Mahasiswa Papua di Solo Dukung Perdamaian dan Serukan NKRI Harga Mati

Zulfikar SyZulfikar Sy - Jumat, 28 Mei 2021
Mahasiswa Papua di Solo Dukung Perdamaian dan Serukan NKRI Harga Mati

Mahasiswa asal Papua di Solo deklarasi damai mendukung tanah Papua bersih dari kekerasan, Jumat (28/5). (Ismail/Jawa Tengah)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Sejumlah perwakilan mahasiswa asal Papua yang menempuh pendidikan di Solo, Jawa Tengah mendeklarasikan NKRI harga mati.

Tidak hanya itu, mahasiswa itu menginginkan adanya kedamaian di tanah Papua dan mendukung program pemerintah terkait otonomi khusus.

Dalam deklarasi yang diikuti mahasiswa Akademi Pelayaran Nasional (APN) tersebut, mereka menyatakan tiga sikap.

Baca Juga:

Polri Pantau Empat Kabupaten di Papua Terkait Ancaman KKB

Pertama, bersedia mendukung program pemerintah terkait otonomi khusus dalam membangun Papua guna kesejahteraan masyarakat. Mereka juga bersedia mendukung program pemerintah dalam mencegah penyebaran COVID-19, khususnya di Jawa Tengah.

“Kami bersedia mendukung dan siap membantu Polda Jawa Tengah dalam menciptakan situasi aman dan kondusif. NKRI harga mati,” ujar koordinator deklarasi Musa Matias Rumere (20) kepada Merahputih.com, Jumat (28/5).

 Mahasiswa asal Papua di Solo deklarasi damai mendukung tanah Papua bersih dari kekerasan, Jumat (28/5). (Ismail/Jawa Tengah)
Mahasiswa asal Papua di Solo deklarasi damai mendukung tanah Papua bersih dari kekerasan, Jumat (28/5). (Ismail/Jawa Tengah)

Dikatakannya, sebagai putra daerah, ia mengakui Papua masih membutuhkan pembangunan, khususnya dalam hal infrastruktur agar tidak lagi tertinggal dengan daerah lainnya.

"Kami mendukung sepenuhnya karena kami merasa hal tersebut sangat dibutuhkan masyarakat di sana,” kata dia.

Baca Juga:

Datangi Papua, Kapolri Waspadai Gangguan Keamanan Jelang PON 2021

Disinggung mengenai kondisi di Papua yang memanas, pria asal Kabupaten Biak Numfor tersebut mengaku, ia sebagai mahasiswa hanya ingin fokus untuk menimba ilmu di Solo sebagaimana tugas utamanya sebagai mahasiswa.

“Kalau urusan kondisi yang memanas, itu urusan pemerintah. Kalau kami fokus belajar dengan baik, segera menyelesaikan studi sehingga bisa kembali ke kampung halaman dan membangun tanah Papua," tandasnya. (Ismail/Jawa Tengah)

Baca Juga:

Arahan Kapolri dan Panglima TNI untuk Prajurit Bertugas di Papua

#Kota Solo #Papua #NKRI
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Indonesia
Polres Mamberamo Raya Papua Diserang Massa: Aparat Terluka, Mobil dan Bangunan Rusak
Penyerangan Polres Mamberamo Raya, Papua, bermula dari laporan keributan warga yang diduga terpengaruh minuman keras di sekitar perempatan SD Adven Burmeso.
Wisnu Cipto - Rabu, 29 Oktober 2025
Polres Mamberamo Raya Papua Diserang Massa: Aparat Terluka, Mobil dan Bangunan Rusak
Indonesia
Penggerebekan KKB Dugwi Kogoya Berawal dari Temuan Ponsel di Lokasi Keributan
Dugi Telenggen alias Dugwi Kogoya, anggota KKB pelaku penembakan Brigadir Joan H. Sibarani dan warga sipil di Distrik Tiom, Kabupaten Lanny Jaya, akhirnya berhasil diringkus.
Wisnu Cipto - Selasa, 28 Oktober 2025
Penggerebekan KKB Dugwi Kogoya Berawal dari Temuan Ponsel di Lokasi Keributan
Indonesia
Menhut Raja Juli Minta Maaf Pembakaran Barang Bukti Mahkota Cenderawasih Dapat Reaksi Dari Warga Papua
Menhut Raja Juli telah mengutus eselon satunya turun langsung ke tanah Papua untuk berdialog dengan Majelis Rakyat Papua (MRP) dan mahasiswa.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 27 Oktober 2025
Menhut Raja Juli Minta Maaf Pembakaran Barang Bukti Mahkota Cenderawasih Dapat Reaksi Dari Warga Papua
Indonesia
Menhut Raja Juli Kirim Eselon 1 ke Papua Redam Ketegangan Insiden Mahkota Cenderawasih 
“Atas nama Kementerian Kehutanan, saya mohon maaf agar apa yang terjadi ini menjadi catatan,” kata Raja Juli.
Wisnu Cipto - Senin, 27 Oktober 2025
Menhut Raja Juli Kirim Eselon 1 ke Papua Redam Ketegangan Insiden Mahkota Cenderawasih 
Indonesia
Ketua Adat La Pago Minta Rakyat Papua Jangan Terprovokasi Insiden Pemusnahan Mahkota Cenderawasih
Kogoya berharap kejadian ini menjadi pembelajaran bersama agar ke depan proses serupa dilakukan secara lebih bermartabat dalam menghormati budaya masyarakat Papua.
Wisnu Cipto - Kamis, 23 Oktober 2025
Ketua Adat La Pago Minta Rakyat Papua Jangan Terprovokasi Insiden Pemusnahan Mahkota Cenderawasih
Indonesia
Kemenhut Minta Maaf Lukai Hati Rakyat Papua, Akui Salah Bakar Mahkota Cenderawasih 
"Kami memahami bahwa mahkota Cenderawasih bukan sekadar benda, melainkan simbol kehormatan dan identitas kultural masyarakat Papua,” kata Dirjen KSDAE Kemenhut Satyawan Pudyatmoko
Wisnu Cipto - Kamis, 23 Oktober 2025
Kemenhut Minta Maaf Lukai Hati Rakyat Papua, Akui Salah Bakar Mahkota Cenderawasih 
Indonesia
Rute Gerilya Undius Kogoya Bos KKB Intan Jaya Sebelum Meninggal di Wandai
Undius Kogoya, pimpinan KKB Intan Jaya, meninggal karena sakit di Distrik Wandai, Papua Tengah. Ia dikenal terlibat dalam berbagai aksi penyerangan sejak 2022.
Wisnu Cipto - Kamis, 23 Oktober 2025
Rute Gerilya Undius Kogoya Bos KKB Intan Jaya Sebelum Meninggal di Wandai
Indonesia
Dana Transfer Daerah Dipangkas Rp 218 Miliar, Pemkot Solo Lakukan Rasionalisasi APBD 2026
Sekda Kota Solo tegaskan pemotongan TKD bersifat sementara dan akan disesuaikan kembali mengikuti perkembangan ekonomi nasional.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 19 Oktober 2025
Dana Transfer Daerah Dipangkas Rp 218 Miliar, Pemkot Solo Lakukan Rasionalisasi APBD 2026
Indonesia
Kecam Kekerasan dalam Demo di Jayapura, DPR: Ungkap Aktor Intelektual
Aksi demonstrasi oleh kelompok Aliansi Mahasiswa Pemuda Peduli Tanah Adat Papua (AMPPTAP) yang berlangsung di kawasan traffic light Abepura, Kota Jayapura, pada Rabu (15/10) siang, berakhir ricuh dan anarkis.
Frengky Aruan - Sabtu, 18 Oktober 2025
Kecam Kekerasan dalam Demo di Jayapura, DPR: Ungkap Aktor Intelektual
Indonesia
DPR Kecam Pembakaran Sekolah oleh KKB di Papua, Minta Pemerintah Harus Ambil Langkah Tegas
Tindakan tersebut merupakan kejahatan serius yang tidak dapat ditoleransi. Membakar bangunan sekolah merupakan tindakan kriminal yang sangat serius dan tidak dapat diterima.
Dwi Astarini - Rabu, 15 Oktober 2025
DPR Kecam Pembakaran Sekolah oleh KKB di Papua, Minta Pemerintah Harus Ambil Langkah Tegas
Bagikan