Pilpres 2019

Elektabilitas Prabowo Naik, Pengamat: Jokowi Harus Benahi Ekonomi

Eddy FloEddy Flo - Selasa, 22 Mei 2018
Elektabilitas Prabowo Naik, Pengamat: Jokowi Harus Benahi Ekonomi

Jokowi dan Prabowo saat di Istana Negara (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Hasil survei Charta Politica menunjukan bahwa Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengalami peningkatan elektabilitas dibanding sebelum ia menyatakan siap maju sebagai capres di Pilpres 2019.

"Ada tendensi kenaikan dari Prabowo Subianto dari 14 persen ke 23 persen, dan ada penurunan sedikit elektabilitas Jokowi. Ada pengaruh dari deklarasi Prabowo di internal yang membuat elektabilitasnya naik," kata Yunarto saat memaparkan hasil survei lembaganya, di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (21/5).

Yunarto membandingkan hasil surveinya dengan apa yang dilakukan Litbang Kompas pada 21 Maret-1 April 2018. Dari hasil perbandingan terlihat adanya penurunan sedikit elektabilitas Jokowi, dan kenaikan tingkat keterpilihan Prabowo Subianto.

Yunarto Wijaya Charta Politika
Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya (MP/Ponco Sulaksono)

Survei Litbang Kompas kala itu menyebut Jokowi mendapat elektabilitas 55,9 persen, dan Prabowo mendapatkan angka 14,1 persen.

"Head to head, apakah cukup jauh? Jauh. Tapi petarung terkuat yang bisa menyaingi Pak Jokowi hanya Prabowo," jelas Yunarto.

Senada dengan hasil survei Charta Politika, survei Indo Baromoter yang dirilis hari ini, Selasa (22/5) juga menunjukan tren elektabilitas mantan Danjen Kopassus itu mengalami peningkatan.

Pada November 2017, Prabowo hanya meraih 20.8 persen. Sedangkan pada Januari 2018 elektabilitas putera dari begawan ekonomi Sumitro Djojohadikusumo itu mengalami kenaikan menjadi 22.3 persen. Sementara pada April 2018 elektabilitas Prabowo melonjak menjadi 27.5 persen.

Jokowi dan Prabowo
Presiden Joko Widodo bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan). (Foto: Biro Pers Setpres)

Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai faktor utama yang membuat elektabilitas Prabowo semakin mananjak adalah kehidupan ekonomi masyarakat yang semakin sulit.

"Kemarin saya cek di masyarakat kelas bawah memang hidupnya lagi sulit dan susah. Harapan masyarakat kepada Prabowo lah yang membuat elektabilitas dia naik," kata Ujang kepada merahputih.com, Selasa (22/5).

Masyarakat, kata Ujang, dalam empat tahun pemerintahan Joko Widodo menganggap kehidupannya tidak mengalami perubahan yang signifikan. Karena itu, masyarakat kecewa terhadap pemerintah sehingga membutuhkan figur pemimpin baru.

"Kenapa naiknya tidak signifikan? Karena pemilunya masih lama, masih satu tahun lagi pendaftaran (capres) pun belum dibuka artinya kesempatan untuk naik lagi makin terbuka," jelas dia.

"Bahkan kalau ekonominya gonjang ganjing, dollar terus naik, kalau stabilitas politiknya tidak terjaga bisa jadi Prabowo jadi the next presiden," kata Ujang menambahkan.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini, menyebut kenaikan elektabilitas Prabowo seharusnya menjadi warning bagi pemerintah untuk memperbaiki persoalan ekonomi yang semakin membelit rakyat.

Ujang Komarudin
Pengamat Politik Ujang Komarudin (Foto: Screenshot youtube/soksitv)

"Modal pemerintah cuma satu bekerja keras dan berikan yang terbaik untuk rakyat. Jika dianggap sukses dan memenuhi janji janji kampanye yang lalu maka masyarakat akan mendukung incumbent. Kalau masyarakat hidupnya susah maka akan ke Prabowo," ujarnya.

Menurut Ujang, dalam kondisi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang semakin melemah serta harga kebutuhan pokok yang membumbung tinggi, elektabilitas Prabowo berpotensi menyalip bahkan mengalahkan Jokowi.

"Bukan hanya kesalip tapi bisa kalah. Gejolaknya sudah ada. Maka kalau stabilitas harga tidak terjaga, dollar AS makin lama makin naik, Jokowi bisa kalah," terangnya.

Jokowi, kata dia, masih dianggap kuat karena sebagai incumbent memilki sumber daya yang luar biasa. Sebab, seluruh infrastruktur kekuasaan masih dalam genggamamnya.

"Jokowi ini kan incumben. Ini sumber daya kekuatan, baik kekuatan finansial, APBN, Kejaksaan, Kepolisian dan lain-lain," ujarnya.

Meski begitu, kata Ujang, jika kondisi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS semakin melemah, utang luar negeri semakin tinggi serta harga kebutuhan pokok tak mampu dijangkau rakyat maka kemungkinan besar Prabowo akan berhasil mengalahkan Jokowi di Pilpres 2019.

"Dugaan saya kalau kondisinya seperti ini terus Jokowi bisa dikalahkan. Masyarakat melihat Jokowi ingkari janji. Kekecewaan masyarakat itu akan hilang ketika pemerintah bekerja dengan baik," pungkasnya.(Pon)

Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Pilpres 2019: Menanti Tarung Ulang Jokowi vs Prabowo atau Calon Baru?

#Pilpres 2019 #Elektabilitas Presiden Jokowi #Prabowo Subianto #Pengamat Politik
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Berita Terkait

Indonesia
Prabowo Ceritakan Persahabatan dengan Yordania yang Lampaui Diplomasi Formal
Presiden RI, Prabowo Subianto, menceritakan soal persahabatan dengan Yordania. Ia mengatakan, hubungan itu melampaui diplomasi formal.
Soffi Amira - Sabtu, 15 November 2025
Prabowo Ceritakan Persahabatan dengan Yordania yang Lampaui Diplomasi Formal
Berita Foto
Momen Akrab Presiden Prabowo Subianto Terima Raja Kerajaan Yordania Hasyimiah Abdullah II
Presiden Prabowo Subianto (kanan) menerima gelar kehormatan dari Raja Kerajaan Yordania Hasyimiah Abdullah II di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (14/11/2025).
Didik Setiawan - Jumat, 14 November 2025
Momen Akrab Presiden Prabowo Subianto Terima Raja Kerajaan Yordania Hasyimiah Abdullah II
Indonesia
Raja Abdullah II Puji Kepemimpinan Prabowo, Sebut Bawa Indonesia ke Arah yang Lebih Baik
Raja Abdullah II memuji kepemimpinan Prabowo Subianto. Ia disebut membawa Indonesia ke arah yang lebih baik.
Soffi Amira - Jumat, 14 November 2025
Raja Abdullah II Puji Kepemimpinan Prabowo, Sebut Bawa Indonesia ke Arah yang Lebih Baik
Indonesia
Momen Hangat Prabowo Jemput Raja Yordania Abdullah II, Semobil Menuju Istana Merdeka
Presiden RI, Prabowo Subianto, menjemput Raja Yordania, Abdullah II, di Lanud Halim Perdanakusuma, Jumat (14/11).
Soffi Amira - Jumat, 14 November 2025
Momen Hangat Prabowo Jemput Raja Yordania Abdullah II, Semobil Menuju Istana Merdeka
Indonesia
Prabowo Bertemu Albanese, Bahas Penguatan Kemitraan Strategis Indonesia–Australia
Presiden RI, Prabowo Subianto, bertemu dengan PM Australia, Anthony Albanese.
Soffi Amira - Rabu, 12 November 2025
Prabowo Bertemu Albanese, Bahas Penguatan Kemitraan Strategis Indonesia–Australia
Indonesia
Prabowo-Albanese Teken Kesepakatan Jaga Stabilitas Indo-Pasifik, Era Baru Hubungan 2 Negara
Komitmen bersama Indonesia dan Australia memperkuat perdamaian dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik.
Wisnu Cipto - Rabu, 12 November 2025
Prabowo-Albanese Teken Kesepakatan Jaga Stabilitas Indo-Pasifik, Era Baru Hubungan 2 Negara
Indonesia
Albo Panggilan Akrab Prabowo untuk PM Australia, Ternyata Ini Artinya!
Momen Prabowo menyapa PM Australia itu dengan sapaan Albo itu terjadi usai keduanya menyampaikan pernyataan bersama di geladak kapal induk Australia HMAS Canberra, Sydney, Rabu (12/11).
Wisnu Cipto - Rabu, 12 November 2025
Albo Panggilan Akrab Prabowo untuk PM Australia, Ternyata Ini Artinya!
Indonesia
BGN Ungkap Program Makan Bergizi Gratis Sudah Capai 41,2 Juta Penerima
BGN mengungkapkan, program MBG sudah mencapai 41,2 juta penerima.
Soffi Amira - Rabu, 12 November 2025
BGN Ungkap Program Makan Bergizi Gratis Sudah Capai 41,2 Juta Penerima
Indonesia
Bertemu PM Australia, Prabowo Berbagi Falsafah Indonesia Tentang Tetangga yang Baik
“Dalam budaya Indonesia, kami memiliki pepatah, ketika menghadapi keadaan darurat, tetangga lah yang akan pertama kali menolong kita,” kata Prabowo
Wisnu Cipto - Rabu, 12 November 2025
Bertemu PM Australia, Prabowo Berbagi Falsafah Indonesia Tentang Tetangga yang Baik
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Angkat Titiek Soeharto Jadi Ketua DPR RI untuk Basmi Koruptor dan Mafia
Presiden RI, Prabowo Subianto, dikabarkan mau menjadikan Titik Soeharto sebagai Ketua DPR RI untuk membasmi koruptor dan mafia.
Soffi Amira - Selasa, 11 November 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Angkat Titiek Soeharto Jadi Ketua DPR RI untuk Basmi Koruptor dan Mafia
Bagikan