Ini Alasan Rekomendasi PDIP untuk Ery-Armuji Diserahkan di Taman Harmoni Surabaya

Zulfikar SyZulfikar Sy - Rabu, 02 September 2020
Ini Alasan Rekomendasi PDIP untuk Ery-Armuji Diserahkan di Taman Harmoni Surabaya

Sekjen PDIP Hasto Kristianto saat bersama Megawati Soekarnoputri di Kantor DPP PDIP, Jakarta. (MP/Dery Ridwansah)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Walau sudah diumumkan secara resmi oleh DPP PDI Perjuangan (PDIP), surat rekomendasi yang ditandatangani Ketua Umum Megawati Soekarnoputri untuk Ery Cahyadi-Armuji di Pilwalkot Surabaya belum diserahkan. Penyerahan akan dilaksanakan sore ini di Taman Harmoni, Kota Surabaya.

Seperti dijelaskan Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto di pengumuman calon kepala daerah PDIP gelombang V, secara daring, Selasa (2/9), amplop berisi nama Ery-Armuji baru dibuka oleh Ketua DPP PDIP Bidang Politik Puan Maharani. Dan sampai itu dibuka, tak ada satu pun unsur DPP PDIP selain Megawati yang mengetahuinya.

Baca Juga:

Gantikan Risma-Whisnu, PDIP Akhirnya Usung Ery Cahyadi-Armuji di Pilwalkot Surabaya

"Maka jam 4 sore ini, rekomendasi akan diberikan Pak Djarot Saiful Hidayat, Ibu Risma, dan Pak Bambang Pacul Wuryanto, yang ditugaskan Ibu Ketua Umum, dan kini berada di Kota Surabaya. Nanti rekomendasi akan diserahkan di Taman Harmoni," kata Hasto.

Mengapa Taman Harmoni? Hasto menjelaskan bahwa taman ini adalah perwujudan dialog antara Megawati dengan Risma yang 10 tahun memimpin serta memajukan Surabaya yang penuh wajah kebudayaan, hijau, asri, dan begitu indah.

Ketua DPP PDIP bidang Politik Puan Maharani dalam pengumuman calon kepala daerah (cakada) PDIP gelombang V.  (Foto: MP/Ponco Sulaksono)
Ketua DPP PDIP bidang Politik Puan Maharani dalam pengumuman calon kepala daerah (cakada) PDIP gelombang V. (Foto: MP/Ponco Sulaksono)

Taman Harmoni dibangun berangkat dari kecintaan Megawati dengan tanaman sejak masih kecil. Dahulu, taman itu adalah tempat pembuangan sampah, sebelum diubah menjadi taman yang sekarang begitu indah.

Hasto lalu menunjukkan rekam jejak digital ketika Megawati dan Risma mengunjungi taman tersebut. Disebut Hasto, hampir 3 truk bibit dari koleksi tanaman milik Megawati dibawa untuk ditanam di lokasi tersebut.

Baca Juga:

PDIP: Surabaya Kota Terbesar Kedua Indonesia, Wajar Jadi Panggung Politik Utama

"Nah, mengingat rekomendasi baru diumumkan, dan unsur DPP saja baru mengetahui, maka di Taman Harmoni, di mana tempat keharmonian tumbuh subur, tak hanya bagi Surabaya tapi bagi seluruh Indonesia, nanti rekomendasi dari ibu ketua umum akan diserahkan kepada Ery-Armuji," pungkas Hasto.

Di acara itu, Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto memimpin rapat. Wasekjen Utut Adianto, Sadarestuwati, dan Arif Wibowo hadir, bersama sejumlah Ketua DPP PDIP. Di antaranya adalah Eriko Sotarduga, Sri Rahayu, Ribka Tjiptaning, Juliari Batubara, Komaruddin Watubun, Mindo Sianipar, Hamka Haq, Mindo Sianipar, dan I Made Urip. (Pon)

Baca Juga:

PDIP Umumkan Gelombang Kelima Paslon di Pilkada 2020, Termasuk Surabaya

#Surabaya #PDIP #Hasto Kristiyanto
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Berita Terkait

Indonesia
Implementasi PP 47/24 Masih Rendah, Pemerintah Didesak Percepat Penghapusan Piutang Macet UMKM
Dalam praktiknya, para PKL yang tergabung dalam asosiasi tersebut banyak menemui kendala ketika mengakses permodalan ke institusi keuangan milik pemerintah (Himbara).
Dwi Astarini - Jumat, 31 Oktober 2025
Implementasi PP 47/24 Masih Rendah, Pemerintah Didesak Percepat Penghapusan Piutang Macet UMKM
Indonesia
Sumpah Pemuda Harus Jadi Semangat Kepeloporan Anak Muda
Makna Sumpah Pemuda tidak hanya soal persatuan teritorial, tetapi juga semangat kebangsaan dan kesadaran geopolitik yang menjadi fondasi kuat Indonesia.
Dwi Astarini - Selasa, 28 Oktober 2025
Sumpah Pemuda Harus Jadi Semangat Kepeloporan Anak Muda
Indonesia
Peringatan Sumpah Pemuda, PDIP Tegaskan Komitmen Politik Inklusif bagi Generasi Muda
Generasi muda tidak boleh hanya menjadi objek pembangunan.
Dwi Astarini - Selasa, 28 Oktober 2025
Peringatan Sumpah Pemuda, PDIP Tegaskan Komitmen Politik Inklusif bagi Generasi Muda
Indonesia
Ribka Tjiptaning Nilai Soeharto tak Pantas Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Dianggap Pelanggar HAM
Ketua DPP PDIP, Ribka Tjiptaning, menolak usulan pemberian gelar pahlawan kepada Soeharto. Ia menilai, bahwa Soeharto merupakan sosok pelanggar HAM.
Soffi Amira - Selasa, 28 Oktober 2025
Ribka Tjiptaning Nilai Soeharto tak Pantas Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Dianggap Pelanggar HAM
Indonesia
Soal Dugaan Korupsi Proyek Whoosh, PDIP: Kita Dukung KPK, Diperiksa Saja
PDIP menyerahkan kasus dugaan korupsi proyek Whoosh kepada KPK. Hal itu diungkapkan oleh Ketua DPP PDIP, Ribka Tjiptaning.
Soffi Amira - Selasa, 28 Oktober 2025
Soal Dugaan Korupsi Proyek Whoosh, PDIP: Kita Dukung KPK, Diperiksa Saja
Indonesia
PDIP Sebut Ada Niat Jahat jika Utang KCJB Dikaitkan dengan APBN
Meminta agar penyelesaian utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dilakukan secara business to business (B2B).
Dwi Astarini - Senin, 27 Oktober 2025
PDIP Sebut Ada Niat Jahat jika Utang KCJB Dikaitkan dengan APBN
Indonesia
PDIP Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, FX Rudy Sebut itu Harapan Masyarakat
Adanya penolakan tersebut berarti ada harapan dari masyarakat yang harus didengar.
Dwi Astarini - Minggu, 26 Oktober 2025
PDIP Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, FX Rudy Sebut itu Harapan Masyarakat
Indonesia
Bonnie Triyana Tegaskan Pemberian Gelar Pahlawan kepada Soeharto Mencederai Cita-Cita Reformasi
Pemberian gelar pahlawan kepada Soeharto justru akan bertentangan dengan semangat reformasi yang bertujuan membatasi kekuasaan.
Dwi Astarini - Minggu, 26 Oktober 2025
Bonnie Triyana Tegaskan Pemberian Gelar Pahlawan kepada Soeharto Mencederai Cita-Cita Reformasi
Indonesia
Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan, Politisi PDIP: Aktivis 1998 Bisa Dianggap Pengkhianat
Soeharto kini diusulkan jadi pahlawan nasional. Politisi PDIP mengatakan, bahwa aktivis 1998 bisa dianggap sebagai pengkhianat.
Soffi Amira - Kamis, 23 Oktober 2025
Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan, Politisi PDIP: Aktivis 1998 Bisa Dianggap Pengkhianat
Indonesia
Hari Santri Jadi Momentum Gali kembali Islam Bung Karno dan Resolusi Jihad
Hari Santri merupakan waktu yang tepat untuk menggali kembali gagasan-gagasan Islam Bung Karno yang berakar pada spiritualitas dan nasionalisme.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Hari Santri Jadi Momentum Gali kembali Islam Bung Karno dan Resolusi Jihad
Bagikan