Kenali Makna Tangis Pada Bayi
Perhatikan tangisan bayi yang meminta sesuatu. (Foto: Pexels/Pixabay)
BAYI belum bisa mengutarakan keinginan melalui kata kata. Mereka mengungkapkan keinginannya dengan cara komunikasi non verbal yakni dengan bahasa tubuh. Bayi usia 0-12 bulan akan mengungkapkan emosinya melalui ekspresi wajah seperti menangis, tertawa, dan lain sebagainya. Mereka tersenyum ketika mendengar suara ibunya atau terdiam dari tangis ketika digendong atau diberikan susu. Komunikasi tersebut menunjukkan bahwa kemampuan sosialisasi anak sudah mulai berkembang.
Bentuk komunikasi yang paling sering ditemukan oleh bayi adalah menangis. Tangisan pada bayi dikenal dengan istilah tantrum. Tantrum adalah ledakan emosi. "Biasanya dikaitkan dengan anak-anak atau orang-orang dalam kesulitan emosional dan ditandai dengan sikap keras kepala, menangis, menjerit, berteriak, menjerit-jerit, pembangkangan, mengomel marah, resistensi terhadap upaya untuk menenangkan," urai Psikolog, Rena Masri.
Tangisan bayi yang pecah tiba-tiba membuat orang tua kebingungan. Berikut beberapa makna tangisan bayi:
1. Lapar
Ketika lapar bayi belum bisa mengutarakan keinginannya untuk makan. Mereka akan menangis jika kelaparan. Perhatikan pola tangis bayi. Jika mereka menangis saat waktu tertentu segera beri mereka asupan makanan.
2. Tidak Nyaman
Bayi bisa merasa tidak nyaman di kondisi-kondisi tertentu. Misalnya, suhu ruangan yang terlalu panas atau dingin, celana atau popok basah karena buang air, bahan pakaian yang buruk, asesoris baju yang mengganggu, dan lain-lain.
3. Letih
Bayi bisa merasa letih saat harus ikut ibunya datang ke acara tertentu. Cara mereka menunjukkan letihnya yakni dengan menangis. Segera bawa ke tempat yang lebih tenang untuk menidurkan mereka. Selain itu, mereka akan menangis jika kurang tidur atau tidurnya sering terganggu.
4. Takut atau Cemas
Tangis bayi bisa pecah jika ia digendong oleh orang asing. Mereka akan cemas saat tak mengenal orang yang menggendongnya.
5. Bosan
"Biasanya bayi akan menangis jika dibiarkan sendiri," ucap Rena. Terlalu lama tak diajak bermain membuat mereka bosan dan akhirnya menangis.
Jika kita sudah mengetahui penyebab mengapa bayi menangis, maka tentu saja cara kita menenangkan bayi tergantung dari apa yg menyebabkan terjadinya tangisan tersebut.
Berbeda dengan menangis pada umumnya, menurut Rena, yang dapat dilakukan oleh orang tua saat bayi nya mengalami tantrum, antara lain:
1. Tenangkan dengan memberikan pelukan
2. Tetap tenang dan rileks dalam menghadapi bayi yang sedang tantrum
3. Temukan penyebab mengapa bayi tantrum
4. Ajak bayi berkomunikasi. (avia)
Bagikan
Berita Terkait
Bayi Dikubur Hidup-Hidup di Banyuwangi, DPR Serukan Alarm Sosial Pentingnya Edukasi KB
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Dugaan Malapratik Amputasi Tangah Bayi Arumi, Majelis Profesi Periksa 89 Tenaga Medis Bima
Stop! Bahaya Asap Rokok di Baju Mengancam Nyawa Bayi, Begini Cara Menyelamatkannya
Komisi III DPR Desak Polisi Usut Tuntas Sindikat Perdagangan Bayi Lintas Negara
Penyebab dan Penanganan Kuning pada Bayi Baru Lahir, Waspada Bahaya Dehidrasi ASI
Dokter Tekankan Pentingnya Gaya Hidup Sehat untuk Program Bayi Tabung
Dinkes Usut Dugaan Kelalaian Tenaga Medis RS Islam Cempaka Putih di Kasus Bayi Tertukar
Mengenal Kanker Ovarium: Viral Usai Diidap Bayi 19 Bulan
Mayat Bayi Ditemukan di Dalam Kloset Apartemen Pluit