Gibran Tanggapi Ada SDN Hanya Miliki 1 Siswa Baru
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. (MP/Ismail)
MerahPutih.com - Pembelajaran sekolah tahun ajaran 2022/2023 telah dimulai sejak Senin (11/7). Namun, SDN Sriwedari 197, Solo, Jawa Tengah hanya menerima satu siswa atas nama Azzam Maruf Bi Qolbi.
Penerapan sistem zonasi yang menjadi penyebab minimnya siswa yang mendaftar di SDN Sriwedari 197 Solo. Bahkan, minimnya siswa tersebut sudah terjadi pada tiga tahun terakhir.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka pun angkat suara dengan mengambil langkah regrouping sekolah atau penggabungan sekolah dasar (SD) negeri seiring dengan terus menurunnya jumlah siswa yang mendaftar.
Baca Juga:
Gibran Copot Direktur PDAM Solo karena Diduga Lakukan Tindak Asusila
"Ada beberapa SD di Solo yang rencana akan digabung karena sepi peminat. Akan segera kami tindak lanjuti. Tenang saja," ujar Gibran di Balai Kota, Rabu (13/7).
Dikatakannya, proses penggabungan SD tidak bisa langsung dilakukan. Namun, ada tahapan yang harus diselesaikan.
"Rencananya proses penggabungan SD yang sepi peminat kita laksanakan mulai tahun 2023," katanya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Solo Hery Mulyono mengatakan, pihaknya sudah memetakan sekolah mana yang harus dilakukan regrouping. Langkah regrouping dilakukan karena sepi peminat.
"Kami sudah melakukan pemetaan SD di Solo yang sepi peminat. Regrouping dilakukan pada tahun ajaran baru 2023/2024," ujar Hery.
Baca Juga:
Di Depan Gibran, Menteri Bahlil Sebut Erick Thohir Pemimpin Masa Depan
Ia mengatakan, sekolah yang minim peminat di antaranya adalah SD Negeri Sriwedari 197, SD Negeri Ketelan dan SD Negeri Kerten. Regrouping prosesnya dilakukan secara bertahap dimulai tahun ini.
"Ada beberapa tahapan yang harus diselesaikan sebelum proses regrouping dilakukan. Salah satunya adalah terkait administrasi BOS (Bantuan Operasional Sekolah)," katanya.
Ia mengatakan, BOS ini sangat berpengaruh supaya nanti sekolah yang dilakukan regrouping tetap dapat BOS. Selain itu, penataan guru juga diperlukan supaya kualitas pendidikan tetap terjaga.
Pantauan data ppdb.surakarta.go.id sekitar 28 SD yang masih kekurangan siswa, dengan hanya menerima siswa kurang dari 10 orang.
Sekolah tersebut adalah SDN Sriwedari No 197 mendapat satu orang dari jumlah 28 kursi yang disediakan, SDN Ketelan No 12 empat orang, SDN Cinderejo sembilan orang, SDN Kabangan No 55 sembilan orang dan SDN Dawung Tengah 7 orang. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga:
Gibran Kembali Pindahkan Venue Tenis Meja ASEAN Para Games 2022
Bagikan
Berita Terkait
Pengamat Beri Nilai 6 untuk Setahun Kinerja Prabowo-Gibran, Sebut Tata Kelola Pemerintahan Semrawut
Banggar DPR Soroti 4 Isu Krusial Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran
KPK Kirim Sinyal Bahaya, Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran Diperkuat dengan Integrasi Pencegahan dan Penindakan
Warga Solo Boleh Ikut Demo 1 Tahun Prabowo-Gibran Berkuasa, Tapi Ada Syaratnya
Jam 12 Siang, BEM UI Bergerak ke Jakarta Tagih Janji Kampanye Prabowo-Gibran
Dana Transfer Daerah Dipangkas Rp 218 Miliar, Pemkot Solo Lakukan Rasionalisasi APBD 2026
Dicecar Gibran Soal Pemotongan Anggaran Pemda, Menkeu Purbaya: Dia Menyuarakan Keresahan
UEA Resmi Hibahkan RS Kardiologi Emirates-Indonesia Senilai Rp 417,3 Miliar ke Pemkot Solo
Gibran Tegaskan Reshuffle Kabinet Merah Putih Sudah Diperhitungkan Matang oleh Prabowo untuk Optimalkan Kinerja Pemerintah dan Pelayanan Publik
Begini Cara Grab Memilih Perwakilan Ojol untuk Bertemu dengan Wapres Gibran