Kemenkes Diminta Percepat Vaksin Ketiga bagi Tenaga Kesehatan


Ilustrasi - Tenaga Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan melakukan vaksinasi COVID-19 perdana di Palembang, Selasa (14/2/2021). (ANTARA/M Riezko Bima Elko P/21)
MerahPutih.com - Ketua DPD RI La Nyalla Mattalitti meminta agar Kementerian Kesehatan mempercepat vaksin ketiga untuk tenaga kesehatan (nakes).
Menurut La Nyalla, kondisi ini sangat ironis. Terlebih, ada influencer yang mengaku sudah mendapatkan vaksin ketiga meski tidak menangani pandemi.
Senator asal Jawa Timur itu menegaskan, tenaga kesehatan sebagai garda terdepan dalam mengatasi pandemi, harus dilindungi dengan baik.
Baca Juga:
Begini Tanggapan Pemprov DKI Influencer Terima Vaksin Ketiga di DPRD
“Dokter dan nakes lainnya memiliki risiko tinggi tertular virus. Karena, mereka berhadapan langsung dengan pasien positif atau bahkan ada yang langsung berhadapan dengan virus. Meskipun sudah divaksinasi, mereka memang harus mendapatkan vaksin penguat,” kata La Nyalla dalam keterangannya, Jumat (30/7).
Rencana pemberian vaksin ketiga pada nakes sebenarnya telah diumumkan 3 minggu yang lalu. Tetapi, banyak yang belum juga memperolehnya.
"Saya minta Kemenkes mempercepat vaksin ketiga bagi tenaga kesehatan. Ini menyangkut nyawa. Seperti kita ketahui sudah ribuan tenaga kesehatan yang gugur saat berjibaku melawan pandemi. Jangan sampai bertambah lagi,” ujarnya.

Hingga Rabu (28/7), IDI mencatat 598 orang dokter gugur setelah terinfeksi COVID-19 selama pandemi. Jika ditambah dengan nakes lainnya seperti perawat, bidan dan lainnya, jumlahnya lebih dari 1.000 orang.
“Kematian para nakes merupakan kerugian besar bagi Indonesia. Tidak hanya bagi penanganan COVID-19 namun juga berpengaruh besar pada layanan kesehatan lainnya,” ungkap La Nyalla.
La Nyalla juga berharap tidak ada diskriminasi dalam pemberian vaksin ketiga. Dokter-dokter yang benar-benar menangani pasien langsung harus didahulukan, baru kemudian digilir kepada dokter pendukung lain.
“Seperti dokter di rumah sakit, dokter spesialis dan dokter-dokter di klinik harus diutamakan. Tenaga kesehatan selain dokter juga tak boleh dilupakan,” ucapnya.
Baca Juga:
Wagub DKI: 9 Juta Lebih Dosis Vaksin Telah Disuntikkan ke Warga
Menurut data IDI, baru tenaga kesehatan di rumah sakit milik Kementerian Kesehatan yang menerima vaksin ketiga. Jumlahnya sekitar 4 persen dari 1,4 juta nakes.
Sebelumnya, media sosial dihebohkan dengan pernyataan yang menyebut seorang influencer telah mendapatkan vaksin ketiga. Hal tersebut memicu kontroversi. Lantaran ramai nakes yang mengeluh belum mendapatkan vaksin ketiga. (Pon)
Baca Juga:
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
![[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat](https://img.merahputih.com/media/a1/94/ca/a194ca9b40f4787086da8d3b6dbeaf1d_182x135.jpg)
Klaim Vaksin HPV Sebabkan Kemandulan, Ini Penjelasan Ahli yang Bikin Plong

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul
![[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul](https://img.merahputih.com/media/cb/96/e7/cb96e76dd80770d33a8ae51142c6957d_182x135.jpg)
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
