Mengenal Kanker Ovarium: Viral Usai Diidap Bayi 19 Bulan

ImanKImanK - Minggu, 13 Oktober 2024
Mengenal Kanker Ovarium: Viral Usai Diidap Bayi 19 Bulan

Ilustrasi kanker ovarium. foto Freepik

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Kanker ovarium merupakan pertumbuhan sel abnormal yang berasal dari indung telur dan merupakan jenis kanker ketiga yang paling umum di kalangan wanita di Indonesia.

Mengetahui lebih lanjut tentang penyakit ini, termasuk penyebab, gejala, dan cara pengobatannya, sangat penting untuk meningkatkan kesadaran dan deteksi dini.

Terlebih baru-baru ini kanker ovarium viral, usai seorang bayi berusia 19 bulan di Sabah, Malaysia, bernama Daneen Auni Riksi, telah didiagnosis menderita kanker ovarium.

Kondisi ini terdeteksi setelah ibunya, Fallarystia Sintom, merasakan ada yang tidak biasa pada anaknya. Ia mulai khawatir ketika melihat Daneen sering menangis tanpa sebab yang jelas.

Baca juga:

Junk Food Dapat Memicu Kanker, Apa Penyebabnya?

Kini Daneen telah didiagnosis dengan kanker ovarium stadium tiga dan harus segera menjalani operasi. Tumor yang diidapnya memiliki ukuran 13,50 cm, sehingga tindakan operasi menjadi sangat mendesak.

Kanker Ovarium

Kanker Ovarium
Ilustrasi kanker ovarium. foto Freepik

Penjelasan

Kanker ovarium terjadi ketika sel-sel dalam ovarium mulai tumbuh tidak terkendali. Gejala awal sering kali tidak spesifik dan bisa mirip dengan masalah kesehatan lainnya. Oleh karena itu, deteksi dini sangat krusial untuk meningkatkan peluang kesembuhan.

Gejala Kanker Ovarium

Pada tahap awal, kanker ovarium jarang menunjukkan gejala yang jelas. Namun, jika gejala muncul, mereka sering kali tidak spesifik dan dapat menyerupai kondisi lain. Beberapa gejala yang patut diwaspadai antara lain:

  • Perubahan dalam siklus menstruasi
  • Perdarahan di luar periode menstruasi
  • Nyeri saat berhubungan seksual
  • Nyeri dan kembung perut
  • Mual serta cepat merasa kenyang
  • Konstipasi
  • Nyeri di punggung bawah
  • Sering buang air kecil
  • Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas

Baca juga:

Mark Hoppus Siapkan Memoar Bertajuk 'Farenheit-182' Tentang Perjuangannya Melawan Kanker

Jika Anda mengalami gejala-gejala ini selama lebih dari dua minggu, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan.

Penyebab dan Faktor Risiko Kanker Ovarium

Meskipun penyebab pasti kanker ovarium belum sepenuhnya dipahami, mutasi pada DNA sel ovarium dianggap sebagai salah satu faktor utama. Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya kanker ovarium meliputi:

  • Kebiasaan merokok
  • Obesitas
  • Terapi penggantian hormon selama menopause
  • Riwayat keluarga dengan kanker ovarium atau payudara
  • Usia di atas 50 tahun
  • Riwayat endometriosis
  • Menarche dini atau menopause terlambat

Jenis Kanker Ovarium

Kanker ovarium dapat dibedakan berdasarkan jenis sel asalnya, yaitu:

Baca juga:

Kopi dan Teh, Minuman Berkafein untuk Cegah Penyakit Jantung dan Diabetes

  1. Kanker Ovarium Epitel: Jenis yang paling umum, berasal dari sel pelapis ovarium.
  2. Tumor Stroma: Jarang terjadi dan berasal dari lapisan yang memproduksi hormon.
  3. Tumor Sel Germinal: Umumnya terjadi pada wanita muda dan berasal dari sel-sel yang menghasilkan telur.

Diagnosis Kanker Ovarium

Proses diagnosis kanker ovarium melibatkan beberapa langkah, seperti:

  • Anamnesis: Mengumpulkan informasi tentang gejala dan riwayat kesehatan.
  • Pemeriksaan Fisik: Menilai area panggul untuk mencari tanda-tanda kanker.
  • Pemeriksaan Penunjang: Meliputi USG, CT-Scan, MRI, tes darah (CA-125), dan biopsi jaringan.

Penanganan Kanker Ovarium

Pengobatan kanker ovarium tergantung pada kondisi pasien. Beberapa metode pengobatan yang umum dilakukan antara lain:

Baca juga:

Apa itu Kematian Nokturnal Mendadak? Waspada Ini Biang Keroknya

  1. Operasi: Mengangkat ovarium atau jaringan yang terlibat.
  2. Kemoterapi: Menggunakan obat untuk membunuh sel kanker.
  3. Terapi Target: Menggunakan obat yang secara spesifik menyerang sel kanker.
  4. Terapi Hormon: Menghambat hormon yang mendukung pertumbuhan sel kanker.
  5. Radioterapi: Menggunakan radiasi untuk membunuh sel kanker.

Sebagai catatan tanpa penanganan yang tepat, kanker ovarium dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti perforasi usus, penumpukan cairan di paru-paru, atau penyumbatan saluran cerna.

Deteksi dini kanker ovarium sangat penting. Dengan memahami gejala, faktor risiko, dan metode penanganan yang tersedia, diharapkan wanita dapat lebih waspada dan segera mencari bantuan medis jika mengalami keluhan. Kanker ovarium dapat diobati dengan baik jika ditangani dengan cepat dan tepat.

#Kanker Ovarium #Kanker #Bayi #Malaysia
Bagikan
Ditulis Oleh

ImanK

Berita Terkait

Indonesia
150 WNI Terancam Hukum Mati di Malaysia, Terlibat Narkoba Hingga Pembunuhan
KBRI Kuala Lumpur masih terus memberikan perlindungan hukum bagi ratusan WNI yang menghadapi ancaman hukuman mati.
Wisnu Cipto - Rabu, 03 Desember 2025
 150 WNI Terancam Hukum Mati di Malaysia, Terlibat Narkoba Hingga Pembunuhan
Lifestyle
“Question”, Single Emosional DOLLA tentang Pengkhianatan dan Kejujuran Hati, Simak Liriknya
“Memang ini lagu tentang menghadapi pasangan yang selingkuh, tapi lebih dari itu, ‘Question’ adalah tentang menghadapi perasaanmu sendiri."
Frengky Aruan - Senin, 01 Desember 2025
“Question”, Single Emosional DOLLA tentang Pengkhianatan dan Kejujuran Hati, Simak Liriknya
Indonesia
Penyanyi Raisa Berduka, Ibunda Meninggal Dunia Karena Penyakit Kanker
Jenazah Ria Mariaty disemayamkan di rumah duka yang berada di kawasan Cinere, Depok. Keluarga pun meminta doa dari semua pihak atas meninggalnya beliau.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 29 November 2025
Penyanyi Raisa Berduka, Ibunda Meninggal Dunia Karena Penyakit Kanker
Indonesia
TKI 20 Tahun Disiksa di Malaysia, Pemerintah Jateng Ingin Segera Pulangkan ke Keluarga
Dubes Indonesia untuk Malaysia, Indra Hermono, mengatakan, saat ini Seni masih dalam pemeriksaan Kepolisian Diraja Malaysia. Proses hukum penyidikannya masih berlangsung.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 27 November 2025
TKI 20 Tahun Disiksa di Malaysia, Pemerintah Jateng Ingin Segera Pulangkan ke Keluarga
Indonesia
7 Negara Bagian Terendam, WNI Korban Banjir Malaysia Diminta Lapor KBRI
Tujuh negara bagian Malaysia terendam. Hingga Senin ini, hampir 11.000 orang terdampak, dengan Kelantan menjadi wilayah yang paling parah.
Wisnu Cipto - Selasa, 25 November 2025
7 Negara Bagian Terendam, WNI Korban Banjir Malaysia Diminta Lapor KBRI
Indonesia
Penemuan Bayi Laki-laki di Gerobak PKL Gegerkan Warga Sragen
Bayi dalam kondisi telanjang terbungkus kain atau jarik dengan tali pusar yang sudah terpotong, tapi belum steril.
Dwi Astarini - Minggu, 23 November 2025
Penemuan Bayi Laki-laki di Gerobak PKL Gegerkan Warga Sragen
Olahraga
Rangking FIFA Terbaru Timnas Indonesia Stagnan di 122, Kian Tertinggal dari Thailand-Vietnam-Malaysia
Malaysia mencatat perkembangan paling signifikan dengan naik 2 peringkat ke 116 Rangking FIFA terbaru
Wisnu Cipto - Kamis, 20 November 2025
Rangking FIFA Terbaru Timnas Indonesia Stagnan di 122, Kian Tertinggal dari Thailand-Vietnam-Malaysia
Indonesia
Bayi 5 Bulan Ibu Korban KDRT Dibawa Lari Suami, Polisi Anggap Kasus Selesai Kekeluargaan
Polres Pesanggarahan pun menegaskan kasus KDRT dan bayi dibawa lari itu dianggap telah selesai secara kekeluargaan.
Wisnu Cipto - Jumat, 14 November 2025
Bayi 5 Bulan Ibu Korban KDRT Dibawa Lari Suami, Polisi Anggap Kasus Selesai Kekeluargaan
Indonesia
Ibu di Pesanggrahan Jadi Korban KDRT, Bayi 5 Bulan Dibawa Lari Suami
Korban LI mengungkapkan dirinya kerap mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dari suaminya.
Wisnu Cipto - Jumat, 14 November 2025
Ibu di Pesanggrahan Jadi Korban KDRT, Bayi 5 Bulan Dibawa Lari Suami
Dunia
Hari Durian Nasional Malaysia Diusulkan Tiap 7 Juli, Bareng Momen Panen Raya
DMA beralasan 7 Juli dipilih sebagai Hari Durian Nasional karena bertepatan dengan puncak musim panen durian di Malaysia.
Wisnu Cipto - Rabu, 12 November 2025
Hari Durian Nasional Malaysia Diusulkan Tiap 7 Juli, Bareng Momen Panen Raya
Bagikan