Jadi Target Utama Rusia, Presiden Ukraina Berjanji Bertahan di Kiev


Presiden Ukraina, Volodymyr Oleksandrovych Zelensky. Foto: Istimewa
MerahPutih.com - Pasukan Rusia mulai merangsek masuk ke Ukraina dengan menguasai ibu kota Kiev pada Jumat (25/2).
Sirene serangan udara meraung di ibu kota berpenduduk tiga juta jiwa itu dan sejumlah warga berlindung di stasiun kereta bawah tanah.
Baca Juga
Bank Dunia Segera Gelontorkan Duit Bagi Ukraina
Presiden Ukraina, Volodymyr Oleksandrovych Zelensky mengatakan bahwa dirinya menjadi target utara Rusia. Namun, dirinya bersikukuh bertahan di Kiev.
"Musuh telah menandai saya sebagai target nomor satu," kata Zelenskiy dilansir Reuters, Jumat.
"Keluarga saya adalah target nomor dua. Mereka ingin memusnahkan Ukraina secara politik dengan menghancurkan kepala negaranya."
"Saya akan bertahan di ibu kota. Keluarga saya juga di Ukraina," kata dia.
Baca Juga
Serangan Rusia ke Ukraina di mulai pada Kamis (24/2), setelah Presiden Vladimir Putin mengizinkan pasukannya memasuki wilayah Ukraina.
Putin mengatakan bahwa ia tidak berencana menduduki negara itu secara militer, hanya melucuti persenjataan mereka dan menyingkirkan pemimpinnya.
Namun, setelah mengatakan bahwa Ukraina tidak sah sebagai negara, sulit dipahami jika dia hanya berusaha mengganti kepemimpinan lalu menarik pasukannya.
Rusia belum menyebut satu pun nama seseorang yang dianggap dapat diterima dan belum ada seorang pun yang maju untuk menjadi pemimpin baru Ukraina. (*)
Baca Juga
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Mikrofon Bocor, Xi Jinping dan Vladimir Putin Terekam Ngobrolin Transplantasi Organ dan Kehidupan Abadi

Bertemu di Beijing, Rusia dan Korut Bakal Tingkatkan Hubungan Bilateral Bikin Program Jangka Panjang

Ketemu Kim Jong-un di China, Putin Berterima Kasih karena Prajurit Korea Utara Bertempur di Ukraina

Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat

China Pamer Kekuatan Militer dalam Parade Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II

Komentari Eks Marinir Jadi Tentara Bayaran, Dubes Rusia Sebut Pihaknya tak Lakukan Rekrutmen

Eks Marinir Satria Kumbara Bukan Direkrut, Rusia Tegaskan Konsekuensi Tanggung Sendiri

Pertama Kali dalam 500 Tahun Gunung Berapi Rusia Meletus, Ahli Sebut Terkait dengan Gempa Besar

Otoritas Kamchatka Umumkan Pencabutan Peringatan Tsunami

Peringatan Tsunami Terdengar, Pekerja Pembangkit Fukushima Jepang Segera Dievakuasi
