Jerman Temukan Kasus Pertama Cacar Monyet pada Anak

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Rabu, 10 Agustus 2022
Jerman Temukan Kasus Pertama Cacar Monyet pada Anak

Cacar Monyet. (Foto: Antara/ Reuters)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Badan Kesehatan Dunia WHO telah menetapkan status darurat untuk kasus cacar monyet. Berdasarkan data dari WHO, penyakit cacar monyet pada awalnya teridentifikasi pada tahun 1970 di Zaire dan sejak itu dilaporkan secara sporadis di 10 negara di Afrika Tengah dan Barat.

Sejak Mei 2022, monkeypox menjadi penyakit yang menjadi perhatian kesehatan masyarakat global, karena dilaporkan dari negara non endemis.Teranyar, Jerman mencatat kasus pertama cacar monyet pada anak.

Baca Juga:

Risiko Cacar Monyet pada Anak Masih Rendah

Institut Robert Koch (RKI) untuk penyakit menular memaparkan, kasus tersebut menimpa seorang anak perempuan berusia 4 tahun yang tinggal serumah dengan dua orang dewasa yang terinfeksi. Dua kasus pertama cacar monyet di kalangan remaja berusia 15 dan 17 tahun tercatat pada minggu lalu.

Kasus-kasus tersebut terkait dengan wabah cacar monyet pada Mei yang melanda banyak negara di seluruh dunia, terutama di Eropa.

Sekitar dua setengah bulan setelah kasus pertama cacar monyet terdeteksi di Jerman, sebanyak 2.982 kasus telah dilaporkan ke RKI.

"Bukti terbaru menunjukkan bahwa penularan terjadi terutama dalam konteks aktivitas seksual. Saat ini, terutama di antara pria yang melakukan kontak seksual dengan pria lain. Sejauh yang diketahui, sebagian besar dari mereka yang terdampak tidak mengalami sakit parah," tulis RKI.

Ancaman cacar monyet terhadap kesehatan masyarakat umum di Jerman dianggap rendah. Namun, lembaga tersebut terus memantau situasi dengan sangat cermat dan menyesuaikan penilaiannya dengan kondisi yang diketahui saat ini.

"Untuk mencegah penyebaran virus cacar monyet dan menahan wabah, penting di awal vaksinasi untuk mendistribusikan vaksin dalam jumlah yang tersedia dengan manfaat terbaik," tulis RKI dikutip Antara.

Komite Tetap Vaksin (STIKO) Jerman baru-baru ini menekankan pentingnya pendistribusian vaksin sesuai persediaan di tahap awal vaksinasi untuk mencegah penyebaran virus cacar monyet dan meredam wabah.

STIKO mengatakan bahwa 40 ribu dosis vaksin Jynneos yang ada saat ini tidak mencukupi. Pemerintah Jerman telah memerintahkan pengiriman tambahan 200 ribu dosis vaksin pada kuartal ketiga.

Sejak tanggal 13 Mei 2022, WHO telah menerima laporan kasus-kasus Monkeypox yang berasal dari negara non endemis, dan saat ini telah meluas secara global dengan total 75 negara. (*)

Baca Juga:

Hasil Pemeriksaan Suspek Cacar Monyet di Jawa Tengah Negatif

#Cacar Monyet #WHO #Jerman
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Ribuan Anak Terancam Otak Keropos Akibat Cacingan! Pahami 4 Langkah Mudah Lindungi Buah Hati dengan Konsep WASHED
Per 2021, masih ada 26 kabupaten dan kota dengan prevalensi kecacingan di atas 10%.
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Ribuan Anak Terancam Otak Keropos Akibat Cacingan! Pahami 4 Langkah Mudah Lindungi Buah Hati dengan Konsep WASHED
Indonesia
Jerman Jadi Pasar Sensor Asal Indonesia, Produk Diproduksi di Batam
Data lima tahun terakhir (2020-2024) menunjukkan, permintaan produk elektronik dunia terus meningkat dengan tren pertumbuhan 4,75 persen. Sementara itu, pada 2024, total nilai impor produk elektronik dunia mencapai USD 5,20 triliun.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 15 Agustus 2025
Jerman Jadi Pasar Sensor Asal Indonesia, Produk Diproduksi di Batam
Dunia
Kereta di Jerman Tergelincir Bawa Penumpang 100 Orang, Sejumlah Orang Tewas dan Terluka
Dalam sebuah rekaman video terlihat beberapa petugas pemadam dan penyelamat sedang berusaha menyelamatkan para penumpang di gerbong-gerbong yang tergelincir.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 28 Juli 2025
Kereta di Jerman Tergelincir Bawa Penumpang 100 Orang, Sejumlah Orang Tewas dan Terluka
Indonesia
Dicalonkan Jadi Dubes RI untuk Jerman, Abdul Kadir Siap Wujudkan Visi Prabowo dalam Diplomasi
Ia menyebut isu perlindungan warga negara Indonesia (WNI) dan politik luar negeri bebas aktif menjadi prioritas.
Dwi Astarini - Sabtu, 05 Juli 2025
Dicalonkan Jadi Dubes RI untuk Jerman, Abdul Kadir Siap Wujudkan Visi Prabowo dalam Diplomasi
Dunia
Perkuat Pencegahan dan Respons Pandemi, WHO Adopsi Kesepakatan Global Pertama
Perjanjian tersebut akan memperkuat kemampuan kolektif dunia dalam mencegah dan merespons pandemi di masa depan.
Dwi Astarini - Rabu, 21 Mei 2025
Perkuat Pencegahan dan Respons Pandemi, WHO Adopsi Kesepakatan Global Pertama
Olahraga
Prediksi Jerman vs Italia: Perburuan Tiket Semifinal UEFA Nations League 2024/25
Jerman dan Italia akan bertarung memperebutkan tiket ke semifinal UEFA Nations League 2024/25 pada Senin (24/3/2025) dini hari WIB.
ImanK - Minggu, 23 Maret 2025
Prediksi Jerman vs Italia: Perburuan Tiket Semifinal UEFA Nations League 2024/25
Olahraga
Mesut Ozil Dilarang Kunjungi Werder Bremen, Dituduh Ekstremis Sayap Kanan
Mesut Ozil dilarang mengunjungi Werder Bremen. Ia dianggap sebagai ekstremis sayap kanan.
Soffi Amira - Rabu, 19 Maret 2025
Mesut Ozil Dilarang Kunjungi Werder Bremen, Dituduh Ekstremis Sayap Kanan
Dunia
3.400 Penerbangan di 11 Bandara Jerman Dibatalkan Imbas Aksi Mogok Massal Senin Lusa
Sekitar 510.000 penumpang akan terkena dampak akibat pembatalan 3.400 jadwal penerbangan imbas aksi mogok kerja di bawah Serikat Pekerja Ver.di.
Wisnu Cipto - Sabtu, 08 Maret 2025
3.400 Penerbangan di 11 Bandara Jerman Dibatalkan Imbas Aksi Mogok Massal Senin Lusa
Dunia
Senin 10 Maret, Operasional 11 Bandara Utama Jerman Terganggu 24 Jam Imbas Mogok Massal Buruh
Bandara yang terdampak aksi mogok awal pekan depan itu meliputi Frankfurt, Munich, Berlin-Brandenburg, Hamburg, Cologne-Bonn, Dusseldorf, Dortmund, Stuttgart, Bremen, Hannover, dan Leipzig/Halle.
Wisnu Cipto - Sabtu, 08 Maret 2025
Senin 10 Maret, Operasional 11 Bandara Utama Jerman Terganggu 24 Jam Imbas Mogok Massal Buruh
Dunia
WHO Nyatakan Mpox masih Darurat Kesehatan, Kasus dan Penyebaran Geografisnya Terus Meningkat
kekerasan di Republik Demokratik Kongo bagian timur, yang telah menghambat rencana penanganan, menjadi faktor yang memengaruhi keputusan ini.
Dwi Astarini - Jumat, 28 Februari 2025
 WHO Nyatakan Mpox masih Darurat Kesehatan, Kasus dan Penyebaran Geografisnya Terus Meningkat
Bagikan