Kemenkes Diminta Percepat Vaksin Ketiga bagi Tenaga Kesehatan

Zulfikar SyZulfikar Sy - Jumat, 30 Juli 2021
Kemenkes Diminta Percepat Vaksin Ketiga bagi Tenaga Kesehatan

Ilustrasi - Tenaga Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan melakukan vaksinasi COVID-19 perdana di Palembang, Selasa (14/2/2021). (ANTARA/M Riezko Bima Elko P/21)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Ketua DPD RI La Nyalla Mattalitti meminta agar Kementerian Kesehatan mempercepat vaksin ketiga untuk tenaga kesehatan (nakes).

Menurut La Nyalla, kondisi ini sangat ironis. Terlebih, ada influencer yang mengaku sudah mendapatkan vaksin ketiga meski tidak menangani pandemi.

Senator asal Jawa Timur itu menegaskan, tenaga kesehatan sebagai garda terdepan dalam mengatasi pandemi, harus dilindungi dengan baik.

Baca Juga:

Begini Tanggapan Pemprov DKI Influencer Terima Vaksin Ketiga di DPRD

“Dokter dan nakes lainnya memiliki risiko tinggi tertular virus. Karena, mereka berhadapan langsung dengan pasien positif atau bahkan ada yang langsung berhadapan dengan virus. Meskipun sudah divaksinasi, mereka memang harus mendapatkan vaksin penguat,” kata La Nyalla dalam keterangannya, Jumat (30/7).

Rencana pemberian vaksin ketiga pada nakes sebenarnya telah diumumkan 3 minggu yang lalu. Tetapi, banyak yang belum juga memperolehnya.

"Saya minta Kemenkes mempercepat vaksin ketiga bagi tenaga kesehatan. Ini menyangkut nyawa. Seperti kita ketahui sudah ribuan tenaga kesehatan yang gugur saat berjibaku melawan pandemi. Jangan sampai bertambah lagi,” ujarnya.

Ketua DPD RI La Nyalla Mattalitti. Foto: Humas DPD
Ketua DPD RI La Nyalla Mattalitti. Foto: Humas DPD

Hingga Rabu (28/7), IDI mencatat 598 orang dokter gugur setelah terinfeksi COVID-19 selama pandemi. Jika ditambah dengan nakes lainnya seperti perawat, bidan dan lainnya, jumlahnya lebih dari 1.000 orang.

“Kematian para nakes merupakan kerugian besar bagi Indonesia. Tidak hanya bagi penanganan COVID-19 namun juga berpengaruh besar pada layanan kesehatan lainnya,” ungkap La Nyalla.

La Nyalla juga berharap tidak ada diskriminasi dalam pemberian vaksin ketiga. Dokter-dokter yang benar-benar menangani pasien langsung harus didahulukan, baru kemudian digilir kepada dokter pendukung lain.

“Seperti dokter di rumah sakit, dokter spesialis dan dokter-dokter di klinik harus diutamakan. Tenaga kesehatan selain dokter juga tak boleh dilupakan,” ucapnya.

Baca Juga:

Wagub DKI: 9 Juta Lebih Dosis Vaksin Telah Disuntikkan ke Warga

Menurut data IDI, baru tenaga kesehatan di rumah sakit milik Kementerian Kesehatan yang menerima vaksin ketiga. Jumlahnya sekitar 4 persen dari 1,4 juta nakes.

Sebelumnya, media sosial dihebohkan dengan pernyataan yang menyebut seorang influencer telah mendapatkan vaksin ketiga. Hal tersebut memicu kontroversi. Lantaran ramai nakes yang mengeluh belum mendapatkan vaksin ketiga. (Pon)

Baca Juga:

Vaksinasi Diklaim Bisa Tekan Lahirnya Varian Anyar COVID-19

#Vaksinasi #COVID-19 #La Nyalla Mattalitti
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Berita Terkait

Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
Akun Facebook “Jefri Papahnya Aqiela” menyebut, rekayasa cuaca itu dilakukan agar penyakit TBC kembali tinggi sehingga berdampak pada penggunaan vaksin dan obat.
Frengky Aruan - Minggu, 06 Juli 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
Indonesia
Klaim Vaksin HPV Sebabkan Kemandulan, Ini Penjelasan Ahli yang Bikin Plong
Semakin cepat terdeteksi, semakin tinggi peluang kesembuhannya
Angga Yudha Pratama - Kamis, 26 Juni 2025
Klaim Vaksin HPV Sebabkan Kemandulan, Ini Penjelasan Ahli yang Bikin Plong
Indonesia
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Kemenkes menjabarkan saat ini ada 179 kasus COVID-19, dengan 1 kasus positif dari 32 pemeriksaan yang ditemukan
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Indonesia
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Batuk-pilek disertai sesak napas dalam waktu kurang dari 14 hari setelah kembali dari Tanah Suci.
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Indonesia
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menegaskan bahwa situasi COVID-19 di Ibu Kota tetap terkendali
Angga Yudha Pratama - Jumat, 13 Juni 2025
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Indonesia
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Ani mengimbau masyarakat untuk terus menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan
Angga Yudha Pratama - Rabu, 11 Juni 2025
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul
Tengah viral di media sosial informasi yang menyebut vaksin sengaja disiapkan sebelum penyakit tersebut muncul.
Frengky Aruan - Rabu, 11 Juni 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul
Indonesia
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
KPK meminta bantuan BRI untuk memberikan informasi mengenai fasilitas kredit
Wisnu Cipto - Jumat, 06 Juni 2025
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
Indonesia
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK.
Wisnu Cipto - Kamis, 05 Juni 2025
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Bagikan