setelah era pemerintah Soeharto tumbang, gerakan referendum dari rakyat Papua yang menuntut pembebasan dari NKRI kembali bergelora. Benny Wenda melalui organisasi Demmak (Dewan Musyawarah Masyarakat Koteka), membawa suara masyarakat Papua.

Baca Juga:

Benny Wenda Disebut Sebagai Aktivis yang Dilindungi Asing

Mereka menuntut pengakuan dan perlindungan adat istiadat, serta kepercayaan, masyarakat suku Papua. Termasuk meenolak apapun yang ditawarkan pemerintah Indonesia termasuk otonomi khusus.

Lobi-lobi terus dia usahakan sampai akhirnya pada masa pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri, pemberlakuan otonomi khusus adalah pilihan politik yang layak untuk Papua dan tak ada yang lain.

Saat itu sekitar tahun 2001, ketegangan kembali terjadi di tanah Papua. Operasi militer menyebabkan ketua Presidium Dewan Papua meninggal hingga Benny terus berusaha memperjuangkan kemerdekaan Papua.

Benny Wenda
Pengibaran Bendera Bintang Kejora di depan Istana Negara. (Foto: MP/Kanu)

Benny sempat dibui pada 6 Juni 2002 di Jayapura atas berbagai tuduhan, termasuk pengerahan massa untuk membakar kantor polisi dan diganjar hukuman 25 tahun penjara. Dalam tahanan, dia mengaku mendapatkan penyiksaan. Proses banding terus berjalan, sampai pada akhirnya Benny berhasil kabur dari tahanan pada 27 Oktober 2002 lalu.

Dibantu aktivis kemerdekaan Papua Barat, Benny diselundupkan melintasi perbatasan ke Papua Nugini dan kemudian dibantu oleh sekelompok LSM Eropa untuk melakukan perjalanan ke Inggris di mana ia diberikan suaka politik. Sejak tahun 2003, dia dan istrinya Maria serta anak-anaknya memilih menetap di Inggris.

Pada tahun 2011, Pemerintah Indonesia pernah mengeluarkan Red Notice dan Surat Perintah Penangkapan Internasional untuk penangkapan Wenda karena melakukan sejumlah pembunuhan dan penembakan di Tanah Air. Wenda mengklaim, red notice itu sudah dicabut.

Baca Juga

Kemenlu Sebut Benny Wenda Tidak Pantas Terima Penghargaan Terkait Perdamaian

Dari luar negeri, Benny berulang kali mendesak Presiden Joko Widodo dan Menteri Politik, Hukum, Keamanan Wiranto mengadakan referendum untuk Papua Barat upaya meredakan konflik. Menurut dia, konflik yang memanas di Papua bukan sekadar persoalan rasial, melainkan ketidakadilan. Indonesia dituding secara ilegal menduduki Papua Barat, merujuk Perjanjian New York 1962: Orang-orang Papua Barat telah dijanjikan referendum kemerdekaan.

Perjanjian New York 1962 merupakan kesepakatan yang diinisiasi Amerika Serikat untuk pemindahan kekuasaan atas Papua Barat dari Belanda ke Indonesia. Perjanjian ini dilatari upaya Tanah Air merebut wilayah Papua Barat dari Belanda.

Benny Wenda
Warga Papua turun ke jalan untuk demonstrasi. (Foto: ANTARA)

Dalam Perjanjian New York termaktub poin proses referendum akan dianggap sah bila telah melalui mekanisme one man one vote. Artinya, setiap warga Papua memiliki hak suara untuk menentukan nasibnya. Premis ini yang digunakan Benny dalam perjuangannya.

Tak hanya itu, Benny menuduh pemerintah Indonesia sengaja terus menciptakan konflik etnis di Papua Barat dengan mengirim milisi nasionalis untuk menimbulkan kekacauan. "Selama 57 tahun kami telah memperjuangkan hak kami untuk menentukan nasib sendiri, hak kami untuk menentukan nasib kami sendiri," tulis dia dikutip dari situsnya.

Baca Juga

Mustahil Papua Referendum

#Organisasi Papua Merdeka #Papua
Bagikan
Ditulis Oleh

Wisnu Cipto

Berita Terkait

Indonesia
Gempa Nabire Papua M 6,6 Sebabkan Jaringan Telekomunikasi Terputus dan Objek Vital Rusak
Tidak ada laporan korban setelah gempa kuat tersebut.
Dwi Astarini - Jumat, 19 September 2025
Gempa Nabire Papua M 6,6 Sebabkan Jaringan Telekomunikasi Terputus dan Objek Vital Rusak
Indonesia
BNPB Kirim Tim Reaksi Cepat ke Nabire, Tangani Dampak dan Kerusakan Akibat Gempa
Tim reaksi cepat itu bertugas mendampingi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nabire melakukan asesmen untuk menentukan status bencana di Nabire.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 19 September 2025
BNPB Kirim Tim Reaksi Cepat ke Nabire, Tangani Dampak dan Kerusakan Akibat Gempa
Indonesia
Gempa ‘Darat’ Magintudo 6,6 di Nabire Papua Tengah Dipicu Pergerakan di Sesar Anjak Weyland, Getarannya Bikin Orang Bangun Terkaget
Gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Dwi Astarini - Jumat, 19 September 2025
Gempa ‘Darat’ Magintudo 6,6 di Nabire Papua Tengah Dipicu Pergerakan di Sesar Anjak Weyland, Getarannya Bikin Orang Bangun Terkaget
Indonesia
Capaian Cek Kesehatan Gratis di Papua Masih Rendah, Tertinggi di Jabar Capai 51 Persen
Jumlah peserta terendah terdapat di tiga provinsi lainnya, yaitu Papua, Papua Barat, dan Papua Pegunungan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 18 September 2025
Capaian Cek Kesehatan Gratis di Papua Masih Rendah, Tertinggi di Jabar Capai 51 Persen
Indonesia
Rusuh di Yalimo, Enam Personel Satgas Maleo Kopassus Terkepung Berhasil Dievakuasi
Puluhan bangunan terbakar, termasuk ruko, kos-kosan, rumah dinas, kantor dinas, serta fasilitas TNI dan Polri.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 18 September 2025
Rusuh di Yalimo, Enam Personel Satgas Maleo Kopassus Terkepung Berhasil Dievakuasi
Indonesia
Penggalian Lubang Suplai Makanan 7 Pekerja Tambang Freeport Terjebak Longsor Terhadang Lumpur
"Alat berat tidak bisa masuk ke dalam terowongan karena begitu diangkat lumpurnya maju-maju terus."
Wisnu Cipto - Kamis, 11 September 2025
Penggalian Lubang Suplai Makanan 7 Pekerja Tambang Freeport Terjebak Longsor Terhadang Lumpur
Indonesia
Semua Tewas, Ini Nama 4 Korban Helikopter Intan Angkasa Jatuh di Mimika Papua
Saat tim SAR tiba lokasi, kondisi helikopter nahas itu dalam keadaan sudah terbakar dan berada di sisi jurang pada ketinggian sekitar 11.000 feet.
Wisnu Cipto - Kamis, 11 September 2025
Semua Tewas, Ini Nama 4 Korban Helikopter Intan Angkasa Jatuh di Mimika Papua
Indonesia
Tambang Freeport Longsor, 7 Pekerja Masih Terjebak
Peristiwa longsor terjadi di dalam area tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC) pada Senin (8/9) malam sekitar pukul 23.21 WIT.
Wisnu Cipto - Selasa, 09 September 2025
Tambang Freeport Longsor, 7 Pekerja Masih Terjebak
Indonesia
Tembak Mati Warga Sipil, Pratu TB Ditahan di Pomdam XVII Cendrawasih
Pelaku Pratu TB sempat melarikan diri dengan menggunakan kendaraan dengan nomor polisi PA 1709 AV.
Wisnu Cipto - Kamis, 04 September 2025
Tembak Mati Warga Sipil, Pratu TB Ditahan di Pomdam XVII Cendrawasih
Indonesia
Sorong Memanas: Mobil Dinas Gubernur Papua Barat Daya Ikut Hancur Dirusak Massa
Mobil dinas Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu turut menjadi korban pengerusakan massa dalam aksi penolakan pemindahan Tapol yang berujung ricuh di Kota Sorong
Wisnu Cipto - Rabu, 27 Agustus 2025
 Sorong Memanas: Mobil Dinas Gubernur Papua Barat Daya Ikut Hancur Dirusak Massa
Bagikan