Indonesia Perlu Pertumbuhan Ekonomi di Atas Level 5 Persen Per Tahun


Perkantoran Jakarta. (Foto: MP/Dicke Prasetia)
MerahPutih.com - Produksi dan konsumsi domestik dinilai relatif kuat di tengah kasus COVID-19 varian Omicron. Dengan kondisi perekonomian yang baik di tengah Omicron, ekonomi Indonesia akan tumbuh 4,8 persen sampai 5,5 persen.
"Varian Omicron masih tergolong rendah atau lemah dalam hal mempengaruhi pemulihan ekonomi Indonesia," kata Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dalam Webinar Fitch on Indonesia 2022 di Jakarta, Rabu (16/3).
Baca Juga:
Dukungan Industri Jasa Keuangan untuk Mengakselerasi Pemulihan Ekonomi Nasional
Dari segi produksi, Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur terus berada dalam fase ekspansi dalam lima bulan terakhir dan menjadi yang tertinggi di Kawasan ASEAN, impor bahan baku dan barang modal masih tumbuh dua digit, dan konsumsi listrik bisnis dan industri kian meningkat.
Hal tersebut juga terlihat dari indikator konsumsi, yakni Indeks Kepercayaan Konsumen yang berada di atas level optimistis, Indeks Penjualan Ritel yang terus meningkat seiring dengan optimisme pubik dan mobilitas, serta Indeks Belanja Mandiri yang masih di atas kondisi pra pandemi di tengah sebaran Omicron.
Ia menegaskan, perkiraan pertumbuhan ekonomi, seiring dengan proyeksi berbagai lembaga dunia seperti Dana Moneter Internasional (IMF) sebesar 5,6 persen, Bank Dunia 5,2 persen, serta Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) 5,2 persen.
Bendahara Negara tersebut tidak mau menganggap remeh pemulihan ekonomi yang ada karena Indonesia masih terus fokus dalam percepatan vaksinasi.
"Mudah-mudahan kita akan mencapai 70 persen populasi yang menerima vaksinasi lengkap sebelum Idul Fitri dan pada saat yang sama, kami juga mempercepat vaksinasi booster," ujarnya.
Vaksinasi, kata Sri, akan membuat Indonesia semakin percaya diri dalam menghadapi pandemi yang berkepanjangan dan pada saat yang sama terus mendukung proses pemulihan ekonomi.

Sementara itu, Deputi Bidang Ekonomi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, Indonesia memerlukan pertumbuhan ekonomi di atas level sebelum pandemi yang rata-rata 5 persen per tahun untuk menjadi negara maju pada 2045.
"Untuk bangkit dari keadaan ini dan keluar dari middle income trap sesuai visi Indonesia 2045 maka pemulihan ke pra pandemi saja tidaklah cukup," katanya.
Selain mengintervensi sisi permintaan dengan memulihkan daya beli masyarakat melalui penyaluran bantuan sosial, Indonesia perlu mengintervensi sisi produksi dengan meningkatkan produktivitas sektoral maupun antarsektor.
"Peningkatan produktivitas ini akan berkontribusi dalam mengangkat trajectory pertumbuhan Indonesia sehingga hal ini harus dicapai melalui upaya-upaya transformasi ekonomi," katanya.
Untuk itu,kata ia, Indonesia perlu mengembangkan sektor industri pengolahan yang pada 2021 telah berkontribusi terbesar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dengan pertumbuhan 3,4 persen year on year. Pertumbuhan tersebut didukung oleh beberapa subsektor seperti industri alat angkutan, mesin dan alat perlengkapan, serta logam dasar.
"Pengembangan sektor industri sangat penting karena secara langsung industri manufaktur memiliki daya ungkit yang besar, menyerap tenaga kerja tinggi dan produktif, serta dapat menciptakan layar efek yang besar dalam kerangka transformasi ekonomi Indonesia," katanya. (Asp)
Baca Juga:
Menko Airlangga Imbau Warga Bayar Pajak untuk Pemulihan Ekonomi di Masa Pandemi
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Purbaya Bantah BPS Manipulasi Pertumbuhan Ekonomi, Alasanya Uang Beredar Banyak

BI Pangkas Suku Bunga, Perbankan Diminta Lebih Giat Salurkan Kredit untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Perekonomian Masih Dalam Tren Melambat, Pertumbuhan Ekonomi Dunia Masih Akan Rendah

Duit Rp 200 Triliun Harus Dinikmati UMKM

Tanggapi Ucapan Kontroversial Menkeu Purbaya soal Tuntutan Publik, Ekonom: Demonstrasi Bukan Sekadar Masalah Perut

Pasar Melemah dan Rupiah Bisa Capai Rp 16.500 Per Dolar AS, Airlangga Minta Investor Tetap Tenang

Ekonomi Indonesia Diklaim di Jalur yang Benar, Menko Airlangga Minta Pengusaha dan Investor tak Panik

Ekspansi Belanja Pemerintah Bakal Bikin Ekonomi Membaik di Semester II 2025

Pertumbuhan Ekonomi 2026 Diprediksi Capai 5,4 Persen, Prabowo Pede Angka Pengangguran dan Kemiskinan Turun

Kesenjangan di Tengah Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Prabowo: Masih Banyak Anak-anak Kelaparan dan Petani Tak Bisa Jual Hasil Panen
