Jokowi Ditekan Poros Gondangdia dan Teuku Umar dalam Penyusunan Kabinet


Pertemuan Jokowi dan Prabowo di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (11/10). Foto: Setkab
MerahPutih.com - Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari menyebut penyusunan kabinet periode kedua Presiden Joko Widodo seperti cinta segitiga. Cinta segitiga antara Jokowi dengan poros Gondangdia dan poros Teuku Umar
Poros Gondangdia yang dimaksud Qodari merujuk pada lokasi kantor Partai NasDem. Sedangkan poros Teuku Umar pada rumah Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Baca Juga
Menurut Qodari, Jokowi saat ini berusaha menjaga keseimbangan antara poros Teuku Umar dan Gondangdia. Qodari menuturkan, kedua poros tersebut memiliki motivasi yang berbeda dalam menyikapi partai-partai di luar koalisi pendukung Jokowi yang ingin bergabung.

Mengenai wajah kabinet, Qodari mengatakan bahwa Jokowi sudah memberikan kisi-kisi. Pertama, ingin tipologi menteri eksekutor yang pintar memahami masalah.
Kedua, Jokowi ingin menteri yang mempunyai kepemimpinan sehingga bisa menggerakkan organisasi dan orang untuk mengimplementasikan program kerjanya. Ketiga, Jokowi ingin calon menterinya punya kemampuan monitoring dan evaluasi lapangan.
Qodari mengatakan tidak heran jika gestur Jokowi saat bertemu Prabowo lebih bebas dan santai. Sebab, mencermati dinamika politik pada 2014 dan 2019, Jokowi dan Prabowo sebetulnya dekat dan saling mengunjungi. Bahkan, frekuensi pertemuan keduanya lebih sering dibandingkan Jokowi-SBY.
Baca Juga
"Selama masa Jokowi jadi presiden, oposisi sesungguhnya adalah Demokrat," kata Qodari kepada wartawan di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (12/10).
Sementara, Pengajar komunikasi politik UGM Nyarwi Ahmad, menilai Partai Gerindra memiliki daya tarik di mata Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam penyusunan kabinet.
"Artinya Gerindra dibutuhkan pada pemerintahan Jokowi mendatang," kata Nyarwi.l

Nyarwi mengamati pertemuan Jokowi-Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pada Jumat kemarin dengan pertemuan Jokowi-Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Kamis lalu.
Baca Juga
Gerindra Diprediksi Merapat ke Koalisi, Paloh: NasDem Harus Konsisten
Dalam pertemuan dengan Prabowo, kata Nyarwi, Jokowi terlihat lebih ekspresif dan antusias ketimbang bertemu SBY saat ditanya soal koalisi.
"Dalam konteks apa yang dihadapkan dalam kebutuhan koalisi, saya lihat ketika bicara dengan Pak Prabowo, Pak Jokowi meski bilang belum final tapi lebih bersemangat. Tidak lemas," pungkasnya. (Knu)
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Punya Harta Rp 261 Miliar, Aset Kepala KSP M. Qodari Tersebar di Jakpus, Palangka Raya, hingga Lombok Utara

Profil Muhammad Qodari, Peneliti yang Baru Dilantik Jadi Kepala Staf Kepresidenan RI

Muhamad Qodari Resmi Jabat Kepala Staf Kepresidenan, Erick Thohir Menpora dan Djamari Chaniago Menko Polkam

Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu

Bos LSI Denny JA Jadi Komut Pertamina Hulu Energi, Wamen Stella Christie dan M Qodari Jabat Posisi Komisaris

Sarasehan Aktivis Lintas Generasi Memperingati 27 Tahun Reformasi 1998

Anggota Watimpres Era Presiden Jokowi, Djan Faridz Jalani Pemeriksan KPK

Qodari Ajak Pengusaha Ikut Menyumbangkan Tanah Seperti Menteri PKP

Ikuti Jejak Menteri PKP, Qodari Juga Berencana Sumbangkan Lahan di Palangka Raya

Pulang ke Solo, Jokowi Akan Dilibatkan dalam Kegiatan Kampung oleh Pengurus RT/RW Setempat
