Komunitas

Komunitas Garuk Sampah, Bukan Sekadar Kata Tapi Tindakan Nyata Pada Lingkungan

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Rabu, 22 Juli 2020
Komunitas Garuk Sampah, Bukan Sekadar Kata Tapi Tindakan Nyata Pada Lingkungan

Gerakan Garuk sampah bertujuan untuk menyadarkan kepedulian masyarakat terhadap kebersihan lingkungan (Foto: instagram @garuksampah)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BEKTI Maulana tergerak untuk membuat Yogyakarta bebas sampah. Ia bersama temannya bernama Mas Willy kemudian membuat komunitas bermanfaat bagi lingkungan pada 2015 bernama Garuk Sampah.

Di tahun tersebut Bekti mengatakan Mas Willy mengajak sejumlah temannya dari komunitas sepeda untuk bergabung. Kegiatan Garuk Sampah sederhana, membuat lingkungan Yogyakarta bersih. Bekti pun mejadi kordinator Garuk Sampah.

Baca juga:

Mengintip Cantiknya Ikan Cichlid Asal Afrika Bersama Cichlid Hobbies Indonesia

"Nah yang paling mudah kan bersihin sampah. kita berharap untuk masyarakat mereka segera sadar akan pentingnya kebersihan lingkungan," Tutur Bekti saat live Instagram di @Garuksampah beberapa waktu lalu.

Gerakan Garuk sampah bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan (Foto: instagram @garuksampah)

Garuk Sampah terus melakukan upaya agar masalah sampah di Yogyakarta bisa terpecahkan. Kegiatan tersebut berfokus pada tempat-tempat wisata seperti nol kilometer, tugu, alun-alun dan sekitarnya. Kegiatan mereka kini rutin diadakan seminggu sekali setiap Rabu.

Awalnya Garuk Sampah hanya menyasar sampah non-organik. Tapi seiring berjalannya waktu mereka pun memungut sampah visual (pamflet dan banner) serta dedaunan.

Pada prakteknya, Garuk Sampah tak hanya berfokus pada memungut sampah, namun memberi pengenalan ke masyarakat soal gotong royong yang menjadi kearifan lokal warga Yogyakarta.

Baca juga:

Nostalgia Bermain Crush Gear Bareng Tangerang Gear Fighter

View this post on Instagram

Published on April 6, 2019. Video by Olivia Benedicta, Natasya Tiffani H, Dessy Rahmawati A, and Adelia Agatta.

A post shared by Garuk Sampah (@garuksampah) on

Para relawan yang bergabung dalam gerakan tersebut tidak terikat secara administratif. Mereka bekerja secara sukarela untuk membuat Yogyakarta bebas sampah.

"Yang mau ikut tinggal ikut saja, dari latar belakang apapun bebas, yang penting mereka punya niat tulus, dan ingin melakukan sesuatu yang berguna," ujar Bekti dikutip dari garuksampah.org.

Mengenai gerakan Garuk Sampah, banyak orang-orang bilang 'ngapain sih?'. Bahkan berdasarkan penuturan Bekti, petugas pemerintah juga pernah menanyakan mengapa Bekti mau melakukan kegiatan tersebut.

Mendengar hal itu, dengan lugas Bekti menjawab "Enggak ada larangan juga masyarakat ikut membantu, sampah ya tanggung jawab kita juga,".

Jangan takut untuk ikut menyuarakan isu lingkungan (Foto: instagram @garuksampah)

Mungkin di antara kamu ada yang ingin ikut menyuarakan isu lingkungan tapi masih ragu atau takut. Tapi kamu harus berpikir seperti Bekti. Ia mengatakan kebaikan harus disampaikan ke hadapan publik, jangan takut dipandang negatif apalagi disebut pencitraan saja.

"Gak usah takut dianggap cari muka atau apa, yang jelas percaya aja yang kita lakukan itu benar, kita juga enggak sendiri karena banyak orang lain yang peduli juga," jelas Bekti.

Bekti berharap Garuk Sampah segera bubar. Tapi bukan karena mereka sudah malas ya. Jika Garuk Sampah sudah pensiun artinya kesadaran masyarakat Yogyakarta akan pentingnya kebersihan lingkungan semakin tinggi. (ryn)

Baca juga:

Komunitas Tarot Jakarta, Tarot Bukan Klenik

#Juli MP X #Sampah Plastik #Peduli Lingkungan
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Indonesia
DPRD DKI Desak Solusi Mikroplastik Air Hujan, ITF Sunter-Bantargebang Jadi Kunci
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, telah menunjukkan perhatian besar terhadap isu pengelolaan sampah
Angga Yudha Pratama - Rabu, 22 Oktober 2025
DPRD DKI Desak Solusi Mikroplastik Air Hujan, ITF Sunter-Bantargebang Jadi Kunci
ShowBiz
Dari Pengelolaan Sampah hingga Penanaman Mangrove, Synchronize Fest Tegaskan Komitmen Hijau
Synchronize Fest konsisten menjalankan berbagai inisiatif ramah lingkungan untuk mengurangi dampak negatif aktivitas urban.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 19 Oktober 2025
Dari Pengelolaan Sampah hingga Penanaman Mangrove, Synchronize Fest Tegaskan Komitmen Hijau
Lifestyle
Eco Paws, Kampanye Kreatif untuk Masa Depan Lebih Baik
Jakarta Premium Outlets menyerukan kampanye masa depan berkelanjutan lewat aksi nyata Eco Paws.
Dwi Astarini - Rabu, 08 Oktober 2025
Eco Paws, Kampanye Kreatif untuk Masa Depan Lebih Baik
Indonesia
RDF Plant Rorotan Terus Mengalami Kendala Hingga Berujung Batal Diresimkan, Kapan Bisa Beroperasi Penuh?
Jika situasi sudah kondusif, pihaknya akan mengupayakan uji komisioning secara lebih masif dan transparan dengan mengundang warga
Angga Yudha Pratama - Rabu, 24 September 2025
RDF Plant Rorotan Terus Mengalami Kendala Hingga Berujung Batal Diresimkan, Kapan Bisa Beroperasi Penuh?
Indonesia
Warga Rorotan Tak Perlu Cemas! DLH DKI Jamin Operasional RDF Plant Didampingi Pakar ITB dan Dilengkapi Teknologi Canggih
Asep menegaskan bahwa evaluasi RDF Plant Rorotan bukan hanya masalah teknis
Angga Yudha Pratama - Senin, 22 September 2025
Warga Rorotan Tak Perlu Cemas! DLH DKI Jamin Operasional RDF Plant Didampingi Pakar ITB dan Dilengkapi Teknologi Canggih
Indonesia
Pagi ini, Kualitas Udara di Jakarta Terburuk Kedua di Dunia
Kualitas udara di Jakarta terburuk kedua di dunia, Sabtu (23/8) pagi. Jakarta berada di angka 177 atau masuk kategori tidak sehat.
Soffi Amira - Sabtu, 23 Agustus 2025
Pagi ini, Kualitas Udara di Jakarta Terburuk Kedua di Dunia
Kuliner
Gerakan ’SAPU PLASTIK’ Kumpulkan 2,5 Ton Limbah, Beri Apresiasi Pelanggan dengan Diskon 20 Persen
Gerakan yang memiliki arti ‘berSAma kumPUlkan PLASTIK’ ini diluncurkan sejak 2022 sebagai perwujudan komitmen untuk program keberlanjutan.
Dwi Astarini - Selasa, 12 Agustus 2025
 Gerakan ’SAPU PLASTIK’ Kumpulkan 2,5 Ton Limbah, Beri Apresiasi Pelanggan dengan Diskon 20 Persen
Foto Essay
Menilik Koperasi Pemulung Berdaya Daur Ulang 120 Ton Sampah Botol Plastik Jadi Bernilai Ekonomis
Pekerja mengolah sampah botol plastik menjadi cacahan plastic sebagai bahan biji plastik di Koperasi Pemulung Berdaya atau Recycle Business Unit (RBU) Tangerang Selatan, Banten, Selasa (5/8/2025).
Didik Setiawan - Selasa, 05 Agustus 2025
Menilik Koperasi Pemulung Berdaya Daur Ulang 120 Ton Sampah Botol Plastik Jadi Bernilai Ekonomis
Indonesia
Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, Pemerintah Anugerahkan Kalpataru Lestari untuk Pejuang Hijau
Di Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, Kementerian Lingkungan Hidup memberikan penghargaan Kalpataru Lestari kepada 12 pejuang lingkungan dari berbagai daerah.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 05 Juni 2025
Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, Pemerintah Anugerahkan Kalpataru Lestari untuk Pejuang Hijau
Indonesia
KLH: Tidak Hanya Merusak Ekosistem, Sampah Plastik Turut Merongrong Ekonomi
Hal ini tidak lepas dari biaya pengelolaan sampah hingga kesehatan.
Frengky Aruan - Selasa, 03 Juni 2025
KLH: Tidak Hanya Merusak Ekosistem, Sampah Plastik Turut Merongrong Ekonomi
Bagikan