Hadi Tjahjanto-Raja Juli Antoni Diharapkan Selesaikan Konflik Agraria


Hadi Tjahjanto saat menjadi Panglima TNI, bersama Presiden Jokowi, Rapim TNI-Polri di Aula Gedung Gatot Subroto Markas Besar TNI Cilangkap. (Humas/Jay/setkab.go.id)
MerahPutih.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah melantik sejumlah menteri dan wakil menteri baru di sisa masa jabatan hingga 2024 mendatang. Ada dua nama yang tak asing di telinga yakni Hadi Tjahjanto dan Zulkifli Hasan (Zulhas).
Hadi Tjahjanto yang merupakan mantan Panglima TNI mengisi pos menteri Agraria dan Tata Ruang dan Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) yang sebelumnya dijabat Sofyan Djalil. Lalu Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menjabat Menteri Perdagangan (Mendag) menggantikan Muhammad Lutfi.
Jokowi juga melantik 3 wakil menteri baru, yaitu Raja Juli Antoni sebagai Wakil Menteri ATR/BPN, John Wempi Watipo sebagai Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), dan Afriansyah Noor sebagai Wakil Menteri Tenaga Kerja (Wamenaker).
Baca Juga:
Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto Target Bereskan Masalah Sertifikat Tanah hingga IKN
Namun, yang jadi pertanyaan kenapa Jokowi mempercayai Hadi sebagai Menteri ATR/BPN. Apakah ini langkah Jokowi untuk mengamankan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Penajam Paser, Kalimantan?
Menurut pengamat agraria Iwan Nurdin, dipilihnya Hadi jadi Menteri ATR/BPN ini tidak ada kaitannya dengan soal pertanahan. Terlebih untuk mengamankan pembangunan ibu kota baru.
"Jadi saya tidak melihat ada hubungan dengan agrarianya, dan bukan pertimbangannya," papar Iwan saat dikonfirmasi Merahputih.com, Rabu (15/6).
Baca Juga:
Jokowi Perintahkan Zulhas dan Hadi Tjahjanto Turun Langsung ke Lapangan
Sebab menurutnya, posisi Menteri ATR yang diserahkan Hadi dan wakilnya kader PSI Raja Juli Antoni ini menjadi pesan, bukan sebagai agenda agraria atau masalah pertanahan yang jadi pertimbangan.
Penunjukan keduanya itu, kata Iwan, hanya murni politik "bagi-bagi kekuasaan" untuk tim inti Presiden Jokowi yang belum mendapatkan jatah.
"Murni konsolidasi kekuasaan saja, sama persis dengan reshuffle Menteri Perdagangan (Zulkifli Hasan)," paparnya.
Kendati demikian, Iwan berharap Hadi Tjahjanto dan Raja Juli Antoni bisa belajar dengan cepat soal pertanahan dan berkomitmen untuk menjalankan reformasi agraria. Paling penting, lanjutnya, mereka dapat menyelesaikan masalah agraria yang sudah lama ada di tubuh Kementerian ATR/BPN.
"Menyelesaikan konflik agraria yang terkatung selama Sofyan Djalil menjabat," pungkasnya. (Asp)
Baca Juga:
Sepak Terjang Hadi Tjahjanto, dari 'Udara' ke 'Tanah' Jawab Tantangan Baru Jokowi
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Budi Arie Hingga Sri Mulyani Kena Reshuffle, Jokowi Sebut itu Hak Prerogatif Prabowo

Kursi Menko Polkam dan Menpora Masih Kosong, Prabowo: Tunggu Waktunya

Vakumnya Posisi Menpora dan Menko Polkam, Golkar Prediksi Reshuffle Kabinet Akan Ada Tahap Lanjutan

Gibran Tegaskan Reshuffle Kabinet Merah Putih Sudah Diperhitungkan Matang oleh Prabowo untuk Optimalkan Kinerja Pemerintah dan Pelayanan Publik

Copot Sri Mulyani hingga Budi Arie, Pengamat Duga Prabowo Mau Lepas 'Warisan' Jokowi

Pakar Nilai Menteri Baru Harus Berhati-hati dalam Berkomunikasi dan Fokus Pada Program 'Quick Wins'

Dinilai Mengejutkan, IPR Sebut Reshuffle Kabinet Prabowo Fokus pada Ekonomi dan Politik Hukum

Reshuffle Kabinet Dinilai Jadi Sinyal Pergantian 'Gerbong Jokowi' ke 'Wagon Gerindra'

Eks Menpora Dito Bicara tentang Haornas 2025 Usai Kena Reshuffle, Bahas Transformasi Olahraga Indonesia

Budi Gunawan Kena Reshuffle, Ketua DPP PDIP: Hak Prerogatif Presiden Harus Dihormati
