Deradikalisasi

GP Ansor Duga Virus Radikalisme Telah Menjangkiti Institusi Pemerintah

Eddy FloEddy Flo - Jumat, 18 Mei 2018
GP Ansor Duga Virus Radikalisme Telah Menjangkiti Institusi Pemerintah

Komandan Densus 99 Barisan Ansor Serbaguna (Banser) PP GP Ansor M Nuruzzaman (Foto: Ist)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Instansi pemerintah bukan lembaga yang bersih dari 'virus' radikalisme. Sejumlah kasus belakangan ini, tercatat ada beberapa pegawai di lembaga pemerintahan yang secara terang-terangan mendukung gerakan radikal atau menjadi anggota ormas terlarang seperti HTI.

Dalam kasus bom gereja di Surabaya, terungkap salah satu istri pelaku bekerja di Kementerian Agama. Atas dasar itu, Gerakan Pemuda Ansor mendesak pemerintah untuk membersihkan 'virus' radikalisme di semua lini masyarakat, termasuk instansi pemerintah sendiri.

"Pemetaan yang kami lakukan, sebagian besar instansi pemerintahan menjadi tempat menyemai bibit intoleran dan radikalisme," kata Komandan Densus 99 Barisan Ansor Serbaguna (Banser) PP GP Ansor M Nuruzzaman dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (17/5).

GP Ansor dalam sebuah upacara
Para anggota GP Ansor (ANTARA FOTO/Anis Efizudin)

Ia mencontohkan teroris yang ditangkap di Riau mengaku memperoleh dana dari pegawai badan usaha milik negara (BUMN).

Nuruzzaman sebagaimana dilansir Antara mengatakan mayoritas masjid di instansi pemerintah menjadi ladang menyemai paham intoleran dan cenderung radikal.

"Berdasarkan data pemetaan kami, masjid di Kementerian Keuangan, BI, Pertamina, PLN, Telkom sudah terpapar. Masjid di kampus IPB, ITB, UI, dan lainnya. Termasuk juga masjid di kepolisian," katanya.

Bahkan, lanjut Nuruzzaman, banyak anggota polisi yang sudah tertarik dengan ideologi Islam transnasional.

Ansor Doa bersama
Ketua Pimpinan Wilayah GP Ansor Jawa Tengah Sholahudin Aly (kiri), rohaniawan Katolik Romo Aloys Budi Purnomo (kedua kiri), rohaniawan Romo Notowardoyo (ketiga kiri), bersama sejumlah anggota Banser berdoa bersama untuk korban peristiwa bom Surabaya, di Gereja Kristus Raja Ungaran, Kabupaten Semarang (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Kader Partai Gerindra ini menambahkan, yang juga perlu diwaspadai adalah banyak birokrat atau Aparatur Sipil Negara (ASN) telah terpapar dengan paham dan ideologi intoleran dan radikal.

"Para ASN bisa kita amati di media sosial, banyak yang tidak percaya terhadap aksi teroris di beberapa tempat belakangan ini," katanya.

Dikatakannya, kalau pemerintah menutup mata maka selangkah lagi negara ini akan masuk ke jurang perang saudara.

"Maka harus serius, kalau mau menangani terorisme mulai dari hulu atau akarnya sampai hilir. Jangan hanya melakukan penindakan pada pelaku teror saja, tapi juga membersihkan akarnya. Nah, ini momentum bersih-bersih virus intoleransi di tengah kehidupan kita," katanya.

GP Ansor setia kepada NKRI
Sejumlah anggota Gerakan Pemuda Ansor menandatangani petisi terorisme dan radikalisme di Tugu Adipura, Tasikmalaya, Jawa Barat (ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)

Selanjutnya, kata Nuruzzaman, pemerintah juga harus melakukan mitigasi dengan cara mendorong pengesahan revisi UU Antiterorisme dan melakukan pemetaan potensi terorisme dan radikalisme di Indonesia. Pemetaan dilakukan berdasarkan wilayah, tokoh, dan potensi kekerasan di daerah.

Selain itu, deradikalisasi bagi pelaku dan keluarga pelaku harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh agar mereka bisa kembali ke jalan yang benar.

"Langkah ini kami sebut sebagai postradikalisme. Bagaimana membimbing pelaku atau keluarga pelaku agar kembali ke kehidupan yang benar. Ini berat," pungkas Nuruzzaman.(*)

Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Gerakan Warga Lawan Terorisme Ajak Masyarakat Amalkan Bhinneka Tunggal Ika

#GP Ansor #Banser #Radikalisme
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
KPK Periksa Wasekjen GP Ansor, Dalami Hasil Penggeledahan di Rumah Gus Yaqut
KPK memeriksa Wakil Sekjen GP Ansor, Syarif Hamzah Asyathry. Hal itu terkait hasil penggeledahan di rumah mantan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut.
Soffi Amira - Senin, 08 September 2025
KPK Periksa Wasekjen GP Ansor, Dalami Hasil Penggeledahan di Rumah Gus Yaqut
Indonesia
Makna di Balik Kehadiran Banser Hingga Satpam di Defile HUT ke-79 Bhayangkara
Pelibatan unsur masyarakat dalam perayaan tahun ini merupakan bagian dari strategi membangun kedekatan institusional
Wisnu Cipto - Minggu, 29 Juni 2025
Makna di Balik Kehadiran Banser Hingga Satpam di Defile HUT ke-79 Bhayangkara
Indonesia
Isi Konten Radikal Remaja Anggota ISIS di Gowa Terungkap, Aktif Sebarkan Propaganda
Isi konten radikal remaja anggota ISIS di Gowa ditangkap. Remaja itu aktif menyebarkan propaganda melalui media sosial dan membahas aksi bom bunuh diri.
Soffi Amira - Minggu, 25 Mei 2025
Isi Konten Radikal Remaja Anggota ISIS di Gowa Terungkap, Aktif Sebarkan Propaganda
Indonesia
Menteri Agama sebut Paham Radikal Susah Menyebar di Indonesia karena Pengaruh Budaya Maritim dan Heterogen
Menurut Nasarudin, budaya maritim terbiasa menghargai perbedaan.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 23 April 2025
Menteri Agama sebut Paham Radikal Susah Menyebar di Indonesia karena Pengaruh Budaya Maritim dan Heterogen
Indonesia
GP Ansor Tegaskan RUU TNI Masih Selaras dengan Cita-Cita Reformasi
Addin juga mengapresiasi peran aktif masyarakat sipil, media, dan mahasiswa dalam mengawal pembahasan RUU TNI
Angga Yudha Pratama - Kamis, 20 Maret 2025
GP Ansor Tegaskan RUU TNI Masih Selaras dengan Cita-Cita Reformasi
Indonesia
GP Ansor DKI Jakarta akan Laporkan Suswono ke Polisi
GP Ansor DKI Jakarta akan melaporkan Suswono ke polisi. Hal itu buntut dari statement-nya soal janda kaya yang menikahi pria pengangguran.
Soffi Amira - Selasa, 29 Oktober 2024
GP Ansor DKI Jakarta akan Laporkan Suswono ke Polisi
Indonesia
Operasi Madago Raya Sulteng Temukan 4 Bom Rakitan dan Ratusan Amunisi
Satgas Operasi Madago Raya melibatkan 253 personel termasuk anggota TNI/Polri.
Wisnu Cipto - Rabu, 02 Oktober 2024
Operasi Madago Raya Sulteng Temukan 4 Bom Rakitan dan Ratusan Amunisi
Indonesia
Gus Yahya Tegaskan Banser Ototnya Nahdlatul Ulama
Ratusan kader Banser melakukan Apel Siaga Satu Komando di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Senin (5/8).
Wisnu Cipto - Senin, 05 Agustus 2024
Gus Yahya Tegaskan Banser Ototnya Nahdlatul Ulama
Indonesia
Tidak Ingin Ada Demo di PBNU, Banser Ansor Dikerahkan 24 Jam Jaga Kantor
GP Ansor bakal melakukan tindakan paksa apabila ada orang yang hendak menggeruduk kantor PBNU
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 05 Agustus 2024
Tidak Ingin Ada Demo di PBNU, Banser Ansor Dikerahkan 24 Jam Jaga Kantor
Indonesia
Penyebaran Radikal di Depan Mata, Semua Orang Bisa Direkrut ke Jaringan Teror
Tahapan paparan paham radikal dimulai dari kegagalan menyikapi perbedaan hingga berpotensi menjadi radikalisme.
Dwi Astarini - Kamis, 25 Juli 2024
Penyebaran Radikal di Depan Mata, Semua Orang Bisa Direkrut ke Jaringan Teror
Bagikan